BincangMuslimah.Com – Untuk mendapatkan tidur yang sehat dan nyaman, maka dianjurkan untuk meneladani bagaimana cara tidur Nabi Muhammad saw. Tidur Nabi Muhammad saw. merupakan tidur yang sangat baik bagi kesehatan. Setiap posisi dan waktu yang beliau pilih untuk tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan, bahkan jauh sebelum ilmu kedokteran berkembang seperti sekarang. Berikut ini beberapa kebiasaan yang diperhatikan oleh Rasulullah sebelum tidur.
Satu, memerhatikan tempat tidur Nabi Muhammad Saw. Terkadang Nabi Muhammad Saw. tidur di atas kasur, kulit yang sudah disamak, tikar, tanah, dipan, dan terkadang di atas kain hitam.
Dua, waktu tidur dan durasinya. Rasulullah biasa tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam. Tapi terkadang juga tidak tidur pada awal malam karena melayani kemaslahatan orang-orang muslim. Mata beliau tidur tapi hati beliau tidak.
Imam Ghazali berkata, “Ketahuilah bahwa waktu malam dan siang berjumlah dua puluh empat jam. Janganlah tidurmu lebih delapan jam, hal itu sudah cukup banyak. Sekirannya anda hidup enam puluh tahun, maka dua puluh tahun atau sepertiga dari usiamu telah anda hilangkan.”
Tiga, berwudhu sebelum tidur. Dalam kitab An-Nawawi syarah Muslim, berwudu bagi orang yang hendak tidur tidak wajib, melainkan sunah. Jika seseorang berwudu sebelum tidur, maka sudah cukup baginya. Tujuannya supaya tidur dalam keadaan suci, karena dikhawatirkan akan mati pada malam itu. Selain itu mimpinya lebih tepat, dan lebih jauh dari permainan setan terhadap diri seseorang di dalam tidurnya, serta terhindar dari setan yang menakut-nakutinya.
Empat, mengibaskan alas tidur sebelum digunakan. Kebiasaan Rasulullah sebelum tidur salah satunya juga adalah mengibaskan alas tidur sebelum digunakan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, menunjukkan beberapa hal, anjuran mengibaskan alas tidur sebelum digunakan, pengibasan dilakukan sebanyak tiga kali, membaca basmalah sewaktu mengibaskan, dan orang yang bangun dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi tetap dianjurkan untuk mengibaskannya kembali.
Alasannya, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw., ialah karena tidak mengetahui apa yang ditinggalkan di atas tempat tidur. Pada tahun 1967, seorang ilmuwan belanda, David Williams, menemukan banyak debu di kasur dan seprai. Karena itu, tempat tidur, kasur, dan seprai itu harus bersih dan terbebas dari parasit, mikroba, dan debu. Jika debu itu masuk ke paru-paru melalui udara yang terhirup akan menyebabkan penyakit alergi pada rongga dada, asma, bersin-bersin, atau penyakit kulit yang diakibatkan alergi.
Lima, tidur pada sisi sebelah kanan dan meletakkan pipi di atas tangan kanan. Tidur pada sisi kanan memiliki beberapa faedah. Di antaranya, lebih cepat terbangun, jantung tergantung ke arah kanan sehingga tidak merasa berat ketika tidur. Dan sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Jauzi menurut para dokter tidur dengan miring ke kanan lebih sehat bagi tubuh. Mereka mengatakan bahwa hendaknya dimulai dengan berbaring ke kanan selama satu jam, kemudian berbalik pada sisi kiri.
Enam, membaca beberapa ayat Alquran. Kebiasaan lain yang dilakukan oleh Rasulullah sebelum tidur juga ada membaca beberapa ayat Alquran. Antara lain; a) membaca surat al-Fatihah, lima ayat pertama surat al-Baqarah, ayat kursi, dan surat al-Baqarah ayat 284-285.61, b) membaca surah Mu’awwidzatain ( surah al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Naas) lalu meniupkannya.
Manfaat dari tiupan itu ialah mengharap berkah melalui percikan dari ludah, udara, dan nafas yang langsung itu untuk ruqoyah dan zikir yang baik. Surah Al-Ikhlas dan Mu’awwidzatain itu tidak hanya dilakukan menjelang tidur saja, melainkan juga dianjurkan untuk orang yang sakit, dan c) membaca surah Al-Kafirun sebagai pembebasan dari syirik
Tujuh, membaca doa dan dzikir sebelum tidur. Doa-doa yang dibaca oleh Nabi Muhammad saw. menjelang tidurnya ternyata mengandung makna yang sangat agung dan mulia. Ada tauhid lengkap dengan berbagai ragamnya, ada upaya menunjukkan kebutuhannya kepada Allah Swt., ada permohonan ampun, taubat, dan pemeliharaan dari siksa akhirat, ada permintaan agar dilindungi dari hawa nafsu dan setan, ada pujian kepada Allah Swt. atas nikmat dan karunia-Nya, dan lain sebagainya yang tidak mungkin disebutkan semuanya.
Delapan, membaca doa ketika bangun tidur. a) Bila bangun, tapi belum berdiri dari tempat tidur, maka membaca doa:
اَلْحَمْدُِللهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَمَآ اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Artinya:” Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah Dia mematikan kami, dan kepada-Nya (kami kembali) pada hari pembangkitan.(HR. Al-Bukhari, no. 6312)
b) Mengangkat pandangan ke langit sambil membaca sepuluh ayat terakhir surah Ali Imran ayat 190-200. Hal itu dilakukan bila bangun untuk melakukan sholat tahajud.
Definisi tidur merupakan salah satu aktivitas alamiah yang dilakukan secara berulang-ulang oleh semua makhluk hidup dengan memejamkan mata. Karakteristik utamanya adalah berkurang atau hilangnya kesadaran, segala jenis aktivitas sensorik terhenti, semua otot berhenti beraktivitas sehingga kemampuan untuk bereaksi terhadap stimulus berkurang bahkan hilang sama sekali.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bagaimana cara Rasulullah tidur sudah semestinya atau dianjurkan untuk meniru karena terdapat banyak manfaat dan kebaikan atas apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Dengan mempertimbangkan waktu tidur dan posisi tidur yang mana ini sangat berdampak pada kesehatan tubuh.
Sumber:
Sholechah. Mar’atus. Posisi Tidur dalam Tinjauan Hadits (Kajian Ma’anil Hadits). Skripsi: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, 2015.
Asy-Syalhub, Fuad Abdul Aziz. Dan Harits Bin Zaid. Adabul Islam. Diterjemahkan oleh Najib Junaidi, Panduan Etika Muslim Sehari-hari. Surabaya: Pustaka Elba, 2009.
1 Comment