Ikuti Kami

Khazanah

Saras Dewi, Penulis Kesetaran Gender dan Lingkungan

saras dewi gender lingkungan
credit: photo from GFDL, https://id.wikipedia.org/w/index.php?curid=1600258

BincangMuslimah.Com – Perempuan bernama lengkap Luh Gede Saraswati Putri lahir 16 September 1983 di Denpasar, Bali. Kemudian dikenal dengan nama panggilan Saras Dewi untuk nama panggungnya yang juga sebagai seorang penyanyi dan penulis yang gemas menyuarakan kesetaraan gender dan lingkungan. Ia merupakan anak sulung dari sepuluh bersaudara. Saat ini ia bekerja sebagai ketua program studi Ilmu Filsafat Universitas Indonesia dan menjadi dosen luar biasa di sana semenjak 2006, mengajarkan Filsafat Timur dan Eksistensialisme. 

Saras Dewi juga merupakan Kolumnis di berbagai media, termasuk Media Indonesia, Jawa Post, Bali Post, Media Hindu, Raditya, Nusa Tenggara Post. Menulis tema-tema sosial, budaya dan politik. Selain itu kerap mengirimkan puisi-puisi dan telah dimuat oleh Media Indonesia dan Bali Post. Tulisan-tulisan yang ditulis oleh Saras Dewi bermuatan tema kesetaraan gender dan lingkungan.

Dikutip dari bukunya yang berjudul Ekofenomenologi, ia mulai kenal filsafat pertama kali otodidak membaca buku Plato saat SMA, saat berusia 17 tahun. Dulu saat sekolah, ia cukup menyebalkan karena suka bertanya dan mengkritik hingga suka berdebat dengan teman. Ia sering mendapatkan protes dari temannya, “Kenapa segalanya harus dikritisi?” ia sempat merasa apakah saya outsider karena tidak lazim mendapati orang sepertinya yang selalu ingin tahu. 

Dari kebiasaan kritisnya akhirnya Saras mengambil kuliah Filsafat di tahun 2001. Sebelum  selesai kuliah, ia ditawarkan menjadi  asisten dari dosen oleh Gadis Arivia. Setelah itu ia mendapat tawaran untuk mendapat beasiswa S2 ikatan kerja di umur 23. Kemudian ia mengajar di program studi Filsafat dan berhasil memperoleh gelar doctor pada 2012. 

Selain menjadi dosen, Saras Dewi merupakan aktivis sekaligus penulis yang vocal menyuarakan isu kesetaraan gender dan isu lingkungan. Ia memulainya dari buku berjudul Ekofenomenologi: Mengurai Disekuilibrium Relasi Manusia dengan Alam. Buku ini sebenarnya merupakan tesisnya. Ia menjelaskan bahwa gerakan ekologi dan etika lingkungan telah dengan jelas menunjukkan berbagai kerusakan alam dan kemerosotan lingkungan hidup akibat aktivitas-aktivitas manusia yang mengutamakan ego dalam tindakannya. 

Baca Juga:  Perjanjian Damai Sulaiman Al-Qanuni dengan Perancis: Umat Kristen Diperbolehkan Melaksanakan Ibadah

Pandangan dunia yang antroposentrik dituding sebagai awal ketimpangan relasi antara manusia dengan alam sekitarnya. Namun term ekologi maupun etika lingkungan ditengarai masih terjebak dalam dikotomi antara ekosentrisme dengan antroposentrisme. Dua term ini membuat kedua gerakan tersebut sering  kesulitan dalam menjelaskan kepentingan manusia di dalam kerangka hidup bersama alam, misalnya dalam menjelaskan soal teknologi.

Lebih hebatnya adalah dalam buku lainnya berjudul Sembahyang Bhuvana. Melalui tujuh esai karyanya dalam buku tersebut, ia berupaya menjawab berbagai pertanyaan yang hadir dari kegelisahan dan pemikiran kritisnya terhadap beberapa dalam kehidupan melalui pendekatan filosofis. 

Sembahyang Bhuvana secara khusus membahas secara filosofis tentang tubuh, seni, dan lingkungan. Hal-hal yang sangat erat hubungannya dan selalu berdampingan dengan kehidupan setiap manusia. Ia juga menjelaskan Sembahyang Bhuvana memiliki makna yang ditafsirkan penulis sebagai bakti pada alam, bahwa segala hal yang ada di dunia ini ialah bagian dari alam. Begitu juga manusia yang merupakan bagian dari alam.

Pada tahun 2014 ia aktif melakukan advokasi kasus pelecehan seksual yang dilakukan penyair, sastrawan dan budayawan bernama Sitok Srengenge, dia juga vokal mengusut dan mendampingi korban yang juga mahasiswi Universitas Indonesia karena sejak awal korban telah datang kepadanya dan bercerita tentang kasus ini. Ia juga menjadi perempuan yang mendesak hadirnya Badan Konseling Mahasiswa di kampus menjadi upaya untuk menjadikan kampus tempat yang aman bagi mahasiswa dan pengajar.

Hal tersebut berangkat dari  kasus kekerasan seksual menemui kesulitan karena tidak mudah bagi korban untuk berbicara. Minimnya pengetahuan mengenai kekerasan seksual menjadi salah satu alasan. Di samping itu hukum masih terbata-bata dalam melindungi hak tubuh perempuan untuk bebas dari tekanan. Ia menegaskan bahwa sangat penting menciptakan situasi yang aman bagi tubuh perempuan untuk menimba ilmu di kampus. 

Rekomendasi

mamah dedeh pendakwah perempuan mamah dedeh pendakwah perempuan

Mamah Dedeh, Pendakwah Legendaris Perempuan

Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan

Zainab Fawwaz, Penggerak Pembebasan Perempuan Mesir

faqihuddin abdul kodir mubadalah faqihuddin abdul kodir mubadalah

Faqihuddin Abdul Kodir, Aktivis Penggiat Keadilan Gender Lewat Metode Mubadalah

Hubungan Gender dan Tafsir Agama Menurut Quraish Shihab

Ditulis oleh

Mahasiswi UIN Jakarta dan volunter di Lapor Covid

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Nyi Hadjar Dewantara pendidikan Nyi Hadjar Dewantara pendidikan

Perjuangan Nyi Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Khazanah

isu perempuan najwa shihab isu perempuan najwa shihab

Kekerasan, Kesenjangan, dan Krisis Percaya Diri: Isu Penting Perempuan Menurut Najwa Shihab

Kajian

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect