Ikuti Kami

Muslimah Talk

Fenomena Keagamaan Anak Muda yang Mengarah pada Ekstrimisme

anak muda mengarah ekstrimisme
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Dewasa ini, kehidupan dipenuhi dengan perkembangan yang serba cepat dan kadang cenderung instan. Pengaruh pergaulan pun tak jarang mempengaruhi pola pikir sampai pola hidup sebagian manusia, termasuk di antaranya anak muda. Anak muda memiliki gejolak dan semangat yang cenderung tinggi sehingga, anak muda rela melakukan apapun demi menyelesaikan misi yang dia harapkan.

Gejolak semangat seperti ini bisa berarti positif dan bisa jadi negatif, jika tidak diimbangi dengan pembelajaran dan kekritisan yang baik. Karena sifat menggebu-gebu itu menimbulkan pada effort yang besar dalam menggapai hal yang diinginkan dan jika hal ini tidak terkontrol maka akan berdampak buruk pada kelangsungan hidupnya. Termasuk pada kehidupan keagamaan anak muda yang bisa mengarah pada Islam garis keras atau ekstrimisme.

Salah satu di antara hal yang dikhawatirkan dari dampak atas ketidakstabilan pola pikir adalah mengenai pemahaman tentang agama (baca: agama Islam). Pembelajaran agama Islam membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan juga guru yang tepat. Mengapa? Karena agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad yang turun di daerah Arab, sehingga literatur untuk memahami agama Islam-pun rata-rata berbahasa Arab, termasuk Al-Quran yang merupakan pedoman umat Islam juga berbahasa Arab. Dengan demikian, perlu banyak disiplin ilmu yang harus dikuasai agar tidak salah memahami maksud Tuhan melalui literasi-literasi yang ada. Mulai dari kaidah bahasa, tafsir, ushul fiqh, dan lain sebagainya.

Untuk itu, dalam memahami agama tidak bisa dengan waktu yang singkat dalam artian memahami agama tidak bisa dengan cara yang instan. Dampaknya sangat besar, misalnya salah penafsiran dan salah membaca kondisi atau merelevansikan antara hukum dan fakta yang sedang terjadi. Hal ini bisa terjadi pada seseorang yang baru saja mengenal agama namun dengan literasi yang kurang tepat, salah satu dampaknya yakni adanya aksi-aksi kekerasan seperti terorisme dan pengeboman yang mengatasnamakan agama, di sisi lain muncul banyak narasi dan literasi yang menyudutkan pihak yang tidak sepaham dengannya. 

Salah satu contohnya yakni, mengenai tindakan bom bunuh diri yang menyasar banyak tempat beberapa di antaranya adalah rumah ibadah dan kantor kepolisian. Ironinya, pelakunya terdiri dari anak muda bahkan mahasiswa. Dari beberapa sumber terkait, anak muda yang melakukan aksi tersebut tergabung dalam salah satu organisasi masyarakat (ormas). Hasil pembelajaran yang terbentuk dari keikutsertaan terhadap ormas itu akhirnya membudaya sebagai sebuah nalar, sebagaimana nalar menurut Muhammad Abed Al-Jabiri yakni budaya yang terbentuk dari Masyarakat. Kemudian, nalar yang terbentuk akibat keikutsertaan itu merajai seluruh pola hidupnya. Termasuk di antaranya adalah nalar kekerasan yang mengantarkannya pada jalan-jalan yang tidak manusiawi.

AlloFresh x Bincang Muslimah

Masalahnya, agama dijadikan sebagai sarana aksi kekerasan. Padahal sebagaimana yang kita ketahui bahwa agama Islam merupakan rahmatan lil alamin, atau rahmat bagi seluruh alam, bukan sesuatu hal yang menakutkan apalagi sumber kekerasan. Agama yang diajarkan oleh nabi adalah pesan cinta dan damai untuk manusia. sehingga dengan ini agama menjadi jalan berpulang dan penenang jiwa. Agama, baik bagi seseorang yang menjalankannya maupun yang menyaksikan seharusnya menjadi penenang dan pembawa rahmat (kasih sayang) bukan justru sebagai pengancam apalagi sampai menimbulkan ketakutan.

Islam sebagai ajaran ilahiah mengajarkan kedamaian amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan kebaikan dan mencegah kekerasan) berubah wajah karena bercampur dengan pemahaman manusia yang ditransformasikan ke dalam organisasi, individu, lembaga atau aliran. Anak muda, sebagai individu dengan semangat beragama yang tinggi akan mudah dipengaruhi apalagi jika landasan keilmuan dan spiritualnya tidak berdiri dengan kokoh.  Aksi-aksi ini banyak menyasar anak muda atau seseorang yang baru saja mendalami agama (baca:hijrah), di samping pengetahuan yang mudah dipengaruhi, nalar-nya-pun sudah dikuasai oleh budaya yang berada disekitarnya, alhasil dia mengejawantahkan nalar-nya itu pada aksi-aksi yang nyata. 

Doktrinasi, justifikasi sampai kekerasan akhirnya menjadi kepribadian yang sulit untuk diubahnya kembali. Dengan demikian, anak muda seharusnya dipupuk oleh nalar kritis yang baik, di sisi lain, tauladan dan dukungan orang terdekat juga mempengaruhi segala tindak tanduk seseorang. Apalagi menghadapi perkembangan dan sosial media yang sudah menjadi lifestyle anak muda saat ini. Sehingga fenomena keagamaan anak muda yang mengarah pada ekstrimisme bisa terus-menerus berkurang.

*Artikel ini ditulis oleh Iqromah dari Puan Menulis

Kalian bisa kolaborasi buat bantu BincangMuslimah.com terus menyajikan artikel-artikel yang bermanfaat dengan berbelanja minimal 150.000 di Allofresh. Dapatkan rangkaian cashback dengan download aplikasinya disini dan masukan kode AFBS12 saat berbelanja

Rekomendasi

Berdoa, Cara Muslim Menyikapi Konflik Palestina-Israel Berdoa, Cara Muslim Menyikapi Konflik Palestina-Israel

Berdoa, Cara Muslim Menyikapi Konflik Palestina-Israel

Imam Syafi'i Mencari Ilmu Imam Syafi'i Mencari Ilmu

Perjalanan Jihad Imam Syafi’i Mencari Ilmu

Kebijakan Rasulullah Ramah Perempuan Kebijakan Rasulullah Ramah Perempuan

Apakah Jihad Perempuan Hanya di Dalam Rumah?

Alif Iqra, Guru Al-Quran Eks HTI KUPI II Alif Iqra, Guru Al-Quran Eks HTI KUPI II

Berbincang dengan Salah Satu Eks HTI di KUPI II, Bu Sulis: Ekonomi Menjadi Salah Satu Faktornya

Ditulis oleh

Redaksi bincangmuslimah.com

1 Komentar

1 Comment

    Komentari

    Terbaru

    Maqashid al-Syari’ah dasar HAM Maqashid al-Syari’ah dasar HAM

    Maqashid al-Syari’ah sebagai dasar penegakan HAM

    Kajian

    Alquran Hadis Tindak Korupsi Alquran Hadis Tindak Korupsi

    Hari Anti Korupsi: Alquran dan Hadis Kecam Tindak Korupsi

    Khazanah

    Nama Lain Surat Al-Ikhlas Nama Lain Surat Al-Ikhlas

    Nama Lain Surat Al-Ikhlas

    Ibadah

    Daily Dose of Sunshine: Daily Dose of Sunshine:

    Daily Dose of Sunshine: Gangguan Kesehatan Mental Bukan Aib

    Muslimah Talk

    Sujud Tilawah Perempuan Haid Sujud Tilawah Perempuan Haid

    Hukum Sujud Tilawah bagi Perempuan Haid dan Nifas

    Kajian

    please look after me please look after me

    Please Look After Mom (Ibu Tercinta): Kisah Penyesalan Usai Ibu Menghilang

    Resensi

    Erupsi gunung marapi Erupsi gunung marapi

    Erupsi Marapi Menakutkan, Namun Letusan Gunung Hari Kiamat Lebih Mengerikan

    Kajian

    maksud dari cahaya dua Parenting Islami maksud dari cahaya dua Parenting Islami

    Parenting Islami: Bentuk Partisipasi Orang Tua kepada Anak

    Keluarga

    Trending

    Nama Lain Surat Al-Ikhlas Nama Lain Surat Al-Ikhlas

    Nama Lain Surat Al-Ikhlas

    Ibadah

    Najis Ainiyah Hukmiyah Najis Ainiyah Hukmiyah

    Najis Ainiyah dan Hukmiyah; Perbedaan Serta Cara Mensucikannya

    Ibadah

    Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

    Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

    Kajian

    cara mengingatkan imam lupa Bacaan keras lirih shalat cara mengingatkan imam lupa Bacaan keras lirih shalat

    Cara Makmum Perempuan Mengingatkan Imam yang Lupa

    Ibadah

    Hukum Masturbasi dalam Islam Hukum Masturbasi dalam Islam

    Hukum Masturbasi dalam Islam dan Cara Mengatasinya

    Kajian

    Ajaran Alquran tentang Toleransi Ajaran Alquran tentang Toleransi

    Ajaran Alquran tentang Toleransi dalam Surat Yunus

    Kajian

    gerakan shalat muslimah pembagian waktu shalat maghrib gerakan shalat muslimah pembagian waktu shalat maghrib

    Gerakan Shalat yang Benar Bagi Muslimah

    Ibadah

    Hukum Istri Menafkahi Suami Hukum Istri Menafkahi Suami

    Hukum Istri Menafkahi Suami

    Kajian

    Connect