Ikuti Kami

Muslimah Talk

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?
Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

BincangMuslimah.Com – Ummu Mahjan adalah satu sahabiyat yang memiliki peran besar di masjid Nabi saw. Perempuan bernama asli Kharqa’ tersebut terkenal dengan dedikasi dan pengorbanannya yang luar biasa demi kebersihan dan kenyamanan bagi jamaah masjid Nabawi di Madinah, meski uisanya telah tua renta.

Bahkan, sebagaimana tersebut dalam Sahih Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah bahwa meskipun pekejaan membersihkan masjid terlihat sepele, namun Nabi sangat menghormati beliau. Ummu Mahjan mengabdikan diri sebagai marbot masjid hingga menjelang ajalnya.

Hadis Tentang Ummu Mahjan

Dalam riwayat, ketika Ummu Mahjan wafat, para sahabat  mendatangi kediaman Nabi Muhammad setelah salat isya, namun ternyata beliau saw. sudah tidur. Akhirnya, mereka tidak memberitahukan Rasulullah karena khawatir mengganggu istirahat beliau.

Para sahabat akhirnya langsung menguburkan Ummu Mahjan di daerah Baqi’ al-Gharqad. Setelah beberapa hari berlalu, Nabi saw. menyadari bahwa Ummu Mahjan tak lagi terlihat di masjid Nabawi. Beliau pun menanyakan keberadaan perempuan tersebut. Para sahabat lalu mengabarkan bahwa Ummu Mahjan telah wafat beberapa hari lalu.

Mendengar kabar tersebut, wajah Nabi pun langsung terlihat marah. Nabi kemudian meminta kepada para sahabat untuk menunjukkan tempat dimana Ummu Mahjan di kuburkan, dan para sahabat mengantar beliau menuju makamnya. Setelah sampai, Nabi saw. lalu berdiri di dekat makamnya dan melaksanakan shalat gaib.

Nabi Muhamamd yang rela datang ke kuburan Ummu Mahjan dengan berjalan kaki demi menyalati dan mendoakannya. Hal tersebut menunjukkan penghormatan beliau saw. kepada perempuan yang mempunyai peran besar untuk masjid Nabawi. Sebab disebutkan bahwa tak sembarang orang dapat disalati oleh Nabi saw.

Keterlibatan Perempuan di Masjid

Dari kisah Ummu Mahjan ini, dapat kita ambil pelajaran bahwa perempuan di masa Nabi saw. tidak dilarang untuk mengambil perannya dengan berkhidmah di ruang publik, terutama di masjid. Selain itu, juga sangat jelas menunjukkan bahwa Rasulullah Saw sangat menghormati dan memuliakan perempuan seorang perempuan.

Baca Juga:  Serial "Suara Hati Istri" yang Penuh Nilai Patriarki

Masjid sebagai ruang publik dan sarana ibadah, memberikan ruang dan posisi yang sama kepada lelaki juga perempuan. Sebab Islam adalah agama yang tidak khusus untuk kaum laki-laki saja. Namun, dalam realitanya menunjukkan bahwa lingkungan masih menomorduakan kaum perempuan di masjid. Termasuk, sering kali perempuan tidak mendapatkan hak untuk aktivitas ataupun ibadah di dalam masjid.

Representasi perempuan di masjid terabaikan. Menguatkan bahwa ada subordinasi terhadap perempuam atas dominasi budaya sangat patriarkis. Sebab masjid dikonstruksi sangat patriarkis dan jauh dari fasilitas yang memberikan kemudahan-kemudahan pada perempuan.

Terlebih lagi, perempuan selalu dihantui oleh pertanyaan-pertanyaan ‘apakah perempuan boleh salat di masjid? Dalil yang sering tampil ke permukaan adalah hadis tentang ‘salat seorang perempuan lebih afdhal di rumah daripada di masjid.’

Padahal tidak sedikit hadis-hadis shahih yang menyatakan tentang bolehnya kaum perempuan salat dan beribadah di masjid. Bahkan Abu Syuqqah dalam kitabnya, Tahrir al-Marah fi ‘Ashr al-Risalah meriwayarkan mendaftar puluhan teks hadis sahih yang berkaitan dengan aktivitas perempuan di masjid. Di zaman Nabi, masjid merupakan ruang publik utama yang sering menjadi tujuan dan tempat para perempuan untuk ibadah, pengajian, maupun pertemuan. Wallah a’lam.[]

Rekomendasi

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Kisah Ummu Mahjan, Masuk Surga Sebab Memungut Sampah di Masjid

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

14 Komentar

14 Comments

Komentari

Terbaru

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Kajian

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya

Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya

Diari

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect