BincangMuslimah.Com – Diantara banyaknya keberkahan Ramadan, salah satunya menjadi bulan madrasah bagi umat muslim. Karena itu, ulama mengatakan bahwa bulan ini merupakan waktu terbaik untuk mendidik diri agar menjadi pribadi yang baik. Hal tersebut secara tidak langsung memotivasi diri kita untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Terlebih Rasulullah juga menegaskan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Begitu juga dalam al-Quran, Allah mewajibkan setiap muslim untuk menuntut ilmu.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis” maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu” maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Mujadalah: 11)
Keutamaan Menuntut Ilmu
Tersebut dalam ayat di atas bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang menuntut ilmu lebih tinggi dari orang-orang yang tidak menuntut ilmu. Darinya, kita memahami bahwa ilmu yang membuat manusia lebih mulia, tidak melalui harta atau nasabnya.
Selain itu, yang menjadi ilmu memiliki keutamaan agung adalah sebab ilmu merupakan warisan dari para nabi. Sebagaimana sabda Rasulullah, bahwa beliau dan para nabi dan rasul yang lain tidak mewarisi harta, emas, ataupun berlian. Tetapi, mewarisi ilmu yang dapat bermanfaat bagi umatnya.
Teladan Rasulullah
Adapun keutamaan menuntut ilmu di bulan Ramadan, sebenarnya hal ini telah Rasulullah teladankan. Beliau saw. memiliki majelis ilmu bersama malaikat Jibril yang secara langsung mendatangi Rasulullah setiap malam pada bulan Ramadan. Sebagaimana dalam riwayat hadis.
أَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يَلْقَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Sesungguhnya Jibril bertemu Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam setiap malam di bulan Ramadhan dan mengajarkan (al-Quran) kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mempelajari ilmu agama terkhusus al-Quran dianjurkan secara mutlak, akan tetapi pada bulan Ramadan sangat ditekankan. Dalam Kitab Durrah an-Nashihin hlm 11, Syekh Usman bin Husein menyebutkan hadits riwayat dari Anas bin Malik.
مَنْ حَضَرَ مَجْلِسَ العِلْمِ فىِ رَمَضاَنَ كَتَبَ اللهُ تَعاَلىَ لَهُ بِكُلِّ قَدَمِ عِباَدَةَ سَنَةٍ
“Barangsiapa hadir di majelis ilmu pada bulan Ramadhan, maka Allah menulis bagi orang tersebut tiap-tiap jangkahan kakinya sebagai ibadah satu tahun.”
Akhir kalam, keluasan dan kemudahan kita mengakses ilmu, kalam-kalam ulama, dan syarahnya, serta banyaknya majelis-majelis ilmu baik di masjid, halaqah, pesantren, ataupun secara daring di bulan Ramadhan ini, seharusnya kita tidak menyia-nyiakannya. Akan tetapi, kita memanfaatkannya dengan baik sebagai usaha kita untuk mengikuti Rasulullah dan mendapatkan nafahat Ramadan dengan menuntut ilmu.
Semoga Allah memberikan pertolongan, taufiq, dan hidayah kepada kita sehingga ringan untuk beribadah, menuntut ilmu, dan mengamalkannya. Aamiin.