Ikuti Kami

Kajian

Bagaimana Penanganan Kasus Femisida Perspektif Teori Kriminologi Feminis?

Bagaimana Penanganan Kasus Femisida Perspektif Teori Kriminologi Feminis?
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com –  Berdasarkan data dari komnas perempuan, angka femisida di Indonesia terbilang cukup tinggi. Fenomena ekstrem ini terpicu oleh dominasi, superioritas, hegemoni terhadap pelaku. Femisida merupakan tragedi kompleks dengan akar patriarkis dan misoginis terhadap perempuan.

Pada bulan September ini, kronologi kasus femisida terjadi sebagai berikut; (1) Kasus pelajar SMP inisial AA (13) diperkosa dan dibunuh di Palembang. (2) Pemerkosaan dan pembunuhan inisial NKS (18) sang penjual gorengan di Padang, Sumatera Barat. (3) Seorang suami dengan inisal MD (49) membunuh istrinya di Desa Lawe Loning Aman, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, Aceh Tenggara. Pelaku mengakui bahwa telah melakukan pembunuhan dan merekayasa pembunuhan seolah-olah istrinya meninggal dunia karena bunuh diri.

Menanggapi maraknya kasus femisida, maka bagaimana langkah-langkah yang dapat digunakan sebagai penanganan kasus femisida dalam perspektif teori kriminologi feminis?

Kasus Femisida Perspektif Teori Kriminologi Feminis

Penanganan kasus femisida menurut Teori Kriminologi Feminis berfokus pada analisis dan pemahaman mendalam tentang kekerasan berbasis gender, terutama terhadap perempuan. Penyebab kasus femisida seringkali karena adanya sistem sosial patriarki yang menempatkan perempuan pada posisi subordinat.

Femisida adalah pembunuhan perempuan yang dengan alasan karena dia adalah perempuan. Biasanya terjadi dalam konteks kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, atau ketidaksetaraan gender yang ekstrem. Teori Kriminologi Feminis memberikan perspektif kritis terhadap cara kasus femisida ditangani oleh sistem hukum dan masyarakat.

Korban femisida seringkali adalah perempuan yang terjebak dalam situasi yang sangat berisiko, seperti kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan manusia, atau eksploitasi seksual. Menurut teori feminis, korban berada dalam posisi yang rentan karena masyarakat tidak memberikan dukungan yang memadai untuk melindungi mereka dari kekerasan.

Baca Juga:  Keadilan Gender dalam Pembagian Waris Islam

Adapun kriminologi feminis menawarkan beberapa solusi sebagai berikut:

  1. Membangun Sistem Hukum dan Keadilan yang Responsif dan Efektif

Pemerintah perlu memastikan bahwa sistem hukum dapat mengatasi femisida dengan efektif. Hal ini melibatkan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku, penyelidikan yang akurat, dan pemberian hukuman sepadan dengan kejahatan yang ia lakukan.

  1. Pendidikan Gender

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak femisida dan kekerasan berbasis gender secara umum dapat menjadi langkah awal dalam pencegahan. Pendidikan dalam  komunitas, sekolah, dan lembaga-lembaga sosial harus menekankan pendidikan terkait kesetaraan gender dan menghormati hak-hak perempuan. Hal ini akan membantu mengubah norma sosial yang mendukung ketidaksetaraan.

  1. Kampanye Anti-Kekerasan

Menggalakkan kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang femisida dan kekerasan terhadap perempuan. Inovasi penanganan kekerasan pada perempuan dan anak melibatkan konsep yang bisa mengimplementasikannya di tengah-tengah masyarakat terkait dengan pembinaan agama dan moral terhadap perempuan dan anak. Pelayanan pengaduan korban kekerasan pada perempuan dan anak yang lebih baik juga perlu ditingkatkan.

Peningkatan Kesadaran Masyarakat Tentang Femisida

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang femisida dengan melakukan beberapa langkah berikut:

  1. Menghapus Norma, Tradisi, atau Budaya yang Merugikan Perempuan

Masyarakat perlu mengkritisi dan menolak norma, tradisi, atau budaya yang membatasi, memaksa, atau memperbudak perempuan. Mereka harus mendorong perempuan untuk berpartisipasi, berdaya, dan berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan.

  1. Membangun Jejaring dan Kerjasama Antarpihak yang Peduli

Masyarakat perlu bekerja sama dengan berbagai pihak yang peduli dengan isu femisida, seperti lembaga negara, lembaga swadaya masyarakat, media, akademisi, agama, dan lain-lain. Masyarakat harus saling mendukung, memberdayakan, dan mengadvokasi korban dan keluarganya.

  1. Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan perempuan melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, dan dukungan ekonomi dapat menjadi langkah pencegahan jangka panjang. Perempuan yang merasa lebih mandiri cenderung memiliki kemampuan untuk melawan kekerasan dan menentang norma sosial yang mendukung femisida.

Baca Juga:  Hukum Puasa Bagi Lansia

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, kesadaran masyarakat tentang femisida dapat meningkat, sehingga dapat mengurangi kekerasan berbasis gender dan membangun masyarakat yang lebih adil dan aman.

Rekomendasi

Benarkah Nusyuz Hanya Berlaku Bagi Istri? Benarkah Nusyuz Hanya Berlaku Bagi Istri?

Indonesia Darurat Femisida!

femisida jahiliyah islam menentangnya femisida jahiliyah islam menentangnya

Peristiwa Femisida Zaman Jahiliyah dan Kedatangan Islam yang Menentangnya

Femisida di Meksiko Femisida di Meksiko

Machismo, Femisida di Meksiko yang Mengatasnamakan Budaya

femisida kekerasan ekstrim perempuan femisida kekerasan ekstrim perempuan

Mengenal Femisida, Kekerasan Paling Ekstrim pada Perempuan

Mahasiswa Magister Studi Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect