BincangMuslimah.Com – Al-Insaan mahallul khatha’ wan nisyaan adagium arab yang berarti manusia itu tempat salah dan lupa memanglah benar. Oleh sebab itu, maka kita sebagai mukmin yang baik dianjurkan untuk senantiasa meminta ampunan kepada Allah swt. atau dengan membaca istighfaar. Bahkan di dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menunjukkan keutamaan membaca istighfar. Di antaranya adalah sebagai berikut.
Q.S. Nuh 10-12
{ فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا }{ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا }{ وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا } [نوح : 10 – 12] .
Maka, aku (Nuh) berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu dan mengadakan kebun-kebunmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.
Berdasarkan ayat di atas, Nabi Nuh a.s. menyerukan kepada kaumnya untuk banyak beristighfar atau meminta ampunan kepada Allah swt. Nabi Nuh a.s. memberikan penjelasan bahwa istighfar itu dapat mendatangkan banyak keutamaan.
Di antara yang tersebut di dalam ayat tersebut adalah Allah swt. akan menurunkan hujan, memperbanyak harta, anak, menyuburkan tanaman di dalam kebun-kebun, dan derasnya aliran sungai-sungai untuk sumber kehidupan.
Q.S. Hud: 52
{ وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ} . [هود : 52] .
Dan (Hud berkata), “Wahai kamumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.”
Selain Nabi Nuh a.s., Nabi Hud a.s. pun menyerukan kepada umatnya untuk meminta ampunan kepada Allah swt. agar dilancarkan segala urusan dan dijauhkan dari kesulitan paceklik, kemlaratan, dan kemandulan. Sebagaimana dijelaskan di dalam tafsir Al-Jalalain bahwa maksud diberikan kekuatan di dalam ayat tersebut adalah berupa harta dan anak.
Q.S. Hud: 3
{ وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ } [هود : 3] .
Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat).
Pada ayat tersebut juga terlihat jelas bahwa keutamaan membaca istighfar adalah didatangkannya kenikmatan-kenikmatan dari Allah swt. di dunia dengan kehidupan yang baik dan rezeki yang luas sampai ajal tiba.
Q.S. Al-Anfal: 33
{ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ } . [الأنفال : 33] .
Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan.
Ayat tersebut menunjukkan bahwa istighfar atau memohon ampunan kepada Allah swt. itu dapat menyelamatkan seorang mukmin dari adzab Allah swt. Oleh sebab itu, maka marilah kita memperbanyak membaca istighfar agar semua hajat kita terpenuhi dan terhindar dari marabahaya. Betapa tidak, bisa jadi selama ini banyak kesulitan-kesulitan yang kita hadapi disebabkan karena banyaknya dosa-dosa yang telah kita lakukan.
Rasulullah, Orang yang Paling Sering Mengucapkan Istighfar
Nabi saw. yang sudah dijamin masuk surga dan selalu mendapatkan pertolongan Allah swt. selalu meminta ampunan atau membaca istighfar setiap harinya.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : « والله إني لأستغفر الله وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرة » . رواه البخاري.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku beristigfar (meminta ampunan) dan bertobat kepada Allah dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.” (H.R. Al-Bukhari)
Di dalam riwayat lain disebutkan tidak hanya 70, tetapi 100 kali dalam sehari Nabi saw. membaca istighfar.
عن الأغر المزني رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : « إنه ليغان على قلبي ، وإني لأستغفر الله في اليوم مائة مرة » . رواه مسلم.
Dari Al-Aghar Al-Muzanni r.a. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari zikir kepada Allah, sesungguhnya Aku beristighfar seratus kali dalam sehari.” (H.R. Muslim)
Adapun salah satu bacaan istighfar yang diucapkan Nabi saw. adalah sebagaimana di dalam hadis berikut.
عن ابن عمر رضي الله عنهما قال : « إن كنا لنعد لرسول الله صلى الله عليه وسلم في المجلس الواحد مائة مرة : رب اغفر لي وتب علي ، إنك أنت التواب الرحيم » . رواه أبو داود والترمذي.
Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata, “Sungguh kami telah menghitung ucapan Rasulullah saw. dalam satu majelis sebanyak seratus kali : rabbighfirlii wa tub ‘alayya innaka antat tawwaburrahiim (Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah tobatku, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang)”. (H.R. Abu Daud dan At-Tirmidzi).
Demikianlan di antara keutamaan-keutamaan membaca istighfar yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan hadis. Selain istighfar adalah sebagai bentuk permohonan maaf kepada Allah swt., sejatinya istighfar juga menjadi solusi atas semua hajat yang selama ini kita inginkan, baik rezeki, anak, maupun lainnya. Wa Allahu a’lam bis shawab.