Ikuti Kami

Keluarga

Ini Empat Cara Anak Bisa Bersosialisasi di Tengah Pandemi

pilih kasih pada anak

BincangMuslimah.Com – Setahun sudah Indonesia bergelut dengan pandemi COVID-19. Segala aktivitas masih dilakukan di rumah saja, terutama sekolah. Dengan belajar dari rumah saja, tentunya membuat anak sangat merindukan teman-temannya. Sebagai orang tua, kita harus membantu anak-anak untuk tetap bisa bersosialisasi dengan teman-temannya walau di tengah pandemi.

Sejatinya bersosialisasi sangatlah penting bagi kesejahteraan anak-anak kita. Seperti berinteraksi secara langsung, bermain bersama teman-temannya di sekolah, itulah hal yang diimpikan anak-anak saat ini. Apalagi menurut penelitian yang disusun oleh Ferrer M, Fugate A. dalam The Importance of Friendship for School-Age Children di University Of Florida menunjukkan bahwa persahabatan sangat penting bagi perkembangan anak-anak kita. Misalnya, anak-anak yang tidak membentuk ikatan dengan anak-anak lain mungkin mengalami perjuangan kesehatan mental di kemudian hari.

Oleh sebab itu, walau di tengah pandemi orang tua harus berusaha membuat anak bisa berteman dengan orang lain agar mereka tidak merasa kesepian. Buatlah ide yang “out of the box” supaya anak bisa bersosialisasi dengan aman selama pandemi. Berikut ini terdapat empat cara yang bisa dilakukan orang tua agar anak bisa tetap berteman dan bersosialisasi selama pandemi:

Melakukan Pertemuan Virtual

Kebiasaan sekolah daring yang dilakukan oleh anak akan membuat mereka terbiasa pula untuk berinteraksi dengan temannya secara virtual. Orang tua bisa memanfaatkan momen tersebut agar anak bisa bersosialilasi di luar jam sekolah dengan memberikan waktu bagi anak untuk melakukan pertemuan virtual bersama teman-temannya.

Pertemuan virtual ini bisa dilakukan dengan berbagai media, seperti melalui video call, zoom meeting, google meet, dan lain-lain. Orang tua harus memantau dan mendampingi anak ketika anak melakukan pertemuan virtual. Dengan begitu anak tidak akan merasa kesepian, mereka bisa mengobrol dengan teman-temannya walau hanya melalui video. Bahkan bisa bermain bersama-sama secara daring dan melakukan aktivitas menyenangkan lainnya.

Baca Juga:  Waspadai Child Grooming! Bukan Untuk di Normalisasikan

Menonton Film Streaming Bersama-sama

Orang tua bisa membantu anak untuk membuat janji menonton film streaming bersama dengan teman-temannya. Terdapat banyak platform video, seperti Netflix, Disney Hotstar yang dapat memungkinkan untuk melakukan streaming video dengan orang lain seraya melakukan obrolan langsung tentang apa yang ditonton.

Kamu bisa memanfaatkan aplikasi zoom agar anak bisa menonton film bersama dengan teman-temannya. Caranya yaitu satu pihak masuk ke layanan streaming film, lalu pilih opsi berbagi layar untuk melakukan streaming langsung video.

Mengirimkan Pesan Teks

Seorang anak yang lebih introvert mungkin memutuskan untuk tidak mau melakukan berbagai pertemuan virtual. Dengan begitu, kamu bisa menyiapkan opsi mengirimkan pesan teks kepada temannya agar tetap bisa bersosialisasi. Ajari anak untuk bertukar pesan dengan teman, seperti mengirimkan pesan melalui email atau bisa mengirim pesan langsung dengan menulis di kertas. Dalam hal ini kamu bisa mengajarkan anak untuk berlatih menulis dan bercerita tentang kegiatan yang ia lakukan kepada teman-temannya walaupun secara daring.

Jalan-jalan di Alam atau Bersepeda

Aktivitas lain yang berisiko rendah di luar rumah adalah berjalan-jalan di alam dan atau mengendarai sepeda dengan teman. Kegiatan-kegiatan ini memungkinkan untuk social distancing dan bisa sangat menyenangkan. Tergantung pada usia anak, tetapi orang tua harus selalu melakukan pengawasan terhadap anak ketika berada di luar rumah.

Kamu harus memastikan bahwa semua pihak telah menaati protokol kesehatan saat memutuskan untuk berjalan-jalan keluar rumah. Terutama penting untuk mengecek kondisi anak, apakah ia siap untuk bermain di luar rumah.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan, agar anak tidak merasa kesepian dan bisa bersosialisasi ketika berada di rumah saja selama pandemi. Namun, ada juga beberapa anak yang terlihat baik-baik saja ketika bermain dengan saudara kandung, atau dengan orang tua, atau bahkan bermain sendirian. Jika seperti itu, orang tua tidak perlu memaksa anak untuk berinteraksi sosial secara daring, karena mereka akan belajar beradaptasi ketika situasi pandemi berakhir dan kehidupan akan kembali normal.

Baca Juga:  Hari Ayah Nasional: Adab Nabi Muhammad dan Para Nabi Terdahulu dalam Memuliakan Anak

 

Rekomendasi

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Parenting Islami : Dongeng Bisa Jadi Sarana Penyelamat Masa Depan Anak Parenting Islami : Dongeng Bisa Jadi Sarana Penyelamat Masa Depan Anak

Parenting Islami : Hadis-hadis Keutamaan Mendidik Anak

Parenting Islami : Betapa Berharganya Anak Bagi Orangtua? Ini Tiga Gambaran Al-Qur’an

Ditulis oleh

Mahasiswa semester 7 program studi Jurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Artistik Lembaga Pers Mahasiswa Journo Liberta. Tertarik dengan penulisan, design grafis dan fotografi.

Komentari

Komentari

Terbaru

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Muslimah Talk

Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset

Bicara Pola Pikir Berkembang Bersama Prof. Maila Dinia Husni Rahiem

Muslimah Talk

Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan

Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan

Muslimah Talk

Next Class: Podcast Inspiratif dari LP2M UIN Jakarta Bersama Para Guru Besar Perempuan Next Class: Podcast Inspiratif dari LP2M UIN Jakarta Bersama Para Guru Besar Perempuan

Next Class: Podcast Inspiratif dari LP2M UIN Jakarta Bersama Para Guru Besar Perempuan

Berita

Jika Semua Bersandar Padaku, Maka Aku Bersandar Pada Tuhan Jika Semua Bersandar Padaku, Maka Aku Bersandar Pada Tuhan

Jika Semua Bersandar Padaku, Maka Aku Bersandar Pada Tuhan

Muslimah Daily

Ning Najhaty Sharma: Pemikiran Kritis nan Lugas dalam Balutan Karya Sastra Ning Najhaty Sharma: Pemikiran Kritis nan Lugas dalam Balutan Karya Sastra

Ning Najhaty Sharma: Pemikiran Kritis nan Lugas dalam Balutan Karya Sastra

Muslimah Talk

AICIS+ 2025: Eka Srimulyani Paparkan Gerakan Eko-Feminisme Islam di Aceh AICIS+ 2025: Eka Srimulyani Paparkan Gerakan Eko-Feminisme Islam di Aceh

AICIS+ 2025: Eka Srimulyani Paparkan Gerakan Eko-Feminisme Islam di Aceh

Berita

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Parenting Islami : Ini Empat Cara Mendidik Anak yang Over Aktif

Keluarga

Connect