Ikuti Kami

Ibadah

Shalat Jama’ah Mengikuti Live Streaming, Siaran Radio dan Televisi

perempuan jamaah

BincangMuslimah.Com – Di zaman modern seperti saat ini, perkembangan teknologi semakin menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Hal itu juga beriringan dengan problematika fikih kontemporer yang terus bermunculan. Salah satunya adalah menjawab pertanyaan tentang kewajiban mutaba’atul imam (mengikuti imam). Salah satu fenomena yang muncul yakni bagaimana hukum shalat jama’ah dengan mengikuti Live Streaming ataupun siaran radio dan televisi?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita perlu mengetahui syarat sah shalatsyarat sah shalat berjama’ah dan apa saja hal-hal yang membatalkannya.

Menurut syarh al-Mumti’, jika makmum berada dalam masjid yang sama dengan imam dan memungkinkan untuk mengikuti seluruh gerakan imam dengan cara apapun, baik melihatnya maupun mendengarkan suaranya, maka syarat tersebut sudah cukup dan jama’ahnya dianggap sah. Namun, jika makmum berada di luar masjid, maka ada satu syarat tambahan yakni shafnya harus bersambung dan tidak terputus.

Menurut al-Utsaimin, pendapat yang kuat adalah shalat berjamaah harus memenuhi dua syarat yakni mendengar takbir dan bersambungnya shaf antara satu makmum dengan makmum lainnya.
Menurut madzhab Hanafiyah, shalat jama’ah batal jika lokasi imam berbeda dengan lokasi makmum. Menurut madzhab Hanabilah, shalat jamaah batal jika antara rumah dan masjid yang sedang diadakan shalat berjamaah terhalang oleh jalan yang ramai, sedangkan menurut madzhab Syafi’iyah, shalat jamaah batal jika jarak antara rumah dan dan masjid lebih dari 300 hasta.

Dari pendapat di atas, bisa kita simpulkan bahwa tidak sah hukumnya shalat berjamaah di rumah dengan mengikuti live streaming maupun siaran radio dan televisi. Youtube, radio dan televis bukanlah imam yang boleh diikuti karena ketiganya dipisahkan jarak yang jauh. Jika tetap dilakukan, maka tujuan dari shalat berjama’ah yakni menyambung silaturrahmi dengan tetangga dan saudara se-iman tidaklah tercapai.

Baca Juga:  Bermakmum dengan Menepuk Punggung, Bagaimana Hukumnya?

Lajnah Da’imah berfatwa bahwa seseorang yang berjama’ah di rumah mengikuti speaker dari masjid, padahal antara makmun dan imam tidak bersambung sama sekali, maka shalatnya tidak sah. Hal ini menurut pandangan ulama syafi’iyah.

Sementara menurut pendapat Imam Ahmad, jika shafnya bersambung hingga ke rumahnya dan dimungkinkan untuk mengikuti imam dengan melihat maupun mendengarkan suaranya, maka shalatnya sah sebagaimana dihukumi shalat bagi orang-orang yang berada yang berada di shaf-shaf yang bersambung hingga rumahnya. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka shalatnya tidak sah karena seorang muslim wajib melaksanakan shalat berjama’ah hanya di masjid atau rumah-rumah Allah swt bersama saudara-saudaranya yang seiman.

Sebaliknya, Ahmad Ibn Muhammad as-Shiddiq dalam bukunya yang berjudul al-Iqna bi as-Shihhah as-Shalah al-Jumu’ah fi al-Manzil khalfa al-Mizya mengungkapkan bahwa shalat berjamaah boleh dilakukan di rumah dengan tiga syarat.

Pertama, waktu pelaksanaannya bersamaan dan tidak dilakukan di luar waktu shalat karena setiap shalat harus dilakukan pada waktunya.

Kedua, negeri atau tempat shalat makmum harus berada di belakang negeri atau tempat shalat imam karena syarat sah shalat berjamaah adalah imam harus berada di depan makmum.

Ketiga, makmum harus berada dalam satu shaf bersama orang lain walaupun hanya satu orang (tidak dijelaskan apa alasan syarat ini). Pendapat yang seperti ini ditolak oleh jumhur ulama karena bisa mengakibatkan kosongnya masjid dan rumah-rumah sebab semua orang akan memilih untuk shalat di tempat masing-masing. Waallahu A’lam bis shawab.

Rekomendasi

Antara Jamaah dan Khusu’, Mana yang Lebih Diutamakan? Antara Jamaah dan Khusu’, Mana yang Lebih Diutamakan?

Bermakmum dengan Menepuk Punggung, Bagaimana Hukumnya?

Menggaruk Tidak Membatalkan Shalat cara mengingatkan imam lupa Bacaan keras lirih shalat Menggaruk Tidak Membatalkan Shalat cara mengingatkan imam lupa Bacaan keras lirih shalat

Cara Makmum Perempuan Mengingatkan Imam yang Lupa

Karakteristik Ahlussunnah Wal Jama'ah Karakteristik Ahlussunnah Wal Jama'ah

Shalat Idul Fitri di Masjid atau Lapangan, Mana Yang Lebih Utama?

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Haruskah Imam Jamaah Perempuan Mengeraskan Bacaan dalam Shalat?

Ditulis oleh

Penulis adalah alumni Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat dan mahasiswa Pasca Sarjana UIN Jakarta Minat Kajian Tafsir dan Hadis Nabawi

Komentari

Komentari

Terbaru

Wawancara Dr. Nur Rofiah: Bahaya Pernikahan Dini dari Kacamata Agama, Sosial, hingga Kesehatan. Wawancara Dr. Nur Rofiah: Bahaya Pernikahan Dini dari Kacamata Agama, Sosial, hingga Kesehatan.

Wawancara Dr. Nur Rofiah: Bahaya Pernikahan Dini dari Kacamata Agama, Sosial, hingga Kesehatan.

Wawancara

perempuan hak memilih pasangan perempuan hak memilih pasangan

Tidak Hanya Perempuan, Laki-laki pun Harus Menahan Pandangan

Kajian

Tafsir Surah an-Nisa Ayat 4: Hukum dan Ketentuan Mahar dalam Pernikahan Tafsir Surah an-Nisa Ayat 4: Hukum dan Ketentuan Mahar dalam Pernikahan

Tafsir Surah an-Nisa Ayat 4: Hukum dan Ketentuan Mahar dalam Pernikahan

Keluarga

nasehat Ibnu Jauzi tentang cinta nasehat Ibnu Jauzi tentang cinta

Semangat Cinta Abadi dari “Symposium” Plato  

Diari

Jangan Terlewat! Pendaftaran ICROM 2024 Resmi Diperpanjang! Jangan Terlewat! Pendaftaran ICROM 2024 Resmi Diperpanjang!

Jangan Terlewat! Pendaftaran ICROM 2024 Resmi Diperpanjang!

Berita

Menelisik dan Menyikapi Pembubaran Jamaah Islamiyah

Berita

Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud

Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud

Kajian

Empat Hikmah Disyariatkannya Akikah Empat Hikmah Disyariatkannya Akikah

Aqiqah: Salah Satu Cara Islam Membawa Keadilan Untuk Perempuan

Kajian

Trending

Talak Menurut Hukum Islam atau Hukum Negara, Mana yang Berlaku??

Kajian

Baayun Maulud, Budaya Masyarakat Banjar saat Memperingati Hari Kelahiran Nabi

Kajian

Khalil Gibran dan Cintanya yang Abadi

Diari

pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar   pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar  

Perempuan dalam Perspektif Filsafat Islam

Kajian

suami suara tuhan suami suara tuhan

Pengertian Keluarga Sakinah dan Makna Perkawinan dalam Islam

Keluarga

Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud

Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud

Kajian

Cara Mengatasi Orang yang Nyinyir Menurut Imam Syafi’i

Muslimah Daily

Istri Menafkahi Suami, Dapatkah Pahala?

Muslimah Daily

Connect