BincangMuslimah.Com – Akhir-akhir ini, penduduk kota Raqqa, Suriah berbodong-bondong ke sungai Eufrat yang mengering untuk mencari emas. Kekeringan di sepanjang aliran sungai menyebabkan bongkahan batu kecil berkilauan terlihat jelas dari permukaan.
Fenomena ini mengingatkan muslim dengan suatu hadis yang menyebutkan bawah sungai Eufrat yang mengering merupakan salah satu tanda hari kiamat. Namun, di balik itu semua, ada masalah serius lain, yaitu krisis lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.
Hadis Sungai Eufrat yang Mengering
Kekeringan sungai Eufrat merupakan salah satu tanda kiamat yang berhasil ternarasikan dalam sabda Nabi. Tak tanggung-tanggung, hadis ini direkam oleh Imam Bukhari dan Muslim dalah Sahihnya.
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو
Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim)
Dalam memahami hadis di atas, perbedaan pendapat para pensyarah pun tak dapat terelakkan. Ulama berbeda pendapat mengenai makna ‘furat’, apakah ia berarti sungai yang di Kufah, laut, atau bermakna air yang berasa tawar. Para ulama juga berbeda pendapat juga tentang makna ‘jabal min dzahab’ yang sudah dijelaskan lebih rinci di artikel sebelumnya. Yang jelas, mereka sepakat akan keabsahan sungai Eufrat yang kering sebagai tanda kiamat.
Dalam narasi hadis selanjutnya, Rasulullah melarang mengambil emas tersebut karena akan menimbulkan pembunuhan. Dari 100 orang yang berlomba mencari emas, hanya ada satu yang selamat. Dengan makna lain, hadis tersebut meningatkan manusia untuk tidak berlebihan dalam mencari gemerlap dunia.
Yang menjadi pertanyaan, apakah fenomena yang terjadi sungai Eufrat baru-baru ini adalah fakta yang diramalkan oleh Nabi dalam hadisnya? Adakah penjelasan logis menurut ahli geologi mengenai hal ini?
Pertama, belum ada penjelasan resmi dari pihak setempat mengenai kerikil berwarna emas yang ditemukan warga. Kedua, ada kemungkinan besar bahwa ‘emas’ tersebut hanyalah pirit, senyawa berbasis sulfur yang dibutuhkan untuk produksi asam sulfat dan penghantar listrik.
Tanda Krisis Lingkungan dan Eksploitasi Bumi
Sebagai tambahan, kekeringan ini juga tidak jauh dari campur tangan manusia. Buktinya, usut punya usut, salah satu penyebab utamanya adalah pembangunan bendungan besar di hulu sungai terutama di Turki melalui proyek Southeast Anatolia Project (GAP). Proyek ini mengakibatkan debit air yang mengalir ke hilir semakin berkurang.
Setelah mengamati beberapa narasi hadis, Nabi sering sekali mengelaborasikan tanda-tanda iklim bumi sebagai salah satu tanda kiamat. Sebelumnya, yang membuat warga geger adalah tanah Arab Saudi yang bermula berupa padang sahara yang tandus berubah ditumbuhi rerumputan hijau. Fenomena ini tak luput dari perhatian sebagai tanda akhir zaman.
Begitu juga dengan sungai Eufrat. Sungai yang memanjang dari Turki, Suriah, hingga Irak ini menjadi sumber kehidupan masyarakat juga ekonomi, terutama pertanian. Jika sungai ini mengering maka roda perekonomian pun terhenti.
Penulis tidak hanya melihat fenomena ini dari sisi teologi atas kesahihah hadis Nabi, namun melihat juga dari sisi lingkungan. Aliran sungai mengering, sahara menghijau, salju mencair, adalah serangakaian peristiwa yang menunjukkan bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja, alias mengkhawatirkan.
Perubahan cuaca ekstrem terjadi di belahan di dunia. Saya membayangkan, mungkin jika seandainya dulu Nabi lahir di Indonesia, salah satu narasi hadisnya mungkin akan menyinggung bahwa salah satu tanda kiamat adalah mencairnya salju Puncak Jaya Papua atau mengeringnya sungai Kapuas.
Dengan adanya perubahan iklim yang terjadi, ini menjadi salah satu pecutan bahwa keadaan alam sekarang sangat mengkhawatirkan. Manusia sebagai khalifah di bumi tak hanya bertanggung jawab untuk memanfaatkan, tapi juga melestarikan.
Rekomendasi

3 Comments