BincangMuslimah.Com – Salah satu shalat yang sunnah dilaksanakan bagi umat Islam adalah shalat Dhuha. Shalat yang waktunya mulai dari terbitnya matahari sampai tergelincirnya matahari. Minimalnya adalah dua rakaat. Sedangkan maksimalnya adalah delapan rakaat (afdhalnya empat kali salam). Agar semakin berkah, kita dianjurkan untuk membaca zikir setelah shalat Dhuha.
Dalil Shalat Dhuha
Hadis yang menjadi salah satu dasar disunnahkannnya shalat Dhuha adalah riwayat sahabat Abu Hurairah r.a., ia berkata:
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلاَثٍ، لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ: صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامِ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَصَلاَةِ الضُّحى، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ. رواه البخاري
Artinya: “Kekasihku (Rasulullah saw.) mewasiatkan kepadaku tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan sampai meninggal dunia, puasa tiga hari setiap bulannya (ayyamul bidh/ tanggal 13,14, dan 15 bulan hijriyyah), shalat Dhuha, dan tidur setelah melaksanakan shalat witir.” (H.R. Al-Bukhari)
Zikir Setelah Shalat Dhuha
Adapun doa yang diucapkan setelah shalat Dhuha adalah sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِى السَّمَٓاءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ اٰتِنِيْ مَٓا اٰتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ.
Allaahumma inna dhuha’a dhuhaauka wal bahaa’a bahaauka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Allahumma in kaana rizqii fis samaai fa anzilhu wa in kaana fil ardli fa akhrijhu wa in kaana mu’assiran fayassirhu wa in kaana haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba’iidan faqarribhu bi haqqi dhuhaaika wa bahaaika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakas shaalihiin.
Artinya : Ya Allah, sesungguhnya cahaya itu adalah cahaya-Mu, kebaikan itu adalah kebaikan-Mu, keindahan itu adalah keindahan-Mu, kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu dan pemeliharaan itu adalah pemeliharaan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku berada di langit, maka turunkanlah ia, jika ia berada di bumi, maka keluarkanlah ia, jika ia sulit diraih, maka mudahkanlah ia, jika ia haram, maka sucikanlah, jika ia jauh, maka dekatkanlah ia berkat kebenaran cahaya dhuhamu, kebaikan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih. Wa Allahu a’lam bis shawab.
Itulah zikir yang bisa diucapkan setelah shalat Dhuha. Dengan membaca zikir kita diingatkan lagi akan kebesaran Allah Swt. dan meminta pertolongan hanya kepada-Nya.
[Sumber: Kitab Al-Fiqh Al-Manhaji Ala Madzhab Al-Imam Asy-Syafii karya Dr. Musthafa Al-Khan dkk., kitab Shahih Al-Bukhari karya imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, dan kitab Thariqus-Salam Terjemahan Majmu’ Syarif karya H. Fachrurazi.]