BincangMuslimah.Com – Setiap ibu hamil mempunyai reaksi yang berbeda dalam menghadapi masa kehamilan. Setiap reaksi yang terjadi pada masa kehamilan, tergantung dari setiap individu masing-masing yang dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, dan kedewasaan pribadinya. Selama masa kehamilan ibu hamil akan merasakan terjadinya perubahan tidak hanya dalam tubuhnya tetapi juga pada perasaannya. Dan Pada saat merasa cemas setiap ibu hamil akan mendekatkan diri terhadap agamanya dengan cara dzikir dan doa karena hal ini dapat membantu memenuhi kebutuhan spiritual yang juga dapat melindungi keadaan fisiknya.
Setiap manusia hidup selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama, untuk merasakan bahwa dalam jiwanya ada perasaan yang meyakini adanya dzat yang maha kuasa sebagai tempat untuk berlindung dan memohon pertolongan.
Dalam hal ini seorang muslim sebaiknya lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan kebutuhan spiritualnya salah satunya yaitu membaca Al-Quran. Al-Quran adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga akhir kiamat kelak. Al-Quran dapat memberikan ketenangan jiwa bagi yang membacanya dan inilah yang menunjukkan bahwa Al-Quran merupakan obat penyakit yang ada di dalam diri umat islam. Dalam QS Al Isra ayat 82 disebutkan:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Beberapa penelitian telah berhasil mengungkap bahwa Al-Quran dapat membantu menurunkan kecemasan kehamilan. Penelitian yang dilakukan oleh Abbas (2016) mengenai keefektifan Al-Quran terhadap intensitas nyeri, kecemasan, tingkat kepuasan, frekuensi muntah dan kebutuhan untuk tidak muntah pada perempuan yang mengalami persalinan cesar. Al-Qur’an akan mempengaruhi kehamilan dalam aspek mengurangi intensitas nyeri dan menurunkan tingkat kecemasan pada perempuan mengalami cesar serta meningkatkan tingkat kepuasan dalam proses cesar.
Ada pula penelitian yang dilakukan oleh Ajorpaz (2011) berhasil menemukan bahwa mendengarkan Al-Quran adalah intervensi yang sistematis yang dapat menurunkan tingkat kecemasan and stres pada pasien yang akan melakukan operasi cesar. Kemudian Ajorpaz & Ranjbar (2010) melakukan penelitian yang hasilnya menyatakan bahwa berdasarkan Al-Quran yang diperdengarkan mengandung musik dan aspek keajaiban, mendengarkan Al-Quran dapat dijadikan metode pengobatan non medis untuk menurunkan kecemasan perempuan hamil yang akan menjalani cesar. Hasil penelitian oleh Babamohamadi, et al. (2015) menyatakan bahwa mendengarkan Al-Quran adalah cara intervensi yang efektif untuk mengatasi kecemasan pasien.
Dengan demikian, perempuan hamil lebih baik banyak mendengarkan dan membaca Al-Quran karena hal itu dapat mendekatkan diri dengan Sang Penciptanya. Kedekatan dengan Sang Pencipta itu akan membuat ibu senantiasa kuat mental, merasa damai dan tenang dalam menjalani masa kehamilan dan juga dalam menghadapi persalinan kelak.
Hal ini terbukti dalam beberapa penelitian yang telah diuraikan sebelumnya yaitu bahwa hanya dengan Al-Quran baik membaca atau mendengarkannya, seorang muslim akan merasakan perubahan fisiologis dan psikologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Quran dapat menurunkan depresi, mengurangi kesedihan, mendapatkan kedamaian pikiran.