BincangMuslimah.Com- Setiap Rasul diutus untuk membawa risalah Allah kepada umatnya. Mereka datang untuk menunjukkan dan mengajarkan kebenaran kepada umat manusia. Namun, tidak jarang manusia yang menolak kebenaran ini. Sehingga Allah memberikan mukjizat yang luar biasa kepada setiap rasul-Nya agar bisa menjadi bukti dan hujjah dari kebenaran risalah yang setiap rasul ajarkan.
Para rasul ini mendapatkan mukjizat yang berbeda pada zamannya. Seperti nabi Musa as. yang memiliki tongkat yang bisa berubah menjadi ular dan bisa membelah lautan, nabi Sulaiman as yang bisa berbicara dengan binatang, hingga nabi Isa as. yang bisa menghidupkan orang yang sudah mati. Mukjizat yang luar biasa ini tidak terkecuali juga dimiliki oleh Rasulullah saw. Sebagai khatamul anbiya’ (penutup para nabi), beliau memiliki mukjizat yang luar biasa sebagaimana rasul-rasul sebelumnya. Seperti dapat membelah bulan, mengeluarkan air dari jari jemarinya dan sebagainya. Namun, yang menjadi mukjizat terbesar Rasulullah saw adalah al-Quran al-Karim.
Lantas apa alasan dari al-Quran sebagai mukjizat terbesar Rasulullah? Padahal jika kita perhatikan, mukjizat terbesar rasul-rasul sebelumnya berupa kejadian luar biasa bahkan tidak masuk akal yang terjadi pada zaman tersebut.
Sekilas Tentang Mukjizat
Secara terminologis, mukjizat bermakna sesuatu yang melampaui kebiasaan untuk menunjukkan kebenaran rasul adalah utusan Allah. Sebagaimana Syekh Ali al-Jurjani menyebutkan di dalam Kitab al-Ta’rifat halaman 219:
المعجزة: أمر خارق للعادة، داعٍ إلى الخير والسعادة، مقرون بدعوى النبوة، قصد به إظهار صدق من ادعى أنه رسول من الله
“Mukjizat adalah sesuatu yang melampaui kebiasaan yang mengarahkan kepada kebaikan dan kebahagiaan, berhubungan dengan klaim kenabian dan maksud untuk membenarkan seseorang yang mengklaim rasul, bahwa beliau adalah utusan Allah.”
Hal ini menunjukkan bahwa mukjizat adalah kejadian luar biasa yang tidak satupun manusia biasa memiliknya karena melampaui kebiasaan. Adanya mukjizat ini sebagai bukti kebenaran seorang rasul dan risalah yang ia bawa. Salah satu contoh mukjizat tersebut adalah al-Quran yang turun kepada Rasulullah saw sebagai pedoman hidup umat Islam sampai saat ini.
Alasan al-Quran Sebagai Mukjizat Terbesar Rasulullah saw
Rasulullah tidak seperti rasul-rasul sebelumnya yang memiliki mukjizat yang langsung terlihat karena berupa kejadian luar biasa. Ia memiliki mukjizat berupa al-Quran yang secara zahir orang kafir sering mengklaimnya sebagai buatan Rasulullah sendiri karena sulit mempercayainya sebagai mukjizat. Meski sebenarnya Rasulullah juga memiliki mukjizat luar biasa. Hal ini seperti pernah membelah bulan dan mengeluarkan air dari jari jemarinya.
Namun tetap saja al-Quran menjadi mukjizat terbesar Rasulullah saw. Hal ini karena beberapa alasan. Sebagaimana pendapat Gus Baha yang tertulis di dalam buku “Ngaji Bareng Gus Baha” halaman 29.
Pertama, umat Rasulullah adalah umat yang terbiasa berpikir secara logika. Sehingga bisa memahami apa saja yang ada di sekelilingnya sebagai mukjizat karena manusia lain tidak mampu membuatnya.
Kedua, mukjizat yang terjadi pada rasul-rasul sebelumnya hanya dapat terlihat oleh umat pada masa tersebut. Sedangkan al-Quran abadi dan menjadi pedoman hidup umat Islam sejak Rasulullah hidup, masa sekarang hingga yang akan datang.
Ketiga, jika yang menjadi mukjizat selalu hal-hal aneh, maka resikonya umat akan menuntut kejadian yang aneh terus menerus hingga melupakan hal yang pokok. Padahal bisa saja mengklaim setiap hal yang ada di alam sebagai mukjizat karena manusia tidak mampu membuatnya.
Al-Quran Berisi Ajaran dan Manfaat yang Abadi
Alasan lain sebagaimana penjelasan Syekh Ibn Hajar al-Asqalany di dalam kitab Fath al-Bari bi Syarh Sahih al-Bukhari juz 9 halaman 7:
أَنَّ الْمُعْجِزَاتِ الْمَاضِيَةَ كَانَتْ حِسِّيَّةً تُشَاهَدُ بِالْأَبْصَارِ كَنَاقَةِ صَالِحٍ وَعَصَا مُوسَى وَمُعْجِزَةُ الْقُرْآنِ تُشَاهَدُ بِالْبَصِيرَةِ فَيَكُونُ مَنْ يَتْبَعُهُ لِأَجْلِهَا أَكْثَرُ لِأَنَّ الَّذِي يُشَاهَدُ بِعَيْنِ الرَّأْسِ يَنْقَرِضُ بِانْقِرَاضِ مُشَاهِدِهِ وَالَّذِي يُشَاهَدُ بِعَيْنِ الْعَقْلِ بَاقٍ يُشَاهِدُهُ كُلُّ مَنْ جَاءَ بَعْدَ الْأَوَّلِ مُسْتَمِرًّا
“Sesungguhnya mukjizat rasul-rasul terdahulu berupa hal-hal indrawi yang bisa disaksikan dengan mata kepala. Seperti unta nabi Salih dan tongkat nabi Musa. Sedangkan mukjizat al-Quran disaksikan dengan mata hati. Sehingga orang yang mengikutinya lebih banyak. Karena mukjizat yang terlihat dengan mata kepala akan hilang ketika yang menyaksikannya sudah wafat (akan mencari benar atau tidaknya mukjizat tersebut). Sedangkan mukjizat yang terlihat kesaksian dengan mata hati akan kekal yang akan disaksikan seluruh generasi selanjutnya terus menerus (akan kekal hingga hari kiamat).”
Berdasarkan hal ini al-Quran menjadi mukjizat terbesar karena ajarannya yang abadi. Al-Quran bukan hanya mukjizat berupa cerita atau riwayat, melainkan manfaat dan ajarannya terbukti hingga hari kiamat.
Dengan demikian dapat kita simpulkan al-Quran menjadi mukjizat terbesar Rasulullah. Karena al-Quran bukan hanya hal luar biasa yang bisa dirasakan umat pada masa Rasulullah. Melainkan mukjizat sekaligus petunjuk yang menjadi pedoman hidup umat Islam hingga hari kiamat.