BincangMuslimah.Com- Tidur merupakan tanda kebesaran dan nikmat dari Allah sekaligus momen untuk istirahat bagi manusia. Salah satu hikmah tersebut ialah tidur bisa berdampak baik bagi kesehatan tubuh. Dengan tidur pikiran manusia yang kusut bisa jernih kembali. Dengan tidur pula manusia bisa bermimpi, sedang mimpi merupakan salah satu kebesaran Allah dan tanda-tanda nubuwwah.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidak tersisa dari kenabian kecuali kabar-kabar gembira.’ Para sahabat bertanya, ‘Apa kabar gembira tersebut?’ Beliau menjawab, ‘Mimpi yang baik.” (HR. Bukhari)
Anjuran Sebelum Tidur
Orang-orang saleh terdahulu sangat memperhatikan dengan serius terkait adab tidur. Karena sebagaimana dalam hadis Nabi menyebutkan, an-naum akhu al-maut (tidur adalah saudaranya kematian). Dalam Alquran surah az-Zumar ayat 42 dan al-An’am ayat 60 menerangkan bahwa tidur adalah sebuah keadaan yang mirip dengan mati sementara. Di mana ruh berpisah dari tubuh untuk beberapa saat sebelum kembali lagi.
Beberapa anjuran sebelum tidur yang merupakan kebiasaan atau adab salafuna saleh ialah sebagaimana sunnah dari Rasulullah, yaitu melakukan wudhu, bersuci, dan bersiwak. Di samping itu, seperti keterangan dalam Kitab Bidayah al-Hidayah, yaitu bertobat dan meminta ampunan dari semua dosa dengan tekad tidak akan berbuat maksiat lagi.
Selain itu, juga bertekad untuk bangun malam atau bangun sebelum waktu salat subuh. Sebelum tidur menetapkan niat untuk mengumpulkan energi demi beribadah kepada Allah dan beramal kebaikan di hari esok, maka tidur itu sendiri akan menjadi amal yang bernilai. Kemudian lanjut untuk wiridan atau berdzikir mengingat Allah hingga mata terlelap.
Gus Baha dalam ceramahnya pernah menyampaikan, meskipun ada riwayat bahwa pembacaan dzikir yakni setelah melakukan salat. Namun sebetulnya sanad terkait dengan wiridan yang paling kuat ialah pada saat sebelum tidur. Karena itu, beliau mengaku bahwa lebih jarang wiridan seusai salat. Namun lebih serius ketika sebelum tidur bahkan beliau mempunyai banyak tasbih (alat wirid) di kasurnya.
Gus Baha menerangkan, mengapa wirid dibaca Rasulullah sebelum tidur karena di sini adalah fase dimana manusia melakukan pemanasan mati. “Sebab ini pelatihan mati karena satu kondisi dimana kita tidak bisa ikhtiar. Apapun itu bentuknya dzikir selama hal itu mengingat Allah, maka lakukanlah secara istiqamah.” ungkap Gus Baha.
Dzikir Sebelum Tidur
Sunnah untuk membaca dzikir-dzikir tertentu. Salah satu yang paling utama adalah membaca ayat kursi dan dua ayat terakhir surah al-Baqarah. Sebagaimana dalam hadis, “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah pada malam hari, maka (kafatahu) ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari Muslim)
Merupakan adab sebelum tidur juga yakni membaca surah al-Mulk dan surah al-Ikhlas, al-Falaq, serta an-Nas sebanyak tiga kali. Dzikir ini memiliki banyak keutamaan, antara lain untuk mencegah siksa kubur dan mudahnya mendapatkan syafa’at setelah kematian. Dan fadhilah dari tiga surat pendek tersebut yaitu keselamatan dari gangguan setan dan mendapatkan perlindungan dari Allah.
Rasulullah juga pernah berwasiat bahwa sebelum tidur hendaknya, “Jika kamu membaca tiga kali surah al-Ikhlas, maka pahalanya sama dengan mengkhatamkan Alquran. Jika kamu membaca shalawat kepadaku dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberikan syafaat kepadamu di hari kiamat kelak. Jika kamu memohonkan ampunan untuk seluruh kaum muslimin, maka mereka semua akan ridha kepadamu. Dan jika kamu membaca ‘Subhanallah wal hamdulillah wala ilaha illahu wallahu akbar,’ maka kamu telah melakukan haji dan umrah.” (Hadis dari Sayyidah Aisyah)
Ulama saleh juga menganjurkan untuk tidak meninggalkan tasbih Fathimi, yakni Subhanallah 33 kali, Walhamdulillah 33 kali, dan Allahuakbar 34 kali. Membacanya dengan keadaan menutup aurat dan menghadap kiblat. Sebab hal ini seperti dalam hadis Rasulullah yang menyebutkan lebih baik dari khadimah dan dzikir ini merupakan wasilah untuk seseorang dapat mudah untuk qiyam al-lail.
Doa Sebelum Tidur
Yang tidak kalah penting ialah belajar dari para orang shalih terdahulu, yaitu memaafkan orang lain sebelum tidur. Sebagaimana sahabat Nabi yang bernama Abdullah bin Amr, merupakan pemuda yang mendapat jaminan masuk surga sebab hal tersebut. Inilah pentingnya segala amalan sebelum tidur, selain berdoa dan berdzikir, kita perlu melepaskan dan memaafkan sebelum mata terlelap. Sehingga perasaan bersih dari marah atau rasa dengki, dan ketika terbangun dengan jiwa yang baru.
Habib Ali al-Habsyi sebagaimana didapat dari ibunya, Hubabah Alawiyah mengajarkan doa ini sebelum tidur.
أَللَّهُمَّ سَامِحْ كُلَّ مَنِ اغْتَابَنِيْ أَوْ سَبَنِيْ أَوْ تَكَلَّمَ عَلَيَّ وَاغْفِرْلِيْ مَا كَانَ مِنِّيْ
Artinya: “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang telah menggibahku atau menghinaku atau membicarakan hal yang jelek tentangku, dan ampunilah segala keburukan yang ada pada diriku sendiri.” Wallah a’lam.[]