Ikuti Kami

Kajian

Benarkah Perintah Taat Hanya Berlaku bagi Istri?

perintah taat bagi istri
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Suami dan istri merupakan aktor utama dalam sebuah pernikahan. Ikatan suci yang mempersatukan dua insan tersebut, memanggil keduanya untuk saling melengkapi, menopang, dan menolong dalam setiap aspek kehidupan. 

Meskipun dijalankan oleh dua subjek yang berbeda, realitas yang ada justru menyuguhkan paradigma ketaatan cenderung berpihak bagi istri kepada suami. Lantas benarkah perintah taat hanya berlaku bagi istri?

Pandangan terkait ketaatan istri ini lahir dari interpretasi terhadap teks-teks keagamaan yang ada, khususnya dalam ajaran Islam. Salah satu argumen yang dijadikan pondasi pandangan ini yaitu Hadis berikut:

Dari Abu Hurairah R.a., dari Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan perempuan untuk sujud kepada suaminya.” (Sunan al-Tirmidzi, no. 1192).

Hadis di atas kerap secara salah sering diartikan sebagai landasan penundukkan perempuan secara mutlak kepada laki-laki, khususnya dalam rumah tangga. Padahal sudah jelas, penundukkan mutlak seorang hamba hanya kepada Allah semata Tuhan semesta alam. 

Kiai Faqihuddin Abdul Qodir dalam bukunya Qira’ah Mubadalah berpendapat, istilah ketaatan yang sering kali disuarakan banyak pihak, bersandar pada berbagai ayat dan Hadis hanya ditunjukkan pada perempuan saja. Semestinya, dalam memahami teks keagamaan tersebut harus dipandang secara resiprokal (mubadalah) dengan mendudukkan suami dan istri sebagai subjek yang memiliki tanggung jawab penuh dalam keluarga.

Apabila istilah “ketaatan” dalam Hadis yang penulis cantumkan sebelumnya didudukkan dalam kacamata mubadalah, maka akan melahirkan makna berupa penghormatan. Sikap tersebut tak hanya dituntut bagi istri seorang, suami pun berkewajiban menghormati istri.

Dengan cara pandang yang demikian akan didapati perintah taat berlaku bagi suami dan istri. Keduanya memiliki tanggung jawab untuk taat kepada satu dengan yang lain. Langkah ini ditempuh semata-mata untuk meningkatkan ketaqwaan serta keimanan kepada Allah ta’ala.

Baca Juga:  Hak Perempuan dalam Memilih Pasangan

Akan tetapi, lagi-lagi realitas yang disuguhkan tentang ragam nash keagamaan serupa dan disertai pemahaman yang cenderung mendiskreditkan perempuan, justru lebih familiar gaungnya di tengah masyarakat.

Tak heran, jika banyak istilah yang ditemui dalam ceramah, artikel maupun buku yang menyinggung tentang ketaatan istri kepada suami ataupun cara untuk menjadi istri sholihah. 

Penulis tidak memandang hal tersebut sebagai karya yang buruk. Akan tetapi, perlu pula disinggung tentang bagaimana kiat-kiat menjadi suami sholih. Sebab, rumah tangga tidak hanya diisi oleh istri saja. Keduanya merupakan subjek utuh yang tidak terpisahkan dalam mahligai pernikahan dan rumah tangga.

Padahal dalam Hadis lain, masih riwayat Abu Hurairah dalam Sunan al-Tirmidzi disebutkan bahwa indikator orang beriman adalah yang berperilaku yang baik terhadap perempuan.

“Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baiknya kalian adalah ia yang paling baik perilakunya di antara kalian terhadap perempuan mereka.” (Sunan al-Tirmidzi no. 1195)

Teks di atas apabila dipahami dalam pandangan resiprokal (mubadalah) adalah perempuan mukmin yang terbaik adalah ia yang juga berbuat baik kepada keluarganya. 

Mengapa keluarga? Sebab keluarga merupakan benteng pertama diajarkannya kebaikan-kebaikan dalam agama. Perbuatan baik tersebut dimanifestasikan dalam relasi suami-istri, orang tua-anak dan antar sesama saudara.

Sebagaimana yang sering disampaikan oleh Nyai Nur Rofiah dalam berbagai kesempatan mengenai perintah taat, laki-laki dan perempuan adalah hamba Allah yang utuh. Keduanya hanya menghamba kepada Allah, memohon kepada-Nya, dan tidak menuhankan selain-Nya. Wallahu’alam.

 

 

Rekomendasi

Wali di luar nikah Wali di luar nikah

Siapakah Wali dari Anak di Luar Nikah? 

Nikah tanpa wali Nikah tanpa wali

Apa Konsekuensinya Jika Nikah Tanpa Wali?

Tiga Macam Pernikahan yang Dilarang, Meski dengan Motif untuk Menghindari Zina

malaikat melaknat istri menolak malaikat melaknat istri menolak

Benarkah Malaikat Melaknat Istri yang Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan Badan?

Ditulis oleh

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect