Ikuti Kami

Ibadah

Empat Rukun Haji yang Wajib Kamu Tahu

perempuan haid thawaf ifadhah

BincangMuslimah.Com – Haji menurut bahasa adalah “menyengaja sesuatu”. Dalam hukum syar’i, haji artinya menyengaja mengunjungi Baitul Haram (Ka’bah) untuk mengerjakan ibadah. Untuk melaksanakan ibadah haji, kita harus mengetahui rukun beserta perkara-perkara yang wajib dikerjakan selama haji. Berikut ada empat rukun haji yang wajib kamu tahu sebelum melaksanakannya.

Sheikh Muhammad bin Qasim al-Ghazziy (918 H / 1512 M) dalam kitab Fathul Qarib menyebutkan, rukun haji jumlahnya ada empat, di antaranya;

Pertama, ihram beserta niat, yakni niat masuk (dan mengerjakan amalan amalan) haji.

Kedua, wuquf di Arafah, yang dimaksudkan ialah hadirnya orang yang ihram haji dalam waktu yang sebentar saja setelah tergelincirnya matahari pada hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah dengan syarat adanya orang yang wuquf adalah ahli ibadah, bukan orang yang ayam (gila, mabuk,dan hilang ingatan). Waktu wuquf di Arafah, berlangsung sampai datangnya fajar hari raya Qurban, yaitu tanggal 10 Dzulhijjah.

Ketiga, Thawaf di Baitullah sebanyak 7 kali putaran, dengan memulai dari arah Hajar Aswad, sedangkan Baitullah (Ka’bah) berada di arah kiri orang yang Thawaf, dan ketika berjalan, seluruh badannya lurus dengan Hajar Aswad. Apabila ia memulai dari selain Hajar Aswad, maka hal ini tidak dianggap permulaan.

Keempat, Sa’i antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 17 kali, sedangkan syaratnya adalah hendaknya seseorang memulai Sa’i dari Shafa dan mengakhirinya di Marwah. Dan perginya dari Shafa dihitung 1 kali, dan kembalinya dari Marwah dihitung 1 kali juga.

Bukit Shafa adalah puncak dari gunung Abi Qubais. Sedangkan bukit marwah adalah nama dari suatu tempat yang sudah terkenal di Makkah.  Adapun Rukun rukun Umrah ada tiga: 1) Ihram. 2) Thawaf. 3) Sa’i.

Baca Juga:  Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Adapun wajib haji ada tiga perkara:

Pertama, ihram dari miqat yang berisikan zamany dan makany. Miqat zamany (ketentuan waktu ihram) apabila disandarkan pada haji adalah bulan Syawal, Dzulqa’dah dan 10 malam dari bulan Dzulhijjah. Sedangkan bila disandarkan pada umrah, maka miqat zamany adalah sepanjang tahun merupakan waktu melakukan ihram umrah. Miqat makany (ketentuan tempat ihram) haji bagi orang yang bermukim di Makkah, baik penduduk asli atau pengembara.

Bagi orang yang bukan berstatus mukim di Makkah, maka jika orang itu datang dari Tihamatil Yaman, maka miqatnya adalah Yalamlam dan jika orang itu datang dari arah Masyriq, maka miqatnya adalah Dzatu ‘Irqin.

Kedua, melempar tiga jumrah yang dimulai dengan jumrah ula, lantas wustha, kemudian jumrah ‘aqabah. Dan disetiap jumrah harus dilempar dengan tujuh batu kecil, satu demi satu. Jika seseorang melempar dua kerikil dengan satu kali lemparan, maka hal itu di dihitung satu kali lemparan. Andai kata melempar satu batu kerikil untuk 7 kali, maka hal ini sudah mencukupinya. Disyaratkan juga adanya benda yang dibuat melempar adalah batu, tidak boleh dengan lainnya, seperti permata dan kapur.

Ketiga, mencukur atau menggunting rambut. Yang lebih utama bagi laki laki adalah mencukur, dan bagi wanita adalah menggunting. Dalam menggunting rambut, paling sedikit adalah 3 helai rambut kepala, dengan mencukur, menggunting, mencabut, membakar atau memotong. Bagi orang yang tidak punya rambut kepala, ia disunnahkan menggerak- gerakan pengukur di atas kepala. Tidak bisa menggantikan rambut selain rambut kepala, seperti rambut jenggot dan lainnya.

Rekomendasi

Cara Tahallul Orang Botak Cara Tahallul Orang Botak

Hukum dan Cara Tahallul Orang yang Botak

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Kemuliaan dan Amalan Hari Arafah Kemuliaan dan Amalan Hari Arafah

Kemuliaan dan Amalan Hari Arafah

denda larangan haji denda larangan haji

Denda yang Harus Dibayar saat Melanggar Larangan Haji

Ditulis oleh

Pengajar di Pondok Pesantren Nurun Najah Pasuruan

Komentari

Komentari

Terbaru

Enam Hal yang Membatalkan Wudhu Enam Hal yang Membatalkan Wudhu

Benarkah Wudhu Dapat Menggugurkan Dosa?

Ibadah

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Muslimah Talk

pendidikan perempuan pendidikan perempuan

Profesi-profesi Perempuan di Masa Nabi Saw

Muslimah Daily

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual? Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Muslimah Talk

Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba

Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba

Muslimah Talk

Rida Al-Tubuly: Farmakolog Pejuang Kesetaraan

Muslimah Talk

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

Pelaku Pemerkosaan Dibela Ayahnya Pelaku Pemerkosaan Dibela Ayahnya

Sulitnya Menjegal Pelaku Pelecehan Seksual

Diari

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

ratu bilqis ratu bilqis

Tafsir Q.S An-Naml Ayat 23: Meneladani Kepemimpinan Ratu Balqis dalam Politik

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Bolehkah Akikah Anak Kembar dengan Satu Kambing?

Ibadah

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Connect