BincangMuslimah.Com – Anak adalah anugerah dari Allah. Apapun jenis kelaminnya, laki-laki ataupun perempuan adalah sosok yang menjadi titipan Allah. Mendidiknya sama dengan mendidik satu generasi berikutnya, karena kelak merekapun akan mendidik keturunannya. Dalam keluarga, kadangkala ada kecenderungan pada anak laki-laki, padahal ada keistimewaan mengasuh anak perempuan tersendiri menurut Rasulullah.
Dalam sebuah hadis disebutkan,
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ أَنَّ عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَتْهُ قَالَتْ جَاءَتْنِي امْرَأَةٌ مَعَهَا ابْنَتَانِ تَسْأَلُنِي فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِي غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ فَأَعْطَيْتُهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ فَدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَدَّثْتُهُ فَقَالَ مَنْ يَلِي مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ شَيْئًا فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنْ النَّارِ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman, telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Bakr bahwa ‘Urwah bin Zubair telah mengabarkan kepadanya bahwa Aisyah isteri nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah menceritakan kepadanya, katanya; “Seorang wanita bersama dua anaknya pernah datang kepadaku, dia meminta (makanan) kepadaku, namun aku tidak memiliki sesuatu yang dapat dimakan melainkan satu buah kurma, kemudian aku memberikan kepadanya dan membagi untuk kedua anaknya, setelah itu wanita tersebut berdiri dan beranjak keluar, tiba-tiba Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam datang dan aku pun memberitahukan peristiwa yang baru aku alami, beliau bersabda: “Barangsiapa yang diuji sesuatu karena anak-anak perempuannya lalu ia berlaku baik terhadap mereka maka mereka akan melindunginya dari api neraka.” (HR. Bukhari)
Hadis ini turun saat ada seorang perempuan yang mendatangi Rasulullah dan berkeluh kesah akan sulitnya mengasuh anak perempuannya. Salah satu faktornya adalah kesulitan ekonomi. Selain itu, menurut keterangan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menyebutkan, hadis ini berkenaan dengan sikap masyarakat Arab yang tidak suka dengan anak perempuan.
Mereka dulu memiliki kebiasaan membunuh dan melakukan diskriminasi kepada anak perempuan. Memiliki anak perempuan bagi kebanyakan orang Arab masa itu dianggap sebagai aib. Itulah mengapa, Rasulullah menyebutnya dengan lafaz يَلِي (diuji). Karena bagi mereka, memiliki anak perempuan adalah ujian.
Kemudian Rasulullah menjanjikan perlindungan dari api neraka bagi siapapun yang mengasuh anak perempuan dengan cinta dan kasih. Ini membuktikan bahwa Rasulullah mengakui dan menghargai keberadaan perempuan sebagai manusia yang layak memiliki kesempatan hidup. Sebagai manusia yang juga punya hak dengan anak laki-laki.
Ini adalah salah satu upaya Rasulullah mengikis tradisi buruk masyarakat Jahiliyah. Juga penegasan kepada umatnya bahwa anak perempuan harus diperlakukan seadil-adilnya dan diakui keberadaannya serta diberdayakan di masyarakat. Keistimewaan mengasuh perempuan dengan baik menjanjikan perlindungan api neraka karena kelak perempuan akan melahirkan generasi berikutnya.
Demikian keistimewaan mengasuh anak perempuan bagi orang tua, baik ibu ataupun bapaknya. Ini bukan maksud untuk mendiskriminasikan anak laki-laki, hadis ini hadis justru untuk menyetarakan derajat anak perempuan dan memberi keadilan seadil-adilnya. Wallahu a’lam.
1 Comment