Ikuti Kami

Ibadah

Alasan Sayyidah Aisyah Qada Puasa Ramadan di Bulan Syakban

Siapa Saja yang Orang Boleh Untuk Tidak Puasa?
www.freepik.com

BincangMuslimah.Com – Sya’ban merupakan bulan istimewa dan menjadi muqaddimah untuk bulan Ramadan. Banyak cara yang umat Muslim lakukan untuk menyambut bulan suci tersebut dengan mulai memperbanyak amalan di bulan ini, seperti salah satunya membayar puasa qadha ataupun puasa sunnah.

 

Anjuran Puasa di Bulan Syakban

Berpuasa di bulan Syakban juga telah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan Rasulullah. Beliau saw sangat menghargai bulan ini, bahkan banyak riwayat hadis yang menyatakan tentang keutamaan serta amalan yang dianjurkan. Sebagaimana Sayyidah Aisyah meriwayatkan,

Nabi saw. memberikan perhatian terhadap hilal bulan Syakban, tidak sebagaimana perhatian beliau terhadap bulan-bulan lainnya. Kemudian beliau berpuasa ketika melihat hilal Ramadhan. Jika hilal tidak kelihatan, beliau genapkan Syaban sampai 30 hari.” (HR. Ahmad, an-Nasa’i, dan Abu Dawud)

Dalam riwayat lain, dari Imam al-Bukhari dan Muslim. Sayyidah Aisyah berkata, “Belum pernah Rasulullah berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Syakban. Terkadang hampir beliau berpuasa Syakban sebulan penuh.”

Karena hal itu, kebiasaan berpuasa ini pula dilakukan para istri Rasulullah, termasuk Sayyidah Aisyah. Ummu al-mukminin tersebut memilih qada puasa di bulan Syakban. Abu Salamah menyampaikan dari Sayyidah Aisyah secara langsung bahwa beliau pernah berkata,

كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلَّا فِي شَعْبَانَ، قَالَ يَحْيَى: الشُّغْلُ مِنَ النَّبِيِّ أَوْ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Saya memiliki tanggungan puasa Ramadan, tetapi saya tidak mampu mengqadanya kecuali pada bulan Syakban.” Menurut Yahya, Aisyah mengqada puasanya pada bulan Syakban karena kesibukannya berkhidmah untuk Nabi Muhammad saw.” (Muttafaqun ‘alaih)

 

Perbedaan Pendapat

Beragam pendapat dari ulama tentang alasan Sayyidah Aisyah memilih bulan Syakban, di mana waktunya yang ‘mepet’ dengan Ramadan untuk mengqadha puasanya. Di antaranya ialah menurut Syekh Musthafa Dib al-Bugha dalam Kitab Ta’liq Shahih al-Bukhari dan Syekh Muhammad Fuad Abdul Baqi dalam Shahih Muslim, karena bulan tersebut adalah bulan di mana Rasulullah banyak berpuasa sunnah, sehingga istrinya pun juga mengakhirkan waktu menqada puasanya di bulan Syakban.

Baca Juga:  Rangkaian Acara Maulid yang Sesuai Syariat

Adapun pada bulan-bulan selain Syakban, Sayyidah Aisyah dan ummu al-mukminin yang lain memaksimalkan untuk berkhidmah dan menyenangkan Rasulullah apabila dibutuhkan. Sebagaimana kita tahu tugas-tugas dakwah Rasul saw. yang cukup berat, sehingga Sayyidah Aisyah dan para isteri lain untuk membantu meringankan tugas mulia tersebut.

Sebagai penutup, dari penjelasan tentang qada puasa Sayyidah Aisyah di bulan Syakban kita bisa mendapat banyak hikmah dan pelajaran. Sebagaimana menukil dari Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, bahwa memperbolehkan untuk mengakhirkan qadha puasa Ramadhan, baik karena uzur maupun tanpa uzur. Namun, pendapat sebagian ulama jika seseorang menunda qada puasa tanpa uzur, maka ia harus segera menunaikannya.

Selain itu, Syakban bisa menjadi bulan latihan untuk memaksimalkan amal ibadah sebelum memasuki bulan Ramadan, sebagaimana Rasulullah dan para istrinya yang memberikan penghormatan luar biasa pada bulan ini di saat kebanyakan orang melupakan bulan ini untuk bersungguh-sungguh dalam beramal. Bulan Syakban juga menjadi bulan riyadhah untuk mengatur waktu antara kesibukan di luar dan khidmah untuk keluarga di sepanjang bulan Ramadhan. Wallah a’lam.[]

Rekomendasi

sayyidah asiyah teladan keimanan sayyidah asiyah teladan keimanan

Sayyidah Asiyah; Teladan dalam Keimanan

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural

Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural

Muslimah Talk

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Menggapai Lailatul Qadar Pada 10 Malam Terakhir Ramadan Menggapai Lailatul Qadar Pada 10 Malam Terakhir Ramadan

Menggapai Lailatul Qadar Pada 10 Malam Terakhir Ramadan

Ibadah

Mengapa Sunah Membaca Qunut pada Rakaat Terakhir Witir di Pertengahan Akhir Ramadan? Mengapa Sunah Membaca Qunut pada Rakaat Terakhir Witir di Pertengahan Akhir Ramadan?

Mengapa Sunah Membaca Qunut pada Rakaat Terakhir Witir di Pertengahan Akhir Ramadan?

Tanya Ustazah

Ketika Berbuka, Baca Doa Dulu atau Batalkan Puasa Dulu? Ketika Berbuka, Baca Doa Dulu atau Batalkan Puasa Dulu?

Ketika Berbuka, Baca Doa Dulu atau Batalkan Puasa Dulu?

Tak Berkategori

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural

Dampak Moderasi Beragama terhadap Kebebasan Berpendapat di Indonesia

Muslimah Talk

Trending

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Pentingnya Musyawarah Bagi Suami Istri sebelum Mengambil Keputusan

Diari

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Mengenang Tuan Guru KH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, Pendiri Nahdlatul Wathan

Kajian

perempuan dan hijab tafsir ummu salamah perempuan dan hijab tafsir ummu salamah

Mengenal Sosok Sufi Perempuan pada Masa Awal Islam

Muslimah Talk

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

waktu disyariatkan membaca shalawat waktu disyariatkan membaca shalawat

Husein Bertanya pada Ali Tentang Muhammad

Kajian

Emma Poeradiredjo, Sosok Perempuan dalam Kongres Pemuda

Kajian

Ummu Sulaim Ummu Sulaim

Parenting Islami : Peran Orangtua dalam Mendidik Anak yang Shalih dan Shalihah

Keluarga

Connect