Ikuti Kami

Ibadah

Musafir Boleh Tidak Puasa, Perhatikan Ketentuannya

sakit safar tidak puasa

BincangMuslimah.Com – Salah satu golongan yang mendapatkan keringanan boleh tidak berpuasa adalah para musafir yang melakukan perjalanan ketika bulan puasa. Namun meski boleh tidak puasa, para musafir harus mengetahui ketentuan-ketentuannya.

Syekh Shalih Abdul Karim al-Zaid menjelaskan dalam kitab Ayyaam Ramadhan, sebagai berikut

المسافر إذا شرع الصائم في سفر مباح مسافة قصر فقد رخص له في الفطر والقضاء فيما بعد سواء شق عليه الصيام في السفر أو كان سفره مريحا لاشف عليه الصيام فيه، لكن إن كان يشق عليه الصيام في السفر فالفطر أفضل وإن كان لايشق عليه الصيام فالصيام أفضل

“Musafir, jika orang puasa tersebut dalam perjalanan yang diperbolehkan dalam jarak qashar. Maka ia diberi keringanan untuk berbuka puasa dan mengqadha puasa pada hari lain, baik puasa itu berat dilakukan saat perjalanan, ataupun perjalanannya ringan tidak memberatkan puasa. Namun jika puasa memberatkan maka ia lebih utama berbuka dan jika perjalanannya tidak memberatkan maka puasa lebih utama”

Jadi berdasarkan perjelasan tersebut setidaknya terdapat empat ketentuan bagi musafir yang diperbolehkan tidak puasa. Di antaranya:

Pertama, orang tersebut melakukan perjalanan yang mubah atau dibolehkan dalam Islam. Maksudnya tujuan safarnya tidak untuk hal yang dilarang agama, seperti pergi untuk membunuh orang atau lain sebagainya.

Kedua, keringanan boleh tidak berpuasa ini hanya bagi musafir yang jarak bepergiannya mencapai jarak diperbolehkan mengqashar shalat. Maka ia mendapatkan keringanan boleh tidak berpuasa kemudian mengganti puasa tersebut di lain hari. Musafir tersebut mendapatkan keringanan tidak berpuasa, baik dalam perjalanan sulit ataupun tidak.

Ketiga, meski ia telah mencapai batas perjalanan diperbolehkan qashar, jika perjalanannya mudah maka berpuasa lebih utama baginya. Namun jika perjalanannya sulit, maka berbuka puasa lebih dianjurkan dan disunnahkan. Sedangkan Hal ini sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim berikut

Baca Juga:  Bolehkah Perempuan Haid Memegang Alquran Terjemah?

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال كنا نغزو مع رسول الله صلى الله عليه وسلم في رمضان فمنا الصائم ومنا المفطر فلا يجد الصائم على المفطر ولا المفطر على الصائم يرون أن من وجد قوة فصام فإن ذلك حسن ويرون أن من وجد ضعفا فأفطر فإن ذلك حسن

Dari Abu Sa’id al-Khudri Ra menceritakan, “Dulu kita pernah berperang bersama Rasulullah saat bulan Ramadhan, Di antara kami ada yang berpuasa dan ada pula yang berbuka. Orang yang berpuasa tidak mencela orang yang berbuka begitu juga orang yang berbuka tidak mencela orang yang berpuasa. Mereka berpendapat bahwa siapa yang kuat lalu ia berpuasa, maka itu adalah baik, dan siapa yang merasa lemah hingga ia berbuka, maka itu pun juga baik.” (HR. Muslim)

Keempat, barang siapa yang tidak berpuasa sebab ia melakukan perjalanan/ safar maka ia wajib mengqadhanya di hari lain.  Namun terdapat pengecualian bagi musafir yang memiliki penyakit  yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya maka ia tidak wajib qadha ataupun fidyah. Syekh Shalih Abdul Karim al-Zaid menjelaskan

وإن سافر المريض مرضا لايرجى برؤه في رمضان أفطر وليس عليه قضاء لأنه عاجز عن الصيام ولا فدية لأنه أفطر بعذر معتاد وهو السفر

“Dan jika orang yang sakit yang memiliki penyakit  yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya melakukan perjalanan pada bulan Ramadhan maka ia boleh berbuka dan dia tidak wajib qadha karena dia orang yang tidak mampu puasa dan tidak wajib fidyah karena ia berbuka karena udzur safar.”

Wallahu’alam.

Rekomendasi

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Kesunnahan Iktikaf dan Ketentuan-Ketentuannya

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Peneliti el-Bukhari Institute

Komentari

Komentari

Terbaru

Anjuran Bagi-bagi THR, Apakah Sesuai Sunah Nabi?

Video

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Kajian

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Muslimah Talk

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect