Ikuti Kami

Kajian

Tafsir Surah At-Tahrim Ayat 11: Teladan Perempuan Salihah

Surah Ali Imran Ayat 103: Pentingnya Persatuan dan Kesatuan dalam Sumpah Pemuda
foto: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Dalam surah at-Tahrim ayat 11, Allah mengabadikan sosok perempuan salihah agar dapat dijadikan sebagai teladan, terutama bagi muslimah masa kini. Ia adalah Aisyah istri Fir’aun, yang selalu sabar dan teguhan mempertahankan keimanannya, meskipun berada di bawah tekanan dan kezaliman orang-orang di sekitarnya. 

 رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِين

Artinya: Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim”. (QS. at-Tahrim [28]: 11)

Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilal al-Quran (11/343) mengatakan bahwa mayoritas ulama berpendapat yang dimaksud dengan istri Fir’aun ialah Asiyah binti Muzahim. Nabi Musa diutus kepadanya untuk berdakwah di masa pemerintahan raja Ramsis III. Asiyah yang dimaksud bukanlah istri Fir’aun yang mengangkat Nabi Musa sebagai anaknya, karena ini terjadi pada raja Ramsis II.

Namun, Sayyid Quthb juga menjelaskan bahwa penelusuran sejarah istri Fir’aun ini tidak terlalu penting.  Isyarat Alquran tentang kisah seseorang ataupun kaum, hakikatnya agar bisa dijadikan pelajaran untuk manusia di masa kini. Sedangkan individu dan pribadi hanyalah sekadar perumpamaan dari hakikat itu.

Penyebutan istri Fir’aun sebagai perumpamaan ini juga memotivasi orang-orang mukmin untuk senantiasa memegang teguh ketaatan dan keimanan. Sabar dan tabah dalam menghadapi kesulitan juga menjadi salah satu pesan, seperti kesabaran Sayidah Asiyah tatkala  menghadapi tekanan dari Fir’aun.

Setelah perintah untuk menjaga diri sendiri dan keluarga dari api neraka (At-Tahrim:6). Kisah tentang istri Fir’aun ini ditunjukkan kepada perempuan Rasulullah dan demikian pula kaum muslimah. sesungguhnya tanggung jawab keimanan seorang hamba terletak pada hamba itu sendiri, sebagaimana Sayidah Asiyah yang begitu patuh kepada Allah dan tidak termakan rayuan dari suaminya yang kafir.

Baca Juga:  Benarkah Umrah di 10 Terakhir Ramadan Sunah?

Padahal, mungkin saja bagi Sayidah Asiyah yang merupakan seorang permaisuri dari raja yang paling agung pada saat itu dan hidup di istana Fir’aun dengan mendapatkan segala keinginannya membuat dirinya enggan beriman atas risalah yang di bawa Nabi Musa. Beliau bukan hanya berpaling dari kenikmatan tersebut, tetapi beliau rela mengalami berbagai penderitaan dan siksaan karena ketaatannya kepada Allah.

At-Thabari 25/263 mengatakan, istri Fir’aun disiksa dengan cara dipanggang di bawah panasnya terik matahari. Namun, ketika Fir’aun beranjak pergi meninggalkannya, malaikat akan datang dan meneduhinya dengan sayap-sayap mereka.

Fir’aun adalah penduduk bumi yang paling zalim, manusia paling jahat, dan paling kafir. Namun, kekafirannya itu tiada sedikitpun menggoyahkan dan mempengaruhi sikap dan keimanan istrinya. Karena keimanannya kepada Allah, ia pun berujung di dalam surga-surga penuh kenikmatan. Hal itu ketika ia berkata, 

“Ya Rabbi, bangunkanlah untuk hamba sebuah rumah yang dekat dari rahmat Engkau di derajat tertinggi golongan orang-orang yang mendekatkan diri kepada-Mu. Selamatkanlah hamba dari tangan Fir’aun dan dari perbuatan-perbuatan buruknya. Bebaskanlah hamba dari kaum yang zalim, yaitu kaum kafir dari bangsa Qibthi.”
Melalui ini menjadi pelajaran agar kaum muslimah dapat memahami bahwa Allah tidak akan menghukum dan meminta pertanggungjawaban seseorang, kecuali atas tanggungjawab dosanya sendiri. (Tafsir Ibnu Katsir 14/65) 

Surah at-Tahrim ayat 11 ini memberikan kita banyak pelajaran. Allah memilih Sayidah Asiyah menjadi teladan dan contoh sebagai perempuan mukminah yang salehah. Bahwa seseorang yang dikatakan salehah ia akan taat sebagaimana istri Fir’aun yang patuh dan tunduk kepada semua aturan Allah dalam kondisi apapun. Kemudian ia juga akan ridha menerima segala ketentuan dari-Nya dan bersabar serta tabah ketika dirinya dalam derita musibah. Wallah a’lam.[]

Rekomendasi

Keutamaan I’tikaf Masjid Istimewa Keutamaan I’tikaf Masjid Istimewa

Perempuan yang Bersama Rasulullah Saat Menerima Wahyu

rasulullah menikahi aisyah umur rasulullah menikahi aisyah umur

Alasan Sayyidah Aisyah Dipanggil Ummu Abdillah Meski Tak Punya Anak

ummul mukminin ummul mukminin

Kenapa Istri Rasul Disebut Ummul Mukminin?

sayyidah aisyah sayyidah aisyah

Selain Humaira, Ini Panggilan Rasulullah untuk Sayyidah Aisyah

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

4 Komentar

4 Comments

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect