BincangMuslimah.Com- Pada zaman jahiliyah, hanya memandang perempuan sebelah mata karena menganggap derajatnya jauh di bawah laki-laki. Bukan hanya itu, tetapi juga membatasi perempuan dalam mengekspresikan hobby dan bakatnya karena pada zaman itu perempuan harus tetap berada di rumah dan tunduk melayani laki-laki.
Namun ketika Islam datang, mengubah kebiasaan semacam ini secara perlahan oleh ajaran Islam yang Rasulullah bawa. Sebab Rasulullah mampu memberikan teladan agar laki-laki bisa lebih menghormati dan memuliakan perempuan. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa riwayat tentang kisah Rasulullah dalam memuliakan perempuan sebagai berikut.
Rasulullah menempatkan derajat ibu tiga tingkat dibanding ayah
Kisah ini salah satunya diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shohih Muslim Juz 4 halaman 1974 No. 2548:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ: «أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ» قَالَ: ” ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: ثُمَّ أَبُوكَ
“Dari Abu Hurairoh ra. ia berkata, seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan bertanya, siapakah manusia yang paling berhak mendapatkan perlakuan yang baik dariku? Rasulullah bersabda, ibumu, lalu siapa lagi lanjut laki-laki, Rasulullah bersabda ibumu, lalu siapa lagi, Rasulullah masih menjawab ibumu, kemudian siapa lagi tanya laki-laki, kemudian bapakmu.”
Di dalam hadits tersebut Rasulullah menunjukkan betapa mulianya seorang perempuan terutama seorang ibu. Bahkan di dalam riwayat tersebut, seharusnya memperlakukan seorang ibu dengan sangat baik melebihi ayah. Hal ini merupakan salah satu cara Rasulullah untuk memuliakan perempuan. Bukan hanya pada masa beliau, melainkan ibu pada setiap masa.
Kedua, Rasulullah memberikan pendidikan kepada sahabat perempuan
Sebagaimana riwayat Imam Bukhori di dalam kitab Shohih Bukhori juz 9 halaman 101 No. 7310:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ: جَاءَتِ امْرَأَةٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ذَهَبَ الرِّجَالُ بِحَدِيثِكَ، فَاجْعَلْ لَنَا مِنْ نَفْسِكَ يَوْمًا نَأْتِيكَ فِيهِ تُعَلِّمُنَا مِمَّا عَلَّمَكَ اللَّهُ، فَقَالَ: «اجْتَمِعْنَ فِي يَوْمِ كَذَا وَكَذَا فِي مَكَانِ كَذَا وَكَذَا»، فَاجْتَمَعْنَ، فَأَتَاهُنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَعَلَّمَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَهُ اللَّهُ
“Dari Abu Said, seorang perempuan mendatangi Rasulullah saw lalu berkata, wahai Rasulullah, laki-laki belajar tentang hadits-haditsmu, maka sediakanlah untuk kami satu hari di mana engkau bisa mengajari kami tentang ilmu yang Allah ajarkan kepadamu, lalu Rasulullah bersabda, berkumpullah pada hari ini dan ini, di tempat ini dan ini. Lalu berkumpullah para perempuan tersebut, Rasulullah pun mendatangi mereka sembari mengajarkan sesuatu yang Allah ajarkan kepada beliau.”
Berdasarkan riwayat ini tergambar bagaimana Rasulullah memuliakan perempuan dengan pendidikan. Di tengah maraknya sistem patriarki, Rasulullah justru memberikan wadah kepada perempuan untuk bisa ikut mengenyam pendidikan.
Rasulullah membuat standar laki-laki terbaik yang paling baik terhadap istrinya
Hal ini sebagaimana riwayat Imam Ibn Majjah di dalam Sunan Ibn Majjah juz 1 halaman 636 No. 1977:
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Dari Nabi saw beliau bersabda, laki-laki terbaik adalah laki-laki yang paling baik kepada istrinya. Sementara aku adalah yang paling baik kepada istriku.”
Di dalam hadits ini Rasulullah memberi pesan agar setiap laki-laki bisa memuliakan istri mereka sebagaimana Rasulullah memuliakan istrinya. Karena berbagai riwayat sudah menceritakan bahwa Rasulullah saw adalah sosok suami yang menjadi mitra baginya. Sehingga Rasulullah tidak memandang istri sebagai perempuan yang harus direndahkan melainkan harus dimuliakan.
Demikianlah beberapa riwayat yang mengabadikan tentang kisah Rasulullah dalam memuliakan perempuan. Riwayat-riwayat ini sudah semestinya tidak hanya berlaku pada masa Rasulullah saja. Melainkan berlaku untuk semua perempuan hingga akhir zaman. Karena salah satu spirit datangnya Islam adalah untuk memuliakan perempuan.
2 Comments