BincangMuslimah.Com – “Dasar anak setan!”, “Anak tak tahu diri!”, “Bocah bajingan, sama seperti Bapakmu!”, ”Kamu kalau besar saya sumpahi tak sukses!”, “Anak kurang ajar!”, “bocah idiot!”. Sumpah serapah yang demikian sering kita dengar dikatakan oleh seorang ibu pada anak. Kata-kata kasar itu biasa terucap tatkala emosi.
Bisa juga, sumpah serapah itu muncul saat kondisi keluarga sedang diujung tandu, misalnya terhempit persoalan ekonomi, atau sedang tak akur dengan tetangga, keluarga besar, ataupun saat tengah dalam kondisi tekanan dalam rumah tangga yang berat. Namun di sisi lain, justru anak terlihat sangat nakal, sehingga anak jadi pelampiasan untuk persoalan pelik tadi.
Ada juga orang tua yang terbiasa mengucapkan kata-kata kasar pada anaknya. Terlebih bila si anak melakuka sesuatu yang menyalahi aturan orang tua. Maka, biasanya anak akan menjadi korban bentakan dan kata-kata kasar dari orang tua.
Padahal dalam Islam, terdapat hadis larangan orang tua untuk menyematkan sumpah serapah dan kata-kata kasar pada anak. Nabi Muhammad mengecam perilaku dan tindakan orang tua yang memarahi anak dengan kata-kata kasar, terlebih jika sampai melaknat dan menyumpahi anaknya. Hal ini tercermin dalam hadis Rasulullah SAW;
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: عن جابر بن عبد الله الأنصاري رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم:لا تدعو على أنفسكم ولا تدعوا على أولادكم ولا تدعوا على أموالكم، لا توافقوا من الله ساعة يُسال فيها عطاء فيستجيب لكم.
Artinya: Rasulullah saw telah bersabda, dari Jabit bin Abdullah al Anshari, semoga Allah meridhai keduanya, Nabi bersabda; “Janganlah kalian menyumpahi diri kalian sendiri, jangan pula menyumpahi anak-anak kalian, dan jangan menyumpahi harta-harta kalian. Agar (doa tersebut) tidak bertepatan dengan saat-saat di mana Allah memberikan dan mengabulkan doa dan permintaan kalian.” (H.R. Muslim, Abu Dawud)
Jika dilihat dalam redaksi hadis di atas, Rasulullah dengan tegas melarang orang tua untuk menyematkan sumpah serapah dan laknat pada anaknya. Bagaimana tidak? Ucapan yang keluar dari mulut orang tua tersebut memberikan dampak yang buruk bagi anak, terlebih jika sampai sumpah serapah itu dikabulkan oleh Allah. Niscaya akan berakibat fatal pada anak.
Menurut Agus Sutiono, dalam buku Dahsyatnya Hypno Parenting, sejatinya otak manusia akan bereaksi terhadap apapun yang didengarnya, terutama jika perkataan itu ditujukan pada dirinya. Lebih jauh lagi, otak manusia akan langsung memberikan respons terhadap segala ucapan yang ia dengar, juga dengan cepat memberi reaksi dengan membentuk pola tindakan tertentu.
Untuk itu, si anak akan membentuk pola perilaku dari apa yang ia dengar dari orang tua, terlebih jika perkataan tersebut ditujukan secara khsusus terhadap dirinya. Anak-anak yang biasa dilecehkan dengan perkataan sumpah serapah atau dilaknat dengan kata-kata kasar, akan menjadi orang yang rendah diri dan introvert.
Lebih jauh lagi, Hasil penelitian Lise Gliot, sebagaimana dikutip oleh Salami dalam jurnal berjudul, Pengaruh Bahasa Ibu Pada Perilaku Anak (Kajian dari sudut pandang cara kerja pikiran), menjelaskan bahwa suara keras dan bentakan yang keluar dari mulut orang tua, terkhusus ibu akan membuat anak idiot. Pasalnya, itu dapat merusak atau menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh pada anak yang masih dalam pertumbuhan, terutama pada masa golden age.
Demikianlah larangan Rasulullah terhadap sumpah serapah pada anak. Juga bahaya yang ditimbulkan perkataan kasar dan sumpah serapah pada anak. Toh, pada hakikatnya itu akan berakibat fatal pada anak kelak. Tertanam dalam memori otaknya hingga ia dewasa.