Ikuti Kami

Kajian

Hukum Membaca Alquran Menggunakan Pengeras Suara

Membaca Alquran Pengeras Suara
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Membaca Alquran merupakan salah satu amalan yang utama dilakukan terkhusus di malam ketika bulan Ramadhan. Sebagaimana anjuran Rasulullah Muhammad saw. Ketika bulan Ramadhan. Namun di era modern, banyak muslim membaca Alquran (tadarus) di masjid atau mushola menggunakan pengeras suara. 

Penggunaan pengeras suara ketika membaca Alquran ini terkadang menimbulkan pertanyaan mengenai permasalahan hukum. Hal yang dipertanyakan yakni perihal keterkaitan dengan mengganggu orang lain atau tidak. Lantas, bagaimana hukum membaca Alquran menggunakan pengeras suara?

Orang yang melantunkan bacaan dan mendengarkan bacaan Alquran, akan memperoleh rahmat dari Allah swt. Sebagaimana yang tercantum dalam Surat al-A’raf ayat 204 ;

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: “Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. al-A’raf : 204).

Berikut pendapat beberapa ulama perihal penggunaan pengeras suara ketika membaca Alquran:

Pertama, Imam al-Ghazali mengatakan bahwa penggunaan pengeras suara ketika melantunkan bacaan Alquran atau tadarus hukumnya boleh selama tidak menimbulkan riya. Bahkan memakai pengeras suara lebih utama karena bacaan Alquran tersebut dapat didengar orang lain.

فإن لم يخف الرياء فالجهر ورفع الصوت افضل لان العمل فيه أكثر ولأن فائدته تتعدى إلى غيره و المتعدي أفضل من الازم

Artinya : “Apabila tidak khawatir riya, maka membaca dengan suara keras lebih utama karena amal yang dilakukan dengan membaca dengan suara keras lebih banyak, dan faedahnya mengalir kepada orang lain. Amal ibadah yang manfaatnya dirasakan orang lain lebih utama daripada ibadah yang tidak dirasakan orang lain.”

Kedua, Sayyid Abdurrahman Ba’alawi dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin, halaman 108 menjabarkan bahwasannya tadarus Alquran, zikir, atau sejenisnya apabila sampai membuat orang lain terganggu maka hukumnya makruh. Bahkan, kegiatan tersebut harus dihentikan apabila dapat menyakiti hati sebagian orang yang mendengar. 

Baca Juga:  Perempuan dan Politik: Bagaimana Islam Memandang Partisipasi Politik Perempuan?

Sebagaimana dalam keterangan beliau berikut:

لا يكره في المسجد الجهر بالذكر بأنواعه ، ومنه قراءة القرآن إلا إن شوّش على مصلّ أو أذى نائماً ، بل إن كثر التأذي حرم فيمنع منه حينئذ  

Artinya : “Zikir dan sejenisnya antara lain membaca Alquran dengan lantang di masjid tidak makruh kecuali jika mengganggu konsentrasi orang yang sedang sembahyang atau mengusik orang yang sedang tidur.

Dalam suatu riwayat diceritakan bagaimana Rasulullah yang sedang beri’tikaf menegur orang yang tengah membaca Alquran dengan suara keras sehingga mengganggu ibadah i’tikaf beliau. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut :

عن أبي سعيد قال اعتكف رسول الله صلى الله عليه وسلم في المسجد فسمعهم يجهرون بالقراءة فكشف الستر وقال ألا إن كلكم مناج ربه فلا يؤذين بعضكم بعضا ولا يرفع بعضكم على بعض في القراءة أو قال في الصلاة

Artinya : “Dari Abu Said, ia bercerita bahwa Rasulullah saw. melakukan i’tikaf di masjid. Di tengah i’tikaf ia mendengar mereka (jamaah) membaca Alquran dengan lantang. Rasulullah kemudian menyingkap tirai dan berkata, ‘Ketahuilah, setiap kamu bermunajat kepada Tuhan. Jangan sebagian kamu menyakiti sebagian yang lain. Jangan juga sebagian kamu meninggikan atas sebagian lainnya dalam membaca.’ Atau ia berkata, ‘dalam shalat,’ (HR. Abu Dawud).

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwasannya, membaca Alquran atau tadarus menggunakan pengeras suara baik speaker atau toa diperbolehkan bahkan disunnahkan. Tetapi, sebaliknya apabila dapat mengganggu orang lain yang sedang ibadah, tidur, membutuhkan kondisi yang tenang, atau dapat membuyarkan konsentrasi maka hukumnya makruh. 

Referensi

Ustadz Narjih Al-Mujtahid. https://ibtimes.id/apa-hukum-membaca-al-quran-dengan-pengeras-suara/ Diakses 14 Maret 2024.

Haafidh Nur Siddiq Yusuf. https://jatim.nu.or.id/keislaman/gunakan-speaker-untuk-tadarus-al-qur-an-sepanjang-malam-bagaimana-hukumnya-o45eI/ Diakses 14 Maret 2024.

Baca Juga:  Kedudukan Pelaku Dosa Besar Pada Pemikiran Aliran Asy'ariyah

Zainal Abidin Sukorejo. https://bincangsyariah.com/kolom/hukum-tadarus-al-quran-menggunakan-pengeras-suara-hingga-tengah-malam/ Diakses 14 Maret 2024.

Alhafiz Kurniawan. https://www.nu.or.id/bahtsul-masail/hukum-mengganggu-orang-lain-dengan-pengeras-suara-masjid-polusi-suara-pyffu/ Diakses 14 Maret 2024.

Rekomendasi

doa khatam alquran doa khatam alquran

Anjuran Membaca Doa Khatam Alquran

al-Mulk meringankan siksa kubur al-Mulk meringankan siksa kubur

Faidah Surat al-Mulk; Meringankan Siksa Kubur

bantahan ketuhanan nabi isa bantahan ketuhanan nabi isa

Hukum Perempuan Membaca Alquran Tanpa Menutup Aurat

Ditulis oleh

Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam

Komentari

Komentari

Terbaru

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Muslimah Talk

Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut'ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah! Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut'ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah!

Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut’ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah!

Kajian

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

The Queen’s Gambit: Representasi Diskriminasi pada Perempuan

Muslimah Daily

Hukum Mahar Menggunakan Emas Digital

Kajian

Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya? Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya?

Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

Hua Mulan: Mendobrak Stigma yang Mengungkung Perempuan

Diari

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Berserah Diri Kepada Allah Setelah Mengambil Keputusan Penting

Ibadah

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

kedudukan perempuan kedudukan perempuan

Kajian Rumahan; Lima Pilar Rumah Tangga yang Harus Dijaga agar Pernikahan Selalu Harmonis

Keluarga

Fiqih Perempuan; Mengapa Perempuan sedang Haid Cenderung Lebih Sensi?

Video

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Muslimah Talk

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Connect