BincangMuslimah.Com – Seseorang pasti pernah terbangun di malam hari. Ada yang terbangun dengan tidak sengaja. Ada juga yang terbangun dengan alasan melaksanakan shalat tahajud. Mengenai hal ini, terdapat zikir yang dianjuran Rasulullah ketika seseorang terbangun tengah malam sebelum melaksanakan shalat qiyamul lail.
Dari Syuraiq al-Hauzani, salah seorang tabi’in mendatangi Sayyidah Aisyah r.a., kemudian ia bertanya padanya, “Rasulullah memulai dzikirnya dengan apa?” Lalu Sayyidah Aisyah menjawab;
كانَ رَسُوْلُ اللَّهُ صَلّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ إِذَا هَبَّ مِنَ اللَّيْلِ كَبَّرَ عَشْرًا وَحَمِدَ عَشْرًا وَقَالَ سُبْحَانَ اللَّه وَبِحَمْدِهِ عَشْرًا وَقَالَ سُبْحَانَ الْمَلَك َالْقُدُّوْس عَشْرًا وَاسْتَغْفَرَ عَشْرًا وَهَلَّلَ عَشْرًا ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ ضِيْقِ الدُّّنْيَا وَضِيْقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَشْرًا ثُم َّيَفْتَتِحُ الصَّلَاة
Artinya: “Ketika Rasulullah saw. bangun di malam hari, beliau membaca takbir sebanyak sepuluh kali, membaca tahmid sepuluh kali dan membaca subhanallah wa bihamdihi sebanyak sepuluh kali, dan membaca subhaanal malikil qudduus sebanyak sepuluh kali dan istighfar sebanyak sepuluh kali dan membaca tahlil sebanyak sepuluh kali dan berdoa: allahuma innii a’udzu bika min dziiqid dun-yaa wa dziqii yaumil qiyamah sebanyak sepuluh kali. Kemudian beliau memulai shalat.” (H.R. Abu Daud)
Ketika terbangun tengah malam sebelum shalat malam, beliau membaca:
1. Takbir/allahu akbar (Allah Maha Besar) sebanyak sepuluh kali.
2. Tahmid/alhamdulilah (segala puji bagi Allah) sebanyak sepuluh kali.
3. Subhanallah wa bi hamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak sepuluh kali.
4. Subhaanal malikil qudduus (Maha Suci Allah yang Maha Merajai dan Maha Bersih) sebanyak sepuluh kali.
5. Istighfar/ astaghfirullah (Aku mohon ampun kepada Allah) sebanyak sepuluh kali.
6. Tahlil/ laa ilaaha illa allah (tidak ada tuhan kecuali Allah) sebanyak sepuluh kali.
7. Melantunkan doa Allahuma innii a’udzu bika min dziiqid dun-yaa wa dziqii yaumil qiyamah (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dari-Mu dari kesempitan urusan dunia dan kelak di hari kiamat) sebanyak sepuluh kali.
Imam Mulla Ali al-Qari dalam kitab Mirqat al-Mafatih menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw memulai zikir dengan lafal takbir untuk menggambarkan tentang kebesaran dan keagungan, kemudian melafalkan tahmid untuk menggambarkan rasa puji dan syukur atas karunia pada hari sebelumnya.
Pengucapan tasbih untuk menggambarkan dzat-Nya yang suci dari segala cacat dan kekurangan. Lalu pengucapan istighfar sebagai bentuk pengakuan akan segala kealpaan dan kekurangan hamba-Nya.
Kemudian beliau menutup dzikir dengan kalimat tauhid sebagai isyarat yang lembut bahwa tidak ada tuhan selain-Nya yang dapat menyelamatkan para hamba-Nya dari sempitnya urusan dunia dan hari kiamat.
Itulan zikir yang dianjurkan Rasulullah ketika terbangun saat tengah malam. Setelah membaca ketujuh dzikir tersebut barulah kemudian Rasulullah memulai shalat tahajud.
Wallahu’alam.