Ikuti Kami

Keluarga

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Melatih Kemandirian Anak
gettyemages.com

Bincangmuslimah – Dalam parenting Islami, mengajarkan bagaimana mendidik anak di tengah kesibukan pekerjaan, karena hal tersebut tentu bukanlah suatu yang mudah. Seorang perempuan karir yang sekaligus berperan sebagai ibu harus mempunyai cara yang tepat untuk mendidik sang anak, agar tumbuh kembang anak bisa terpenuhi dan karir pun bisa berjalan baik.

Memprioritaskan diri menjadi perempuan karir atau fokus merawat anak bukanlah pilihan mudah, saat berada dalam dunia karir, seorang perempuan bisa memegang peran penting lagi bermanfaat bagi orang lain. Namun di sisi lain, dia juga harus mampu memenuhi tanggung jawab besarnya sebagai ibu.

Para perempuan karir ataupun orangtua karir yang memiliki keterbatasan waktu dengan anak-anak bisa memanfaatkan waktu longgarnya untuk berkomunikasi dengan anak-anaknya. Yakni dengan menggunakan metode keteladanan (Uswah Hasanah). Maksudnya adalah mendidik anak dengan cara memberi teladan yang baik.

Misalnya, ketika kamu pulang kerja sore hari dan melihat rumah berantakan karena perbuatan anakmu, maka janganlah langsung marah. Memang, setelah bekerja tubuh tentu lelah dan ingin segera beristirahat, tetapi janganlah terbawa emosi. Coba tenangkan pikiran, ajak anak berkomunikasi dengan baik, buat anak bercerita dengan nyaman. Karena jika tidak seperti itu, anak justru akan tertutup dan merasa takut.

Penerapan Metode Keteladanan

Bila kita kembali kepada sejarah, ternyata metode keteladanan dalam parenting islami ini bukanlah suatu hal baru. Bahwa cikal bakal keteladanan sudah ada pada masa Rasulullah SAW. dalam hidupnya, Rasulullah SAW selalu memberikan contoh yang baik kepada para sahabatnya, istrinya, anaknya, maupun cucunya, baik melalui ucapan maupun perbuatan beliau.

Jadi ketika waktu mendidik anak terbatas, janganlah terlalu banyak memberikan teori, cukup contohkan suri tauladan yang baik. Dengan demikian, anak akan menjadikan orangtuanya sebagai panutan.

Baca Juga:  Lima Manfaat Pola Asuh dan Pendidikan yang Baik

Mendidik bukanlah pekerjaan mudah. Namun, kenyataannya setiap orang mendapat tuntutan untuk menjadi pendidik. Zakiah Daradjat dalam Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah menuliskan, kasih sayang adalah kebutuhan jiwa yang paling pokok dalam kehidupan manusia, anak kecil yang merasa kurang mendapat kasi sayang orangtuanya akan menderita hatinya, dan kecerdasan anak mungkin akan sedikit berkurang.

Metode keteladanan ini bisa menjadi cara yang efektif dan efesien dalam membentuk kepribadian anak. Posisi pendidik sebagai teladan yang baik akan ditiru oleh sang anak. Keteladananlah menjadi faktor penentu baik buruknya sifat anak. Apalagi jika mencontohkan teladan yang sesuai dengan ajaran Islam, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang jujur dan berakhlak Qur’ani.

Keterbatasan waktu karena pekerjaan tidak akan menjadi kendala jika orangtua bisa mencontohkan teladan yang baik. Mengutip perkataan Ali Qaimi, penulis buku Anak Bermasalah, bahwa setiap pendidik diharapkan mampu menjadi teladan, hendaklah memelihara tingkah lakunya, disertai dengan kesadaran bahwa ia bertanggungjawab di hadapan Allah dalam segala hal yang diikuti oleh orang lain.

Dalam parenting Islami, seorang pendidik atau orangtua yang mencontohkan teladan yang baik, secara tidak langsung juga mendidik dirinya untuk senantiasa bertanggungjawab. Karena sikap dan ucapannya akan ditiru oleh anaknya, hingga kemudian menentukan sifat anaknya. Wallahu ‘alam

Rekomendasi

Cara Mempersiapkan Pendidikan Seks Untuk Anak Sesuai dengan Ketentuan Islam  

15 Sunnah Haiat Shalat https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ibadah/quraish-shihab-tidak-ada-perintah-memukul-anak-yang-tidak-shalat/ 15 Sunnah Haiat Shalat https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ibadah/quraish-shihab-tidak-ada-perintah-memukul-anak-yang-tidak-shalat/

Parenting Islami : Cara Membiasakan Anak Shalat Lima Waktu

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

konsep keluarga konsep keluarga

Tips Mendidik Anak dengan Bahagia

Ditulis oleh

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, aktif di CRIS Foundation (Center for Research dan of Islamic Studies)

Komentari

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Khazanah

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Pondok Pesantren Sunan Pandanaran

Tiga Tradisi Bersalawat yang Rutin Diadakan di Pesantren Sunan Pandanaran

Muslimah Daily

Connect