Ikuti Kami

Kajian

Bolehkah Berdoa Meminta Mati?

Bolehkah Berdoa Meminta Mati?
foto: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com- Saat merasa berada di titik terendah dalam menjalani hidup, sebagian orang merasa bahwa jalan terbaik adalah meninggalkan dunia. Kondisi ini terkadang membuat seseorang melakukan berbagai cara untuk bisa mengakhiri hidupnya. Salah satunya dengan berdoa meminta agar hidupnya berakhir. Lantas apakah boleh berdoa agar bisa meninggal dunia?

Anjuran berdoa

Berdoa adalah salah satu hal yang bisa manusia lakukan untuk dekat dengan Allah. Berdoa juga merupakan pengakuan manusia atas ketidakmampuannya. Dengan berdoa, manusia juga mengakui bahwa ada Zat yang Mahakuasa yang dapat mengatur setiap takdirnya. Selain itu, ketika manusia berdoa, Allah juga berjanji akan mengabulkan permintaan setiap hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah di dalam QS. Al-Baqarah:[2]:186:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang aku, sesungguhnya aku dekat. Allah mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Lumrahnya, anjuran beroda yakni yang mengarah kepada kebaikan. Karena setiap ketetapan Allah adalah takdir yang mengarah kepada kemaslahatan manusia. Sehingga tidak heran setiap doa yang Rasulullah ajarkan, para sahabat dan para ulama adalah doa-doa yang mengarah kepada kebaikan untuk manusia dan permintaan untuk dijauhkan dari segala keburukan.

Hukum Berdoa Minta Kematian

Kematian adalah salah satu takdir yang menjadi rahasia Allah. Biasanya, kata kematian identik dengan hal buruk yang jarang muncul di dalam manusia. Karena ketika mati, manusia akan terputus dari setiap kebahagian dan kesusahannya di dunia. Di samping ia juga akan mendapat tuntutan untuk mempertanggungjawabkan setiap amal yang sudah ia perbuat.

Baca Juga:  Viral Pernikahan Ayah Mertua dengan Ibu Kandung, Apa Hukumnya?

Akan tetapi, dalam kondisi tertentu, sebagian orang justru berdoa agar mengalami kematian. Lalu bagaimana hukum berdoa meminta mati ini?

Di dalam kitab Tuhfah al-Muhtaj fi Syarh al-Minhaj juz 3 halaman 182, Syekh Ibn Hajar al-Haitamy menjelaskan tentang hukum berangan meminta kematian dengan redaksi:

(وَيُكْرَهُ تَمَّنِي الْمَوْتِ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ) أَيْ بِبَدَنِهِ» أَوْ مَالِهِ لِلنَّهْيِ الصَّحِيحِ عَنْهُ (لَا لِفِتْنَةِ دَيْنٍ) أَيْ خَوْفِهَا فَلَا يُكْرَهُ بَلْ يُسَنُّ كَمَا أَفْتَى بِهِ الْمُصَنِّفُ اتِّبَاعًا لِكَثِيرٍ وَبَحَثَ الْأَذْرَعِيُّ نَدْبَ تَمَنِّيهِ بِالشَّهَادَةِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَا صَحَّ عَنْ عُمَرَ وَغَيْرِهِ وَفِي الْمَجْمُوعِ يُسَنُّ تَمَنِّيهِ بِبَلَدٍ شَرِيفٍ أَيْ مَكَّةَ أَوْ الْمَدِينَةِ أَوْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ

“Makruh untuk meminta kematian karena keburukan yang menimpa badan atau hartanya karena ada larangan sahih tentang hal tersebut. Bukan karena takut terjadinya fitnah hutang, bahkan disunnhakan sebagaimana yang difatwakan oleh mushonnif karena ikut kepada pendapat banyak ulama. Al-Azro’I juga membahas tentang anjuran berangan mati dengan syahid di jalan Allah sebagaimana yang disahihkan dari Umar dan selainnya. Di dalam kitab al-Majmu’ juga menyebutkan bahwa sunnah berangan mati di kota suci yaitu Mekah dan Madinah atau Baitul Maqdis.”

Berdasarkan keterangan ini, berdoa meminta kematian hukumnya diperinci. Ketika doa tersebut ditujukan karena musibah yang menimpa badan atau hartanya, maka hal tersebut dimakruhkan.

Sedangkan berdoa meminta kematian saat berada di tempat yang suci atau dengan niat untuk menjauhi setiap fitnah di dunia maka hal tersebut dianjurkan. Akan tetapi, berdoa meminta kematian ini tentu harus memiliki bekal. Agar setiap amal yang kita perbuat dapat menjadi penyelamat bukan justru menjadi boomerang yang menjatuhkan.

Perbedaan Hukum

Sehingga di dalam kitab Nihayah al-Muhtaj ila Syarh al-Minhaj juz 3 halaman 18, Syihabuddin al-Ramli mengutip satu hadits yang berisi doa tentang berdoa meminta mati:

Baca Juga:  Benarkah Suami Istri yang Baru Masuk Islam Harus Mengulang Pernikahan??

لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ فَاعِلًا فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي مَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

“Janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya. Jika ia memang harus menginginkan kematian, hendaklah ia berdoa, Ya Allah hidupkanlah aku jika hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku.”

Dengan demikian, berdoa meminta mati hukumnya tergantung pada alasan orang yang berdoa. Jika alasannya hanya karena musibah yang menimpanya yang sejatinya hal tersebut adalah ujian untuk melihat kesabaran manusia, maka berdoa meminta mati hukumnya makruh.

Sementara jika doa tersebut karena kerinduan manusia kepada sang Khalik dan ia yakin bahwa kematian tersebut akan membawanya kepada kebaikan dan menjauhkannya dari setiap fitnah dunia, maka meminta kematian tidak dilarang.

Namun, yang lebih baik adalah meminta dengan menyerahkan setiap takdir hidup dan matinya kepada Allah. Karena Allah adalah Zat yang Maha Mengetahui tentang apa yang terbaik untuk hambanya.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

mandi idul fitri perempuan mandi idul fitri perempuan

Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Ibadah

Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan? Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan?

Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan?

Kajian

Menunda Bersuci Setelah Haid, Apakah Boleh? Menunda Bersuci Setelah Haid, Apakah Boleh?

Menunda Bersuci Setelah Haid, Apakah Boleh?

Kajian

Di Balik Candaan “Ibu Sambung”: Mengapa Sosok Ayah Seperti Daehoon Jadi Harapan Banyak Perempuan Indonesia Di Balik Candaan “Ibu Sambung”: Mengapa Sosok Ayah Seperti Daehoon Jadi Harapan Banyak Perempuan Indonesia

Di Balik Candaan “Ibu Sambung”: Mengapa Sosok Ayah Seperti Daehoon Jadi Harapan Banyak Perempuan Indonesia

Keluarga

hukum menggagalkan pertunangan haram hukum menggagalkan pertunangan haram

Bolehkah Istri Menjual Mahar Nikah dari Suami?

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya? Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya?

Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

Trending

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Connect