Ikuti Kami

Kajian

Marak Perempuan Jadi Teroris, Pakar Jelaskan Penyebabnya

ISIS Rekrut Jihadis Muda
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Senin, 15 Agustus 2022 El Bukhari institute mengadakan diskusi pakar dan media ke-10 dengan tema “Keterlibatan Perempuan dalam Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme Berbasis Kekerasan”, dengan narasumber Ruby Kholifah dari AMAN Indonesia melalui via zoom meeting. Beliau menjelaskan tentang alasan marak perempuan jadi teroris. 

Sejumlah fakta bahwa menyebutkan perkembangan ekstrimisme di Indonesia mengarah kepada pola-pola baru. seiring perkembangan internet dan media sosial, makna engagement konteks ekstremisme juga berbeda. Jika sebelumnya menggunakan baiat, maka sekarang proses recruitment anggota kian mudah. Dampak tersebut juga dapat dilihat khususnya pada anggota ekstrimisme perempuan. Pada tanggal 06 Januari 2021, presiden menandatangani Perpres No. 7 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan ekstrimisme berbasis kekerasan mengarah kepada terorisme.

Ternyata tidak semua perempuan tertarik masuk kepada ekstrimisme karena dorongan suami. Dalam beberapa kasus, justru tidak sedikit dari mereka yang memiliki kapasitas lebih dari laki-laki, baik pendidikan, ekonomi, maupun religiusitas. pengalaman perempuan yang beragam menjadi latar belakangnya.

Namun ada pula kasus perempuan yang menjadi korban ekstremisme bahkan sampai memunculkan trauma yang mendalam. Hal tersebut karena adanya proses penerimaan yang tidak utuh, seperti kehilangan pekerjaan, ekonomi, dan semua. Dari pengalam tersebut yang perlu diceritakan dan menjadi basis analisis kebijakan publik maupun tafsir agama. Karena tanpa adanya cerita yang spesifik dan terlalu general maka akan sulit menemukan angle analisis.

Isu gender dan ekstrimisme jika dilihat dari gradasi pemikiran baik dari yang konservatif hingga teroris ekstrim mereka sangat bertentangan dengan feminisme. Tetapi kelompok radikal seperti ISIS berhasil mengambil ruang celahnya dan menggunakan bahasa isu gender dengan memberi pemaknaan yang berbeda. Seperti dalam kitab perempuan yang diterbitkan seorang perempuan dilarang terlibat di dalam public activity kecuali dalam ruang lingkup, agama, pendidikan, atau kesehatan. Artinya ada ruang kelonggaran yang diberikan kelompok radikal kepada perempuan. Hal tersebut justru yang menarik dan menggiring perempuan untuk bergabung dalam kelompok ekstrimis tersebut.

Baca Juga:  Posisi Perempuan dalam Sejarah Islam

Dalam dunia jurnalis dan media artikel, pemilihan bahasa tidak boleh terlalu condong ke satu sisi, tetapi harus menggunakan bahasa yang dapat memancing ruang-ruang diskusi dan dengan kemasan-kemasan kekinian. Narasi juga harus tetap ada dan dikembangkan, maka seandainya mencari referensi bacaan akan terkoneksi penulis perempuan yang bukan dari kelompok radikal.

Terdapat pergeseran relasi kuasa di dalam kelompok ekstrimis jihadis yang harus mendapat persetujuan pemimpin sampai jihad yang bisa dilakukan semua orang. Dalam sebuah kelompok ekstrimis meyakini bahwa perempuan tidak bisa jihad yang berbentuk mengangkat senjata, tetapi dengan mendukung suami dan menghidupi keluarga serta anak-anaknya, hal tersebut menjadi salah satu bentuk jihad perempuan. Terdapat sebuah kasus juga, karena kemiskinan, seorang perempuan harus bekerja dan mengirim uang untuk biaya hidup keluarganya. Karena bergabung dengan ekstrimisme sehingga mereka beranggapan bahwa tidak ada suatu kewajiban untuk g mengirim uang tersebut kepada keluarga melainkan dapat dialihkan untuk membiayai para teroris, hal tersebut menjadi bentuk jihad.

Perkembangan internet dan sosial media juga mempermudah kalangan ekstrimis mengadakan kajian-kajian sebagai bentuk untuk merekrut anggota. Disini tugas jurnalis-jurnalis menggunakan bahasa alternatif narasi atau kontra narasi untuk meredam konflik yang terjadi di sosial media dan menemukan audiens yang berbeda agar tidak memilih konten-konten milik ekstrimis.

Perlu diingatkan kembali, di Indonesia, tindakan teroris merupakan sebuah pidana yang serius, jika seseorang sudah mau melakukan hal tersebut maka harus berhadapan dengan negara. Tidak hanya hukum negara, terdapat pula konsekuensi yang harus dihadapi dalam kehidupan sosial, seperti hilangnya penerimaan kembali dan tidak adanya kepercayaan dari masyarakat.

Itulah pembahasan pakar mengenai penyebab perempuan masuk ke dalam kelompok ekstrimis bahkan lebih condong teroris

Rekomendasi

Pray the Devil Back Pray the Devil Back

Pray the Devil Back to Hell, Cerita Powerfull Perempuan Mengusung Perdamaian

Perempuan Bekerja saat Iddah Perempuan Bekerja saat Iddah

Bolehkah Perempuan Bekerja saat Masa Iddah?

butet manurung model barbie butet manurung model barbie

Butet Manurung, Dari Sokola Rimba Hingga Global Role Model Barbie

Peran Perempuan di Masa Depan dalam The Silent Sea Peran Perempuan di Masa Depan dalam The Silent Sea

Peran Perempuan di Masa Depan dalam The Silent Sea

Ditulis oleh

Alumni Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Pegiat Sastra Arab, dan Gender Islam.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Berita

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect