BincangMuslimah.Com – Dalam setiap masa kehamilan terutama pada masa kehamilan pertama, banyak perencanaan dan persiapan yang diperlukan menjelang persalinan, terutama kesiapan mental dan psikologis. Ibu hamil di masa ini harus selalu berpikir positif. Hal ini ditujukan agar persalinan dapat berjalan baik dan lancar tanpa adanya kendala yang berarti. Kondisi yang demikian memang bukanlah kondisi yang mudah dalam keseharian ibu hamil, namun ia harus menjalaninya dengan cara terbaiknya.
Dalam Islam, kita mengenal istilah husnudzan yang biasa diartikan berbaik sangka. Siapa sangka ternyata husnudzan ini memiliki hubungan yang positif pada kebahagiaan ibu hamil. Semakin tinggi husnudzan yang diperoleh maka akan semakin tinggi kebahagiaan yang dimiliki ibu hamil. Sebaliknya, jika husnudzan yang dimiliki rendah maka akan semakin rendah kebahagiaan yang dimiliki oleh ibu hamil.
Husnudzan menekankan pada proses mempercayai Allah dan hanya kepada-Nya tempat mengadukan segala persoalan dan seluruh ridha kepada qadha dan qadar-Nya, serta batin yang selalu tenang dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi walaupun sesuatu yang dicita-citakan tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Saat ibu hamil memiliki sifat khusnudzon maka ketakutan-ketakutan yang ada dalam dirinya akan senantiasa hilang seiring dengan kedekatan dan keridhaannya pada Allah. Yang demikian juga senada dengan sabda Rasulullah yang berbunyi,
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي
Artinya: “Sesungguhnya Allah berkata : Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.” (H.R. Muslim no. 4849)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa jika kita berprasangka baik pada Allah dan berprasangka baik pada sesama, Allah akan senantiasa memberikan keyakinan tersebut dalam bentuk realitas. Sebaliknya, jika kita memiliki prasangka buruk kepada Allah dan kepada sesama maka Allah pun akan memberikan keyakinan negatif tersebut dalam bentuk yang riil pula.
Nah jika ibu hamil selalu husnudzan maka setiap hal yang positif dan segenap kebahagiaan akan selalu mengiringi hari-harinya. Berpikir positif dan membayangkan keindahan-keindahan serta kebahagiaan saat melahirkan bayi akan menghasilkan pikiran yang menyenangkan dan membuat tenang bagi ibu hamil.
Misalnya, ingatlah bahwa setiap tarikan nafas yang dilakukan ketika hendak melahirkan itu akan dibalas dengan berlipat-lipat pahala dari Allah. Ingat juga bahwa ketika sang bayi terlahir, semua kesakitan yang dirasakan selama proses tersebut akan terobati dan terganti dengan haru dan bahagia.
Demikan itu adalah suatu konsep berpikir positif dalam Islam yang akan membebaskan kita dari beban hidup dan pengalaman traumatik yang dialami seseorang di masa hidupnya. Saat ibu hamil berhusnudzan kepada Allah dan sesama maka hal-hal positif akan mengikutinya.
Agama Islam sangat menekankan pentingnya sifat husnudzan karena pemikiran, prasangka, dan keyakinan akan berpengaruh pada realitas hidupnya. Sehingga seseorang yang memiliki husnudzan yang tinggi maka ia akan yakin bahwa apapun yang dihadapinya akan berjalan baik- baik saja dan semua hasilnya akan kembali kepada Allah bahwa ia yakin itu yang terbaik untuk dirinya.