Ikuti Kami

Muslimah Daily

Empat Penyebab Muslimah yang Berjilbab Rentan Memiliki Kulit Sensitif

BincangMuslimah.Com – Sebagai umat muslim, kita memiliki pedoman yang wajib kita taati agar kita bisa mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Pedoman yang dimaksud yaitu al-Qur’an dan Hadis. Nah, khusus bagi muslimah, kita diwajibkan dalam Al-Qur’an untuk berhijab. berhijab bukanlah pilihan penampilan, melainkan kewajiban bagi setiap wanita muslim. Namun  tak sedikit muslimah yang mengeluh bahwa berjilbab rentan memiliki kulit sensitif sehingga wajah jerawatan.

Apapun permasalahannya, jilbab tidak bisa disalahkan. Kita sendiri yang seharusnya menjaga diri agar kulit tetap sehat meskipun memakai jilbab. Empat kebiasaan  buruk di bawah ini yang bisa  menyebabkan para muslimah yang berjilbab rentan memiliki kulit yang sensitif. Apa sajakah itu? Yuk, simak penjelasannya;

Pertama. Kondisi tangan yang kotor saat menyentuh jilbab. Sudah rahasia umum jika muslimah bisa saja menghabiskan beberapa waktunya di depan kaca untuk merapikan dan membenarkan jilbab. Tidak hanya saat hendak bepergian, ketika melakukan aktivitas ataupun di tengah perjalananpun muslimah sering menyentuh jilbabnya dengan beberapa alasan. Mempercantik jilbab adalah tujuannya, namun bagaimana dengan kondisi tangannya? Jika tangan tersebut tidak higienis atau kotor, sudah dipastikan kuman yang ada di tangan akan berpindah ke jilbab. Hal seperti itulah yang sering membuat kulit wajah sensitif dan berjerawat

Kedua. Memakai inner jilbab yang kotor. Inner jilbab berguna untuk menyanggah helaian rambut agar tetap dalam jilbab. Namun jika kondisi innernya kotor justru menjadi penyebab kulit sensitif. Inner jilbab bisa menjadi tempat yang cukup nyaman untuk kuman dan bakteri bersarang, karena posisi inner yang cukup strategis yaitu langsung bersentuhan dengan kulit wajah kita. Terlebih khusus bagian kening, bagian telinga dan pelipis serta letaknya yang tertutup sehingga keringat tertahan pada inner kalian. Keringat yang tertahan bisa berubah menjadi bakteri dan kuman jika memakainya sampai berhari-hari. inner yang seperti itulah yang bisa menyebabkan  kulit menjadi sensitif.

Baca Juga:  Tiga Contoh Perilaku Rendah Hati yang Diajarkan dalam Alquran

Ketiga. Make up yang menempel pada jilbab. Make up yang dipoles di wajah memang untuk menjaga penampilan agar tetap terlihat cantik. Saat memoles seluruh bagian wajah, pasti ada saja bagian wajah yang tertutup oleh jilbab. Nah, jika bagian tersebut akan bercampur dengan keringat. Hal tersebutlah yang nantinya akan mendatangkan jerawat. Dengan demikian janganlah malas untuk membersihkan wajah setelah make up seharian, karena partikel makeup dan keringat tersebut, jika terserap kekulit maka akan membuat kulit wajah sensitif dan berjerawat.

Keempat. Rambut yang kotor. Wanita yang berjilbab memang rentan dengan rambut yang lepek dan berbau. Jika tidak rajin keramas dan merawatnya dengan baik, rambut yang berada di dalam jilbab akan menjadi lepek dan sarang kuman. Karena kuman senang dengan tempat yang lembab seperti rambut lepek. Gak cukup sampai di situ, saat melepas hijab, biasanya rambut kamu akan mengenai wajah. Di situlah kotoran dan kuman yang ada dirambut langsung berpindah ke kulit muka. Hal itu yang biasanya menyebabkan kulit wajah jadi sensitif dan berjerawat. Kebersihan rambut juga sangat perlu dijaga meski tak terlihat ketika berjilbab.

Agar tetap memiliki kulit segar dan sehat, muslimah yang berjilbab hendaknya menjaga diri dari empat faktor yang menyebabkan kulit jadi sensitif dan berjerawat. Dengan menjaga kebersihan dari apa yang dikenakan dan juga kebersihan diri, insya Allah muslimah yang berjilbab tidak rentan lagi untuk memiliki kulit yang sensitif.

Rekomendasi

berjilbab kasih sayang Allah berjilbab kasih sayang Allah

Ajaran Berjilbab, Bentuk Kasih Sayang Allah kepada Perempuan

Makna aurat buya syakur Makna aurat buya syakur

Empat Makna Aurat Menurut Buya Syakur Yasin

bahan alami perawatan kulit bahan alami perawatan kulit

Enam Rekomendasi Bahan Alami Perawatan Kulit

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Pakaian Perempuan di Era Rasulullah Edisi Penutup Kepala

Ditulis oleh

Penulis adalah kandidat magister pengkajian Islam dalam bidang pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan aktif di Komunitas Jaringan Gusdurian Depok.

Komentari

Komentari

Terbaru

Nyai Nafiqah ulama perempuan Nyai Nafiqah ulama perempuan

Nyai Nafiqah: Sosok Ulama Perempuan dan Istri Kyai Hasyim

Khazanah

fatimah ahli fikih uzbekistan fatimah ahli fikih uzbekistan

Fatimah as-Samarqandi, Sang Ahli Fikih Perempuan dari Uzbekistan

Khazanah

Raden Dewi Sartika Penggagas Sekolah Perempuan di Tanah Sunda

Khazanah

Islam kebebasan syeikh mutawalli Islam kebebasan syeikh mutawalli

Antara Islam dan Kebebasan Menurut Syeikh Mutawalli al-Sya’rawi

Kajian

korban kdrt dapat perlindungan korban kdrt dapat perlindungan

Di Zaman Rasulullah, Korban KDRT yang Melapor Langsung Dapat Perlindungan

Kajian

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Connect