Ikuti Kami

Kajian

Apa Saja Yang Harus Dilakukan Saat I’tikaf?

shalat peribadatan non muslim

BincangMuslimah.Com – Masih tersisa beberapa hari lagi untuk menghabiskan bulan Ramadhan dengan beri’tikaf. Hal-hal yang semestinya kita pahami adalah apa saja yang harus dilakukan saat i’tikaf. Tentunya di dalamnya kita beribadah, shalat, membaca Alquran, dan membaca zikir. Syekh Wahbah Zuhaili mencatatnya dalam Fiqh al-Islam wa Adillatuhu. Apa saja kegiatan yang dilakukan saat i’tikaf?

Para ulama fikih sepakat bahwa orang yang sedang i’tikaf untuk menetap di dalam masjid. Sebab salah satu rukun dari i’tikaf adalah menetap di dalam masjid dan tidak keluar dari masjid kecuali uzur syar’i atau darurat.

Perbanyaklah shalat, membaca Alqur’an, dan zikir dengan membaca tahlil dan istighfar. Selain itu perbanyak juga membaca shalawat kepada Nabi serta merenungi penciptaan alam semesta serta hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup.

Selain itu sibukkanlah diri dengan membaca tafsir alquran, hadis, kisah-kisah Nabi dan cerita orang-orang shaleh. Sebab ibadah tak sebatas shalat, membaca zikir, dan puasa, tapi juga mempelajari ilmu adalah ibadah terutama ilmu-ilmu agama.

Karena tujuan dari melakukan i’tikaf adalah menjernihkan hati, mendekatkan diri kepada Allah, serta rehat dari kesibukan dunia. Tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan pahala semata, tapi juga untuk membersihkan hati dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Disunnahkan juga saat melakukan i’tikaf untuk berpuasa menurut mayoritas ulama. Karena saat berpuasa, nafsu lebih terkendali dan jiwa lebih bersih. Begitu juga disunnahkan melakukan i’tikaf di masjid yang di dalamnya dilaksanakan shalat jumat.

Ibadah i’tikaf boleh dilakukan kapanpun, tapi waktu yang paling utama adalah bulan Ramadhan. Sebab Ramadhan adalah bulan yang utama, apalagi pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Di dalamnya tersimpan rahasia malam lailatul qadr dan beruntunglah yang mendapatkannya. Karena lailatul qadr nilai pahalanya setara dengan seribu bulan bahkan lebih baik.

Kesunnahan melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan berdasarkan hadis Nabi riwayat Sayyidah Aisyah:

 عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَأ  قَالَتْ: كَانَ رسُول اللَّهِ ﷺ: إِذا دَخَلَ العَشْرُ الأَوَاخِرُ مِنْ رمَضَانَ، أَحْيا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَه، وجَدَّ وَشَدَّ المِئزرَ متفقٌ عَلَيهِ.

Artinya: Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, berkata: “Rasulullah s.a.w. itu apabila telah masuk sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan, maka beliau menghidup-hidupkan malamnya -yakni melakukan ibadah pada malam harinya itu-, juga membangunkan istrinya, bersungguh-sungguh -dalam beribadah- dan mengeraskan ikat pinggangnya -maksudnya adalah sebagai kata kinayah menjauhi berkumpul dengan istri-istrinya-.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bahkan disunnahkan juga untuk beri’tikaf pada malam idul fitri. Karena salah satu kesunnahan saat malam lebaran adalah menghidup-hidupkannya dengan berzikir dan beribadah. Berdasarkan hadis:

عن أبي أمامة رضي الله عنه عن النبيِّ صلى الله عليه وسلم قال: (مَنْ قَامَ لَيْلَتَيِ الْعِيدَيْنِ مُحْتَسِبًا لِلَّهِ , لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ)

Artinya: Dari Abi Umamah R.a dari Nabi Saw bersabda, : barang siapa yang menghidupkan dua malam hari raya (idul fitri dan idul adha) maka hatinya tidak mati sampai hari di mana hati dimatikan. (HR. Ibnu Majah)

Bahkan diperkuat dengan hadis yang semakna riwayat at-Thabrani:

عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (من صلَّى ليلة الفطر والأضحى لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ).

Artinya: Dari ‘Ibadah bin as-Shamit R.a bahwa Nabi Saw bersabda, “barang siapa yang shalat pada malam idul fitri dan idul adha maka tidak akan mati hatinya pada hari di mana hati dimatikan.

Meski Imam Nawawi dalam al-Majmu’ megomentari bahwa kedua hadis ini bersanad lemah, para ulama tetap mengamalkannya sebab berkaitan dengan Fada`il a’mal, keutamaan amal.

Orang yang sedang i’tikaf pun dilarang berkata-kata yang buruk, berbuat yang buruk. Dilarang juga bertengkar dan melakukan perbuatan keji. I’tikaf memang tidak jadi batal karena melakukan hal-hal tersebut, tapi makruh melakukan perbuatan yang sia-sia itu.

Demikian beberapa hal yang bisa dilakukan saat melakukan i’tikaf. Semoga apa yang kita upayakan untuk mendapatkan ridha Allah, hati yang jernih, dan menuju Allah senantiasa dimudahkan dan diterima oleh Allah. Aamiin.

Anjuran I’tikaf Pada 10

 

Rekomendasi

doa waswas dalam ibadah doa waswas dalam ibadah

Doa Bagi Orang yang Selalu Waswas dalam Ibadah

shalat pakaian Air hujan shalat pakaian Air hujan

Hukum Shalat dengan Pakaian yang Terkena Air Hujan

shalat tahajud kesehatan mental shalat tahajud kesehatan mental

Hikmah Shalat Tahajud untuk Kesehatan Mental

Enam Syarat Shalat Jumat Enam Syarat Shalat Jumat

Enam Syarat Shalat Jumat yang Harus Dipenuhi

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung  Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung 

Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung 

Kajian

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Bacaan Shalawat Fatih dan Keutamaannya Bacaan Shalawat Fatih dan Keutamaannya

Bacaan Shalawat Fatih dan Keutamaannya

Kajian

Kebahagiaan Abdul Muthalib Ketika Nabi Muhammad Lahir Kebahagiaan Abdul Muthalib Ketika Nabi Muhammad Lahir

Kebahagiaan Abdul Muthalib Ketika Nabi Muhammad Lahir

Kajian

Empat Sunnah Akikah yang Perlu Orang Tua Tahu Empat Sunnah Akikah yang Perlu Orang Tua Tahu

Empat Sunnah Akikah yang Perlu Orang Tua Tahu

Kajian

Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga

Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga

Muslimah Daily

Trending

Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

Lima Nasihat Pernikahan Gus Mus untuk Pengantin Baru

Keluarga

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

Keistimewaan Sayyidah khadijah Keistimewaan Sayyidah khadijah

Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

Muslimah Talk

Bekas darah haid Bekas darah haid

Apakah Bekas Darah Haid yang Susah Dibersihkan Najis?

Kajian

Biografi Ummu Hani Biografi Ummu Hani

Biografi Ummu Hani; Sepupu Perempuan Rasulullah

Muslimah Talk

3 Cara Mensyukuri Nikmat 3 Cara Mensyukuri Nikmat

3 Cara Mensyukuri Nikmat Allah  

Ibadah

menolak dijodohkan menolak dijodohkan

Kisah Pertemuan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

Keluarga

Jati Diri Perempuan dalam Islam Jati Diri Perempuan dalam Islam

Resensi Buku Jati Diri Perempuan dalam Islam

Kajian

Connect