Ikuti Kami

Keluarga

Hukum Ayah yang Tidak Menafkahi Anak dalam Islam

menafkahi anak - kepribadian anak
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Anak merupakan amanat yang Allah saw titipkan kepada setiap orangtua. Ulama sepakat bahwa menafkahi anak merupakan kewajiban seorang ayah. Baik ia masih bersama istri atau telah bercerai, baik sang istri kaya ataupun miskin.

Bukanlah kewajiban sang ibu menafkahi anak jika ayah masih hidup. Imam Mawardi dalam kitab al-Hawi ak-Kabir fi Fiqh Madzhab al-Imam al-Syafi’i menjelaskan terdapat dua poin penting tentang tanggungjawab menafkahi anak;

Pertama, tanggung jawab menafkahi anak adalah kewajiban bapak bukan kewajiban ibu.  Imam Syafi’i menjelaskan bahwa seorang bapak wajib memenuhi kebutuhan anak sejak menyusui, memberi nafkah, pakaian dan keperluan-keperluannya ini berdasarkan firman Allah swt

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada anak yang dilahirkan dengan cara ma’ruf. (QS. Al-Baqarah ; 233)

Kedua, larangan menelantarkan anak sebab enggan memberikan nafkah pada mereka lantaran takut menjadi miskin. Padahal Allahlah Sang Maha Pemberi Rizki.  Sebagai mana dijelaskan dalam QS. Al-Isra ayat 31

 وَلا تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

“Dan janganlah kalian  membunuh anak-anak kalian karena takut akan kemiskinan. Sesungguhnya Kami yang akan memberi rizki kalian. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS. Al-Isra ; 31).

Imam at-Thabari dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa para bapak pada dahulu kala membunuh anak-anak mereka karena takut miskin, karenanya Allah menegaskan pada ayat di atas bahwa Dialah yang akan memberi rejeki tersendiri untuk sang anak tanpa mengurangi rejeki sang bapak. Karena itu jangan menelantarkan anak-anak mereka apalagi sampai menyebabkan kematiannya.

Selain itu, jelas Imam Mawardi, kewajiban memberi nafkah anak juga tercermin dalam banyak hadis Rasulullah saw. Seperti dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah suatu ketika salah seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ia berkata, “Aku mempunyai satu dinar emas.” Rasulullah berkata, “Gunakan menafkahi dirimu.” Ia lalu berkata, “Aku masih punya dinar yang lain.” Rasulullah mengatakan, “Maka gunakan untuk menafkahi anakmu.” Kemudian laki-laki itu masih berkata bahwa ia masih punya dinar yang lain. Rasulullah pun menjawab, “Engkau tentu lebih tahu digunakan untuk apa.”

Dalam hadis lain juga dikisahkan dari Aisyah sesungguhnya Ummu Mu’awiyah datang kepada Rasulullah saw, ia berkata, “Sungguh Abu Sufyan (suaminya) lelaki yang pelit, ia tidak memberi aku dan anakku (nafkah) kecuali apa yang aku ambil darinya secara sembunyi-sembunyi sedang ia tidak tahu, apakah aku berdosa karena itu?” Rasulullah menjawab, “Ambil secukupnya untuk kebutuhanmu dan anakmu,”

Menurut Imam Mawardi, hadis tersebut menunjukkan bahwa menafkahi baik anak dan istri merupakan tanggungjawab suami, ia diwajibkan memberikan nafkah dan memenuhi kebutuhan mereka sebagaimana ia memenuhi kebutuhannya sendiri.  Dalam hal ini, sang ayah wajib menafkahi anaknya hingga ia mampu menafkahi dirinya sendiri.

Rekomendasi

mengajarkan Adab bersin anak mengajarkan Adab bersin anak

Orang Tua Wajib Mengajarkan Adab Bersin kepada Anak

memukul anak bagian pendidikan memukul anak bagian pendidikan

Haruskah Memukul Anak Sebagai Bagian dari Pendidikan?  

Alasan Orang Tua Harus Menguasai Ilmu Parenting Islam

ajarkan anak dalam islam ajarkan anak dalam islam

Penting Ajarkan Lima Hal ini pada Anak dalam Islam

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Peneliti el-Bukhari Institute

2 Komentar

2 Comments

    Komentari

    Terbaru

    Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian

    Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian

    Berita

    kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

    Apakah Memperingati Maulid Nabi Berarti Menuju Kesesatan?

    Khazanah

    Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok

    Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok

    Kajian

    4 Tanda Mencintai Rasulullah, Kamu Termasuk? 4 Tanda Mencintai Rasulullah, Kamu Termasuk?

    4 Tanda Mencintai Rasulullah, Kamu Termasuk?

    Kajian

    Dada Rasulullah Dibelah 4 Kali, Bermula Umur 4 Tahun Dada Rasulullah Dibelah 4 Kali, Bermula Umur 4 Tahun

    Dada Rasulullah Dibelah 4 Kali, Bermula Umur 4 Tahun

    Kajian

    Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

    Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

    Diari

    Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung  Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung 

    Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung 

    Kajian

    Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

    Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

    Khazanah

    Trending

    Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

    Lima Nasihat Pernikahan Gus Mus untuk Pengantin Baru

    Keluarga

    Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

    Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

    Kajian

    Keistimewaan Sayyidah khadijah Keistimewaan Sayyidah khadijah

    Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

    Muslimah Talk

    Bekas darah haid Bekas darah haid

    Apakah Bekas Darah Haid yang Susah Dibersihkan Najis?

    Kajian

    Biografi Ummu Hani Biografi Ummu Hani

    Biografi Ummu Hani; Sepupu Perempuan Rasulullah

    Muslimah Talk

    3 Cara Mensyukuri Nikmat 3 Cara Mensyukuri Nikmat

    3 Cara Mensyukuri Nikmat Allah  

    Ibadah

    menolak dijodohkan menolak dijodohkan

    Kisah Pertemuan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

    Keluarga

    Jati Diri Perempuan dalam Islam Jati Diri Perempuan dalam Islam

    Resensi Buku Jati Diri Perempuan dalam Islam

    Kajian

    Connect