ItulaBincangMuslimah.Com – Orang yang baru masuk Islam disebut dengan mualaf. Setelah masuk Islam dengan dibimbing oleh tokoh agama maupun ustaz, ia secara resmi menjadi bagian umat Nabi Muhammad dan memiliki kewajiban serta hak seperti yang lainnya.
Dalam kitab Shahih Muslim, menurut Thariq bin Asyam al-Asyja’i, salah seorang sahabat Nabi, jika seseorang telah masuk Islam, Nabi mengajarkan kepadanya shalat. Kemudian beliau memerintahkan agar berdoa. Berikut redaksi doa bagi orang yang baru masuk Islam:
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالْتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Allahumma inni as-aluka hudaa wat tuqaa wal ‘afaafa wal ghinaa.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penahan diri dan kecukupan.” (HR. Muslim)
Hati orang yang baru masuk Islam masih sangat lunak. Karenanya, mualaf juga diberi bagian dari zakat untuk menguatkan hati mereka. Terlebih lagi, mualaf yang berasal dari keluarga non muslim terkadang dikucilkan dengan pilihannya yang berbeda dengan agama nenek moyangnya.
Karenanya, selain doa tersebut, doa lain yang juga diajarkan untuk agar sering-sering dipanjatkan dalam doa agar Allah senantiasa membimbing hati kita kepada ketaatan kepada-Nya. Doa tersebut diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin ‘Ash ra, dia berkata bahwa Nabi Muhammad bersabda,
اللَّهُمَّ يَا مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Allahumma yaa musharrifal quluubi sharrif quluubana ‘alaa tha’atika
Artinya: “Ya Allah, wahai Zat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami atas ketaaatan kepada-Mu”
Itulah doa bagi orang yang masuk Islam. Kedua doa tersebut merupakan doa yang diajarkan Rasulullah agar kita semua diberikan keteguhan iman oleh Allah swt. Kita memohon kepada Allah agar selalu bertakwa pada-Nya dengan menjalani segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Berdoa dengan kedua doa ini sangat dianjurkan, sebab selain untuk menguatkan iman, berdoa juga dinilai sebagai ibadah. Doa tersebut termasuk doa yang umum dan tidak terpaut waktu, karena itu sangat disunnahkan untuk membacanya setiap waktu tidak hanya selesai shalat. Mualaf juga perlu dibimbing terus-menerus agar ia semakin mantap dengan agama baru yang dipeluknya. Wallahu’alam bi as-Shawab
9 Comments