BincangMuslimah.Com – Pada bulan Ramadhan yang mulia ini, terdapat satu malam yang kemuliaannya lebih baik daripada seribu bulan. Sebagaimana firman Allah di dalam QS. Al-Qadr: [97]: 1-5:
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ ١ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ ٢ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ ٣ تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٖ ٤ سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ ٥
‘Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam lailatul qadar (1) dan tahukah kamu apakah malam lailatul qadar itu? (2) malam lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan (3) pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan (4) sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar (5)’
Bahkan karena kemuliaannya, Allah merahasiakan dan tidak memberitahukan secara spesifik kapan terjadinya malam lailatul qadar. Namun, Allah dan Rasul-Nya tetap memberikan ciri-ciri malam lailatul qadar agar para hamba bisa meningkatkan amal ibadah pada malam tersebut. Namun, adakah zikir atau bacaan khusus yang disunnahkan untuk dibaca pada malam lailatul qadar untuk memaksimalkan bulan Ramadhan?
Salah satu ibadah yang paling tepat dan mudah dilakukan adalah banyak berzikir kepada Allah. Karena zikir sendiri secara harfiah memiliki arti mengingat. Sedangkan mengingat Allah sudah sepatutnya kita lakukan pada setiap saat. Terlebih Allah sendiri berfirman bahwa ciri-ciri orang yang memiliki akal atau cerdas (ulul albab) adalah orang-orang yang mengingat Allah di dalam setiap keadaan. Sebagaimana firman Allah di dalam QS. Ali-Imron [3]: 191:
ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.”
Seperti yang ditanyakan, pada malam lailatul qadar memang ada bacaan yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. sebagai zikir malam lailatul qadar. Sebagaimana yang disebutkan oleh ‘Abdul Jabbar di dalam kitab al-Jami’ al-Shahih li al-Sunan wa al-Masanid juz 33 halaman 62 di dalam bab ma yustahabb min al-Du’a fi Laylatul-Qadr (do’a yang dianjurkan pada malam lailatul qadar):
عَنْ عَائِشَة – رضي الله عنها – قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ ، أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ، مَا أَقُولُ فِيهَا؟ ، قَالَ: ” قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ ، فَاعْفُ عَنِّي
“Dari ‘Aisyah ra. ia berkata, aku bertanya, wahai Rasulullah apa pendapatmu jika aku mengetahui pada malam apa terjadinya lailatul qadar, apakah yang harus aku baca pada malam tersebut? Rasulullah bersabda, bacalah, Allahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Zat yang mahapengampun dan mahamulia, Engkau menyukai permintaan maaf, maka ampunilah hamba)”
Selain dari bacaan ini, terdapat bacaan lain yang dianjurkan oleh para ulama. Seperti membaca istighfar, tasbih dan tahmid sebagaimana zikir-zikir pada hari lainnya.
Dengan demikian, sejatinya zikir yang bisa dibaca pada malam lailatul qadar sama halnya dengan malam-malam selain lailatul qadar yang berisi istighfar, tasbih dan juga tahmid. Hanya saja terdapat satu zikir malam lailatul qadar yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh istri beliau, Sayyidah ‘Aisyah. Yakni dengan membaca Allahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.
Semoga bermanfaat.