Ikuti Kami

Diari

Belajar Menekan Ego dari Kisah Ibnu Abbas dan Zaid bin Tsabit

Zaid bin Tsabit

BincangMuslimah.Com – “Aku akan bermubahalah dengannya!”. Ibnu Abbas tak pernah bercanda dengan kata-katanya.

Menurut istilah, mubahalah adalah sumpah antara dua pihak untuk saling memohon dan berdoa kepada Allah Swt. agar melaknat, membinasakan, atau mengazab pihak yang batil (salah) atau menyalahi pihak yang benar. Mubahalah tentu saja disebut sumpah yang tidak bisa sembarangan diucapkan.

Dengan kalimat yang ia ucapkan barusan, dia menegaskan perbedaan pendapatnya dengan Zaid bin Tsabit tidaklah main-main. Ini tentang hak waris. Ibnu Abbas menetapkan bahwa kakek menjadi penghalang waris bagi saudara mayit sebab kakek disamakan dengan ayah. Sebaliknya, Zaid bin Tsabit menyatakan bahwa kakek tidak dapat menjadi penghalang.

“Apakah Zaid tidak takut kepada Allah?”. Komentarnya di majelis pengajiannya, “Dia samakan cucu laki-laki dengan anak laki-laki tetapi kakek tak dianggap semisal dengan bapak? Demi Allah, ingin rasanya aku bertemu dengan orang-orang yang berbeda pendapat denganku soal waris, lalu sama-sama kami letakkan tangan ini pada sebuah tiang dan bermubahalah, lalu Allah menimpakan laknatnya pada sesiapa yang berdusta!”

Riwayat ini menunjukkan betapa teguhnya Ibnu Abbas pada pendapatnya. Tapi ini masalah furu’,  tentu Zaid bin Tsabit memiliki argumennya sendiri sehingga ia juga teguh pada pendapatnya.

Meskipun berselisih pendapat, namun mereka tidak dibutakan oleh ego masing-masing sehingga tetap bisa saling menghormati dan memuliakan.

Seperti dikisahkan di lain waktu. Dalam riwayat lain diceritakan bahwa suatu hari di Madinah, tepatnya selepas menshalati jenazah ibundanya, Zaib bin Tsabit menunggang keledai. Di waktu bersamaan, tanpa canggung Ibnu Abbas menuntun kekang di belakangnya!

Zad bin Tsabit tampak tak enak hati “Tak perlu kau lakukan itu, lepaskanlah wahai sepupu Rasulullah!”

Ibnu Abbas tersenyum. “Inilah yang Rasul perintahkan pada ulama-ulama kami.”

Ya, sekalipun berselisih, Ibnu Abbas tetap memandang Zaid bin Tsabit sebagai ulama yang sepatutnya dimuliakan. Perbedaan pendapat tak menghalanginya menjalankan perintah Rasulullah untuk senantiasa memuliakan ahli ilmu. Tak ada kesombongan. Tak ada kebencian hati. Ia tuntun kekang keledai Zaid bin Tsabit agar ia tak kesusahan menyeberangi sahara yang panas dan berdebu.

Baca Juga:  Kenapa Sahabat Nabi Tidak Merayakan Maulid?

“Tunjukkanlah tanganmu wahai putra paman Nabi”, pinta Zaid bin Tsabit. Ibnu Abbas terheran. Tetapi sejurus kemudian ditunjukkan tangannya pada sekertaris Nabi yang mulia itu. Zaid bin Tsabit segera meraihnya. Dia menggenggam erat, lalu mencium tangan Ibnu Abbas penuh ta’dzim.

“Apa ini wahai Sahabat akrab Rasulullah?”, pekik Ibnu Abbas.

“Demikianlah kami diperintahkan pada ahli bait Nabi”. Zaid bin Tsabit menjawabnya dengan senyuman.

Di sini, Zaid menunjukkan kualitas jiwa yang luar biasa,. Ia menunjukkan bahwa semakin tinggi ilmu seseorang, makin terkubur hilang rasa congkak yang ada dalam dirinya. Tak ada kesombongan dan kebesaran hati pada Ibnu Abbas. Justru ia rendahkan hatinya dengan mencium takdzim tangan sepupu baginda Nabi.

Pun begitu juga Ibnu Abbas. Saat Zaid bin Tsabit wafat mendahuluinya, Ibnu Abbas berlinang lirih di samping makamnya mengatakan, “Duhai telah pergi (sebagian) ilmu Allah”. Kisah ini diceritakan oleh as-Sya’bi sebagaimana dikutip Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari dalam Irsyad al-Mu’minin ila Sirat as-Sayyid al-Mursalin wa man tabi’ahum min as-Shahabah wa at-Tabi’in yang dihimpun dalam Irsyad as-Sari.

Demikianlah, para sahabat nabi mengajarkan kita sikap saling memuliakan bahkan pada orang yang berbeda pandangan dengan kita sekalipun. Akhlak mulia yang dicontohkan para sahabat terdahulu merupakan akhlak terindah yang sepertinya terlihat sepele, namun sangat sulit untuk dipraktekkan sehari-hari. Semoga dengan ini, kita dapat meneladani keindakhan akhlak dan keluhuran budi pekerti yang dimiliki oleh para pejuang Islam dan para kekasih-kekasih Nabi. Ingatlah, ilmu tanpa adab sama dengan buta, ilmu tanpa akhlak sama dengan alpa. Wallahu A’lam bis shawab…

Rekomendasi

sahabat tabi'in memperbolehkan musik sahabat tabi'in memperbolehkan musik

Beberapa Nama Sahabat Nabi dan Tabi’in yang Memperbolehkan Musik

Ummu Hisyam binti Haritsah Ummu Hisyam binti Haritsah

Ummu Hisyam binti Haritsah, Pemelihara Surat Qaf dari Lisan Rasulullah

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Kisah Ummu Mahjan, Masuk Surga Sebab Memungut Sampah di Masjid

Semua Sahabat Meriwayatkan Hadis Semua Sahabat Meriwayatkan Hadis

Apakah Semua Sahabat Bisa Meriwayatkan Hadis?

Ditulis oleh

Penulis adalah alumni Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat dan mahasiswa Pasca Sarjana UIN Jakarta Minat Kajian Tafsir dan Hadis Nabawi

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect