BincangMuslimah.Com – Dengan mengusung tema “Bergerak Kolektif untuk Berdampak”, Bayt Al-Qur’an Pusat Studi Al-Qur’an (BQ-PSQ) mengadakan Reuni Akbar Ikatan Keluarga Alumni BQ-PSQ II di Masjid Bayt Al-Qur’an, South City, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu-Minggu [23-24/12].
Membuka jalannya kegiatan, Ketua Yayasan Dakwah Lentera Hati Indonesia Ahmad Fikri Assegaf mengatakan, hubungan yang erat antara alumni dan almamater akan membawa manfaat yang besar. Ia juga mengajak alumni untuk membimbing santri yang baru lulus untuk terjun di masyarakat.
“Hubungan yang erat antara alumni dan almamater membawa manfaat besar, khususnya dalam mendukung santri baru untuk berinteraksi dengan masyarakat setelah lulus. Alumni itu tulang punggung, yang dapat membimbing santri baru untuk terlibat aktif dalam kehidupan masyarakat. Peran sentral alumni menjadi kunci keberhasilan integrasi santri baru di lingkungan sekitar,” ujarnya.
Selain Fikri, turut hadir di tengah-tengah acara Dr. Ahsin Sakho yang memberikan apresiasi kepada alumni. Menurutnya, banyak alumni yang sudah berkiprah di lingkungannya masing-masing. Ia juga memotivasi santri dan alumni untuk terus istikamah dalam membumikan Alquran di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Menurutnya, hal itu akan diberikan penghargaan yang diberikan Allah secara langsung.
“Alquran itu adalah kitab yang penuh berkah. Allah akan memberi penghargaan kepada mereka yang berkhidmat dengan Alquran,” ujarnya
Lebih lanjut, pakar Qira’ah Sab’ah ini juga berharap agar para alumni bisa meneruskan perjuangan yang telah dimulai oleh Prof. Quraish Shihab sebagai pendiri BQ-PSQ dalam berkhidmat untuk Alquran.
“Semoga para alumni bisa meneruskan apa yang telah dimulai oleh Pak Quraish,” tambahnya.
Seusai sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan rangkaian sesi workshop. Sesi pertama dimulai dengan tema “Santri Muda Bisa apa?” yang disampaikan oleh Najwa Shihab.
Dengan nada yang menggebu-gebu, pembicara acara Narasi ini memotivasi santri dan alumni untuk bermimpi besar, berpikir besar, dan bertindak besar. Menurutnya, masa muda adalah masa emas untuk memulai bergerak dan berdampak bagi masyarakat. Jika menemukan rintangan, maka jalan keluarnya adalah terus bergerak.
“Bergerak, bergerak, berdampak. Karena kalau sekali bergerak tak cukup, pilihannya bukan menyerah, tapi kali lipatkan dua; kali lipatkan gerak, kali lipatkan kawan, kali lipatkan tenaga, kali lipatkan telinga,” tegasnya.
Setelah mengikuti rangkaian workshop di hari pertama, Arny Nur Fitri, alumni angkatan 27 memberikan kesannya di hari pertama. Ia mengungkapkan, reuni ini mengingatkan akan tugasnya sebagai untuk membumikan Alquran dan konsep moderat di tengah-tengah masyarakat.
“Kita bersama-sama dikuatkan lagi kuatnya untuk membumikan Alquran di tengah-tengah masyarakat. Kita mempunyai tugas untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar untuk membumikan Alquran dan konsep wasathiyah, moderat di tengah masyarakat. ” ujarnya.
Tak berhenti di sini, acara kemudian dilanjut workshop “Bergerak Berdampak Kolektif” yang disampaikan oleh Najelaa Shihab dan Bukik Setiawan. Kemudian disambung dengan workshop paralel sampai sore hari.