Ikuti Kami

Muslimah Talk

Gusti Nurul: Perempuan yang Tolak Ajakan Poligami Para Tokoh Bangsa

gustu nurul

BincangMuslimah.Com – Siapa sangka gadis berparas cantik, terpelajar, dan berketurunan ningkrat yang bernama lengkap Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani atau dikenal dengan Gusti Nurul. Ia adalah gadis ningrat yang seringkali menolak lamaran para tokoh bangsa yang datang ke kediamannya.

Berikut beberapa tokoh-tokoh bangsa yang menaruh hati pada Gusti Nurul hingga sempat melamar, akan tetapi ia menolak pinangan tersebut, salah satunya adalah Ir. Soekarno, Sultan Hamengkubuwono IX, Sutan Syahrir, Kolonel Gusti Pangeran Haryo Djatikusumo—Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pertama, meskipun kebanyakan sudah beristri.

Dilansir dari Tempo.co bahwa, Gusti Nurul lahir di Surakarta, pada tahun 1921, meninggal tanggal 10 November 2015 dalam usia 94 tahun, dia merupakan putri tunggal dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro VII dari permaisurinya, Gusti Kanjeng Ratu Timoer. Ayahnya adalah seorang ningrat dari Solo yang beristrikan putri dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Ibunya adalah puteri ke-12 Sultan Hamengku Buwono VII dari permaisuri ketiga. Soal keturunan memang tidak diragukan lagi, dan pantas saja Gusti Nurul untuk dikagumi, apalagi jika berjodoh dengan tokoh petinggi bangsa.

Gusti Nurul juga pernah masuk majalah legendaris Life. Majalah terbitan Amerika Serikat ini edisi 25 Januari 1937 memajang fotonya menari di hari pernikahan Putri Juliana dan Pangeran Bernard. Pada hari pernikahan itu, 6 Januari 1937, ia yang baru berusia 15 tahun menari di hadapan Ratu Belanda beserta pejabat-pejabat dan tamu kenegaraan.

Alasan Gusti Nurul Menolak Lamaran Tokoh Petinggi Bangsa.

Selain soal prinsipnya menolak poligami, Gusti Nurul juga berprinsip bahwa perempuan tidak hanya berada di dapur. Perempuan juga bisa aktif berkegiatan dan bersosialisasi dengan dunia luar. Karena dikenal perempuan aktif dan cerdas, ia seringkali dilibatkan dalam perkumpulan, misalnya ketika Sultan Syahrir mengundangnya untuk dilibatkan dalam perundingan Linggarjati.

Baca Juga:  Refleksi Hari Kesaktian Pancasila: Perempuan Indonesia Mencari Keadilan Sosial

Ada juga prinsip lainnya yang pernah ditulis dalam blog milik anaknya R.Aj.Dwinandini Wiragasari yang berujudul “My Life in Words” berikut pernyataannya “Walaupun berdarah biru tapi beliau rela meninggalkan semua hal yang berhubungan dengan istana untuk ikut suaminya bertugas. Suami yang beliau pilih sendiri, bukan lewat perjodohan,”

Semasa muda saat masih tinggal di istana, beliau sering belajar berkuda yang biasanya hanya dipelajari anak laki-laki. Selain itu juga, bergaul dengan anak-anak Belanda. Hingga usianya tidak lagi muda, beliaupun masih berperan aktif di berbagai perkumpulan. Menginspirasi para pemudi Indonesia untuk berperan aktif dalam hal apapun yang menyangkut kemaslahatan bersama.

Meski Gusti Nurul sudah berpulang ke Rahmatullah, akan tetapi pesona dan kecerdasanya beliau masih memikat hati masyarakat. Untuk mengenang kisah Gusti Nurul yang jarang diketahui masyarakat, kita bisa mengunjungi meseum Ullen Sentalu di Sleman Yogjakarta. Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa “ULating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku” yang memiliki arti “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah tersebut diambil dari sebuah lampu minyak yang biasa dipergunakan saat pertunjukan wayang kulit.

Museum itu memiliki ruangan yang diberi nama Ruang Putri Dambaan yang berisikan album hidup Gusti Nurul. Dia sendiri yang meresmikan ruangan meseum tersebut pada tahun 2002. Ruangan yang dihiasi dengan dokumentasi foto pribadi Gusti Nurul dari masa kecil hingga pernikahannya dengan Raden Mas Sujarso Sujarsuraro.

Meski Sujarso Sujarsuraro bukan pejabat tinggi negara seperti Ir. Sukarno atau Sutan Sjahrir, juga bukan bangsawan seberpengaruh Hamengkubuwana IX, namun Sujarso Surjosurarso juga tidak kalah dalam berkontribusi untuk negara. Dia adalah perwira militer  sebagai lulusan Akademi Militer Kerajaan Belanda di Breda, singkat cerinta, Jarso juga pernah beberapa tahun berdinas di tentara kerajaan Belanda. Beliau juga selalu menemani sang suami berdinas kemanapun, meskipun dia harus meninggalkan kenyamanan dan fasilitas terpenuhi di istana keraton.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, aktif di CRIS Foundation (Center for Research dan of Islamic Studies)

Komentari

Komentari

Terbaru

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Berita

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect