Ikuti Kami

Ibadah

Lelaki Membuat Perempuan Menangis, Bagaimana Pandangan Islam?

islam melihat pengalaman perempuan

Allah menciptakan manusia berjenis kelamin lelaki dan perempuan. Keduanya sama-sama memiliki relasi sebagai hamba Allah. Sehingga dalam bersosialisasi haruslah saling menghormati, menghargai, mengasihi atas dasar rasa kemanusiaan. Tidak dibenarkan dalam Islam untuk menyakiti sesama, baik lelaki menyaikit lelaki, perempuan menyakiti perempuan, perempuan menyakiti lelaki, ataupun lelaki menyakiti perempuan. Terlebih sampai lelaki membuat perempuan menangis atau sebaliknya.

Era disrupsi seperti ini, saat semua informasi berpindah ke digital, ruang untuk menyakiti atau menyampaikan ujaran kebencian semakin terbuka. Sebelum masuk pada era ini, orang-orang seringkali menyakiti sesama dengan cara kekerasan fisik. Tapi ternyata, tindakan verbal melalui media sosial atau disebut cyber bullying juga sangat menyakitkan.

Cyber bullying hanya salah satu contoh bentuk kekerasan verbal yang terjadi. Tapi memang fakta itu saat ini lebih menguasai dan menjadi penyebab utama permasalahan psikis tiap individu, terlebih perempuan. Meski sudah masuk era modern, pandangan dunia terhadap perempuan masih ada yang menjadikan mereka sebagai objek. Bahkan sesama perempuan sendiri. Kebencian terhadap perempuan masih melekat dalam patriarkis dan juga orang-orang yang berkarakater misoginis, membenci perempuan.

Pengalaman sosial yang dimiliki perempuan berupa marjinalisasi, subordinasi, kekerasan, pelecehan seksual dan beban ganda masih menghantui kehidupan mereka hingga saat ini. Padahal sejak diutusnya Nabi Muhammad, derajat perempuan turut dinaikkan dan diakui kemanusiannya. Perempuan yang dulu pernah menjadi bagian dari harta warisan karena disamakan seperti barang akhirnya mendapat hak waris juga. Perempuan yang setiap haid disingkirkan dari rumah dan diisolasi, akhirnya mendapatkan haknya untuk tetap beraktivitas bahkan mendapat perlindungan saat menstruasi. Pemahaman yang baik terhadap narasi Islam terutama tentang perempuan akan mengantarkan kita untuk tidak menyakiti siapapun, termasuk perempuan.

Baca Juga:  Meneladani Relasi Nabi Muhammad dengan Non Muslim

Sebab Rasulullah telah bersabda mengenai kesetaraan dan larangan saling menyakiti:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (لاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَتَنَاجَشُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ تَدَابَرُوْا، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخوَانَاً، الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ، لاَ يَظلِمُهُ، وَلاَ يَخْذُلُهُ، وَلاَ يَكْذِبُهُ، وَلايَحْقِرُهُ، التَّقْوَى هَاهُنَا – وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ). رَوَاهُ مُسْلِمٌ

artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Janganlah kalian saling dengki, melakukan najasy (berbuat curang dalam perdagangan), saling membenci, saling membelakangi dan sebagian dari kalian menjual apa yang dijual saudaranya. Jadilah kalian semua hamba–hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, sehingga dia tidak boleh menzhaliminya, menghinanya, mendustakannya dan merendahkannya. Takwa itu letaknya di sini –sambil menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali– cukuplah seseorang itu dalam kejelekan selama dia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim lainnya haram dan terjaga darah, harta dan kehormatannya.” (HR. Muslim)

Hadis Nabi dari sahabat Abu Hurairah ini menjelaskan prinsip kesetaraan. Larangan menyakiti sesama merupakan prinsip paling fundamental dalam Islam. Tidak boleh saling menyakiti dalam rangka mewujudkan perdamaian dan kasih. Merendahkan saja dianggap buruk, apalagi melakukan tindakan lebih dari itu, tentu jauh lebih buruk. Hadis ini sifatnya umum, tidak terbatas pada sesama muslim saja, tetapi meluas kepada sesama manusia apapun latar belakang agama, suku, gender, kelamin, dan bangsa. Sebagaimana disebutkan dalam hadis lain “Mencintai sesuatu untuk manusia sebagaimana sesuatu itu kamu cintai untuk dirimu, dan menghindarkan sesuatu dari mereka sebagaimana sesuatu itu tidak kamu sukai terjadi pada dirimu.” (HR. Ahmad, no. Hadits 16130)

Baca Juga:  Fomo Labubu, Bagaimana Islam Menyikapi Ini?

Jelaslah bahwa menyakiti perempuan, terlebih sampai membuat menangis adalah haram bagi siapapun. Lelaki membuat perempuan menangis atau sebaliknya adalah hal yang dibenci oleh Allah dan Rasulnya apapun alasannya. Semua adalah atas dasar rasa kemanusiaan dan kesetaraan. Wallahu a’lam bisshowaab.

Rekomendasi

Beauty Previllege terobsesi kecantikan Beauty Previllege terobsesi kecantikan

Labeling pada Perempuan yang Sudah Seharusnya Dihapuskan

hadis larangan istri keluar hadis larangan istri keluar

Affirmative Action: Membela atau Mengkritik Kebijakan Pro-Perempuan?

Bukan Cengeng: Menangis adalah Hak Setiap Orang Tidak Hanya Perempuan

Istri Menafkahi Suami, Dapatkah Pahala?

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Anjuran Bagi-bagi THR, Apakah Sesuai Sunah Nabi?

Video

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Kajian

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Muslimah Talk

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect