BincangMuslimah.Com – Hidup memang pilihan. Namun, kadang kala kita diminta untuk memilih di antara pilihan-pilihan yang sama-sama baiknya dan dibolehkan oleh agama. Maka, di saat inilah kita disunnahkan untuk melaksanakan shalat istikharah dua rakaat.
Shalat istikharah boleh dilaksanakan kapanpun selama tidak pada waktu-waktu yang diharamkan atau dimakruhkan untuk melaksanakan shalat, seperti setelah shalat Asar dan setelah shalat Shubuh.
Pada rakaat pertama setelah surah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surah Al-Kafirun. Sedangkan pada rakaat kedua disunnahkan membaca surah Al-Ikhlas. Adapun doa yang dibaca setelah shalat Istikharah telah diajarkan oleh Rasulullah saw. kepada sahabat Jabir bin Abdillah r.a. sebagaimana riwayat imam Al-Bukhari berikut,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ (….) خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي )عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ( فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي )فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ( فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي
ALLAHUMMA INNII ASTAKHIIRU BI’ILMIKA WA ASTAQDIRUKA BIQUDRATIKA WA ASALUKA MIN FADHLIKAL ‘ADHIIM. FA INNAKA TAQDIRU WA LAA AQDIRU WA TA’LAMU WA LAA A’LAMU WA ANTA ‘ALLAMUL GHUYUUB. ALLAAHUMMA IN KUNTA TA’LAMU ANNA HAADZAL AMRA (…di sini menyebutkan hajatnya) KHAIRUN LII FII DIINII WA MA’AASYII WA ‘AAQIBATI AMRII (‘AAJILI AMRII WA AAJILIHI) FAQDURHU LII WA YASSIRHU LII TSUMMA BAARIK LII FIIHI WA INKUNTA TA’LAMU ANNA HAADZAL AMRA SYARRUN LII FII DIINII WA MA’AASHII WA ‘AAQIBATI AMRII (FII ‘AAJILI AMRII WA AAJILIHI) FASHRIFHU ‘ANNII WASHRIFNII ‘ANHU WAQDURLII AL-KHAIRA HAITSU KAANA TSUMMA ARDHINII.
Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan dari ilmu-Mu, memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan memohon karunia-Mu yang besar, karena sesungguhnya aku tidak kuasa sedang Engkau kuasa, dan aku tidak mengetahui sedang Engkau Maha Mengetahui semua yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebut keperluannya) baik bagiku, agama, dan kehidupanku (baik untuk masa sekarang maupun untuk masa mendatang), maka tetapkan dan mudahkanlah ia bagiku kemudian berkatilah aku. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku, bagi agama dan kehidupanku serta akibat dari urusanku (baik untuk masa sekarang maupun untuk masa mendatang), maka hindarkanlah ia dariku dan hindarkanlah pula diriku darinya, dan tetapkanlah hal yang terbaik bagiku menurut semestinya, kemudian ridailah aku.
Sebelum dan sesudah mengucapkan doa tersebut disunnahkan membaca alhamdulillah/memuji Allah swt. dan membaca shalawat kepada Nabi saw. Insya Allah setelah melaksanakan shalat dan doa istikharah tersebut, Allah swt. akan melapangkan dada kita untuk dapat melakukan yang semestinya dipilih.
Namun, jika belum jelas dan yakin mana pilihan yang harus kita pilih atau lakukan, maka hendaknya diulangi lagi shalat istikharah dan doanya tersebut sampai tujuh kali. Hal ini sebagaimana riwayat imam Ibnu Sunni dari sahabat Anas bin Malik r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Anas, jika kamu ragu-ragu pada suatu urusan, maka istikharalah (mintalah pilihan) kepada Tuhan-Mu tentangnya tujuh kali, kemudian lihatlah apa yang telah ada pada hatimu, maka sesungguhnya kebaikan ada di dalamnya.” Jika tidak sempat untuk melaksanakan shalat istikharah, maka cukup dengan berdoa. Wa Allahu a’lam bis shawab.