Ikuti Kami

Ibadah

Perempuan Lebih Baik Shalat Tarawih di Masjid atau di Rumah?

perempuan shalat tarawih rumah
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Shalat tarawih merupakan salah satu serangkaian ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk mengisi kemuliaan bulan Ramadan. Nabi saw. bersabda, “siapa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Shalat tarawih boleh dilakukan sendirian, tetapi lebih baik dilaksanakan dengan berjamaah. Maka, tidak heran jika masjid-masjid setiap bulan Ramadan akan lebih ramai dibanding bulan lainnya karena dipenuhi dengan jemaah yang hendak melaksanakan shalat tarawih bersama. Jemaah yang berdatangan pun beragam mulai dari anak-anak yang masih belajar shalat, remaja, dewasa hingga orang tua.

Jemaah pun tidak hanya terdiri dari laki-laki saja, perempuan banyak yang berbondong-bondong mendatangi masjid untuk melaksanakan shalat tarawih bersama. Lalu, apa hukumnya perempuan melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid? Mana yang lebih baik bagi perempuan, shalat tarawih di rumah atau masjid?

Imam Muslim di dalam kitab Shahih telah mengumpulkan hadis-hadis shahih Nabi saw. tentang keluarnya perempuan ke masjid. Tetapi di dalam hadis-hadis tersebut, ada hadis Nabi saw. yang membolehkan, ada pula yang melarangnya.

Adapun hadis yang membolehkan perempuan keluar ke masjid adalah riwayat dari Abdullah bin Umar ia berkata, “aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kamu melarang kaum perempuanmu ke masjid apabila mereka meminta izin kepadamu untuk itu.” Bilal bin Abdullah. Lanjut Rawi, berkata, “demi Allah, sungguh kami akan melarang mereka (pergi ke masjid).”

Rawi, Salim bin Abdillah mengatakan, “Abdullah (Ibnu Umar) mendatangi Bilal lalu mencaci makinya dengan ucapan yang buruk yang belum pernah aku dengar sebelumnya. ia berkata: “Aku mengabarkan kamu dari Rasulullah saw, sedangkan kamu mengatakan, “demi Allah, sungguh kami akan melarang mereka.” (HR. Muslim).

Di dalam hadis tersebut, Abdullah bin Umar sangatlah memegang teguh pada sabda Nabi saw. yang membolehkan perempuan keluar ke masjid. Bahkan ia tidak segan-segan menegur dengan teguran yang keras kepada Bilal bin Abdillah yang melarang perempuan ke masjid.

Sedangkan hadis yang melarang perempuan keluar ke masjid adalah riwayat Aisyah ra. istri Nabi Saw.: “Seandainya Rasulullah saw. melihat apa yang terjadi pada kaum perempuan, maka beliau akan melarang mereka pergi ke masjid, sebagaimana dilarangnya kaum perempuan Bani Israil.” (HR, Muslim).

Pendapat Aisyah ra. dalam hadis tersebut sama dengan Bilal bin Abdullah yang melarang perempuan pergi ke masjid. Padahal di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar tersebut jelas sekali bahwa Rasulullah saw. memperbolehkan perempuan pergi ke masjid.

Tampaknya pendapat Aisyah ra, dan Bilal bin Abdullah ini mengacu pada hadis-hadis lain yang menyebutkan illat atau alasan dilarangnya perempuan keluar masjid.

Adapun hadis-hadis lain yang mencantumkan illat/alasan dilarangnya perempuan ke masjid adalah riwayat Zainab bin Al Tsaqafiyah yang mengabarkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda, “jika seseorang dari kamu mendatangi shalat Isya’, maka janganlah memakai parfum pada malam itu.” (HR. Muslim). Selain itu terdapat juga riwayat dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja perempuan yang memakai parfum, maka janganlah kalian shalat isya’ berjamaah bersama kami.” (HR. Muslim).

Berdasarkan hal ini, maka sejatinya hadis antara Abdullah bin Umar dan hadisnya Aisyah serta pendapatnya Bilal bin Abdullah tidaklah saling kontradiktif. Oleh karena itu, Imam Muslim di dalam bab ini memberikan judul Babu Khurujin Nisa’ Ilal Masajid Idza Lam Yartatib alaihi Fitnah Wa Annaha La Takhruj Muthayyibah. (Bab keluarnya Perempuan ke masjid-masjid jika tidak menimbulkan fitnah dan Sungguh ia keluar tanpa memakai parfum).

Imam Nawawi di dalam syarah Shahih Muslim juga memberikan penjelasannya bahwa perempuan itu boleh pergi ke masjid tetapi dengan beberapa syarat.

Yakni, tidak memakai parfum, tidak berhias, tidak memakai perhiasan yang bisa didengar suaranya,  tidak memakai pakaian yang mencolok, tidak bercampur dengan laki-laki, bukan seorang gadis dan tidak ada fitnah-fitnah lainnya. Meski dalam pandangan Imam Nawawi, masih ada pendapat yang menarasikan bahwa perempuan, dalam artian ini adalah gadis, merupakan sumber fitnah.

Jadi, boleh bagi perempuan keluar ke masjid untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid secara berjama’ah dengan syarat-syarat tersebut. Wallahu A’lam bis Shawab.

Editor: Zahrotun Nafisah

*Artikel ini pernah dimuat oleh BincangSyariah.Com

Rekomendasi

Benarkah Ibadah Puasa Meneguhkan Spiritualitas?

amalan bernilai pahala haji amalan bernilai pahala haji

Benarkah Umrah di 10 Terakhir Ramadan Sunah?

lailatul qadar 4 malam lailatul qadar 4 malam

Selain Lailatul Qadar, Ini 4 Malam yang Diberikan kepada Rasulullah

Ini Alasan Mengapa Disebut Lailatul Qadar

Ditulis oleh

Redaktur Pelaksana BincangMuslimah.Com, Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah

Komentari

Komentari

Terbaru

Empat Sunnah Akikah yang Perlu Orang Tua Tahu Empat Sunnah Akikah yang Perlu Orang Tua Tahu

Empat Sunnah Akikah yang Perlu Orang Tua Tahu

Kajian

Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga

Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga

Muslimah Daily

Rilis Buku Islam & Politik, Prof Quraish: Politisi Harus Tahu Arah dan Punya Akhlak Rilis Buku Islam & Politik, Prof Quraish: Politisi Harus Tahu Arah dan Punya Akhlak

Rilis Buku Islam & Politik, Prof Quraish: Politisi Harus Tahu Arah dan Punya Akhlak

Berita

Keutamaan Membaca Shalawat, Dihapuskan Dosa Hingga Masuk Surga Keutamaan Membaca Shalawat, Dihapuskan Dosa Hingga Masuk Surga

Keutamaan Membaca Shalawat, Dihapuskan Dosa Hingga Masuk Surga

Ibadah

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari

Kajian

Standar Hukuman bagi Anak-anak Menurut Syariat Standar Hukuman bagi Anak-anak Menurut Syariat

Standar Hukuman bagi Anak-anak Menurut Syariat

Kajian

Hubungan al-Dharuriyat al-Khams dengan Ekologi Perspektif Yusuf al-Qardhawi Hubungan al-Dharuriyat al-Khams dengan Ekologi Perspektif Yusuf al-Qardhawi

Hubungan al-Dharuriyat al-Khams dengan Ekologi Perspektif Yusuf al-Qardhawi

Kajian

Elaine Showalter: Pembebas Penulis Sastra Perempuan Melalui Teori Ginokritik Elaine Showalter: Pembebas Penulis Sastra Perempuan Melalui Teori Ginokritik

Elaine Showalter: Pembebas Penulis Sastra Perempuan Melalui Teori Ginokritik

Muslimah Talk

Trending

Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

Lima Nasihat Pernikahan Gus Mus untuk Pengantin Baru

Keluarga

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

Keistimewaan Sayyidah khadijah Keistimewaan Sayyidah khadijah

Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

Muslimah Talk

Bekas darah haid Bekas darah haid

Apakah Bekas Darah Haid yang Susah Dibersihkan Najis?

Kajian

Biografi Ummu Hani Biografi Ummu Hani

Biografi Ummu Hani; Sepupu Perempuan Rasulullah

Muslimah Talk

3 Cara Mensyukuri Nikmat 3 Cara Mensyukuri Nikmat

3 Cara Mensyukuri Nikmat Allah  

Ibadah

menolak dijodohkan menolak dijodohkan

Kisah Pertemuan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

Keluarga

Jati Diri Perempuan dalam Islam Jati Diri Perempuan dalam Islam

Resensi Buku Jati Diri Perempuan dalam Islam

Kajian

Connect