Ikuti Kami

Muslimah Talk

Menemukan Harmoni: Islam di Jepang dari Kacamata Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang

Menemukan Harmoni: Islam di Jepang dari Kacamata Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang
blog.bankmega.com

BincangMuslimah.Com – Sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, saya tidak hanya mempelajari linguistik dan pedagogi, tetapi juga budaya serta dinamika sosial masyarakat Jepang.

Proses ini membuka pemahaman bahwa belajar bahasa asing tidak bisa dilepaskan dari pemahaman lintas budaya. Sebagai seorang Muslim, saya tertarik menyoroti bagaimana Islam hadir di Jepang dan bagaimana dua budaya yang berbeda ini dapat saling menginspirasi.

 

Islam di Jepang: Minoritas yang Tumbuh dan Dihormati

Islam di Jepang merupakan agama minoritas. Berdasarkan data dari Dr. Hiroshi Kojima dari Waseda University dalam Journal of Institute of Muslim Minority Affairs (2006), jumlah Muslim di Jepang terus bertumbuh, dari sekitar 110.000 orang pada tahun 2004 menjadi lebih dari 200.000 pada 2018, sebagaimana juga diperbarui oleh Prof. Hirofumi Tanada dari Waseda University pada simposium Islam di Jepang tahun 2020.

Sebagian besar Muslim di Jepang adalah pendatang dari Asia Selatan dan Tenggara seperti Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh. Namun, dalam dua dekade terakhir, semakin banyak warga Jepang yang memeluk Islam, baik karena pernikahan maupun pencarian spiritual pribadi. Masjid sebagai pusat komunitas Muslim juga mengalami pertumbuhan.

Masjid pertama di Jepang adalah Masjid Kobe yang berdiri pada 1935. Kini, menurut catatan Japan Muslim Guide (2021), terdapat lebih dari 110 masjid yang tersebar di berbagai prefektur, termasuk Tokyo Camii, Masjid Otsuka, serta masjid-masjid kecil di daerah rural yang dibangun secara swadaya.

 

Nilai-Nilai Bersinggungan: Islam dan Budaya Jepang

Banyak nilai-nilai dalam budaya Jepang yang ternyata sejalan dengan prinsip Islam, meskipun berasal dari latar belakang agama yang berbeda. Misalnya, budaya keirei (menghormati) dalam masyarakat Jepang mencerminkan adab Islami dalam bertutur dan berinteraksi.

Baca Juga:  Kisah Perempuan Adukan Kekerasan ke Nabi dan Khalifah

Kebiasaan masyarakat Jepang menjaga kebersihan, antri dengan tertib, serta tepat waktu, mencerminkan nilai ithar (mengutamakan orang lain) dan amanah dalam Islam. Praktik wudhu sebelum salat juga memiliki kemiripan dengan budaya Jepang yang mengutamakan kebersihan diri sebelum masuk ke area suci seperti kuil atau onsen. Kesamaan ini menjadi celah untuk dialog budaya dan pemahaman lintas iman, bukan sebagai titik perbedaan.

 

Kampus Jepang dan Fasilitas Ramah Muslim

Sebagai mahasiswa yang tertarik dengan pendidikan dan kehidupan kampus di Jepang, saya senang mengetahui bahwa banyak universitas di Jepang kini menyediakan fasilitas ramah Muslim. Universitas Tsukuba, misalnya, menyediakan ruang salat dan kantin halal.

Selain itu, Kyoto University dan Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) juga menyediakan tempat ibadah serta mendukung kegiatan keagamaan mahasiswanya. Menurut laporan Japan Halal Association, lebih dari 50 universitas kini menyediakan makanan halal dan musala untuk mahasiswa asing, khususnya dari negara mayoritas Muslim. Hal ini menjadi bukti bahwa meskipun Jepang bukan negara Muslim, mereka tetap menjunjung tinggi prinsip inklusivitas dan hak kebebasan beragama.

 

Menjadi Muslim yang Belajar Budaya Lain

Sebagai mahasiswa Muslim Indonesia, saya melihat ini sebagai peluang sekaligus tantangan. Peluang untuk mengenalkan Islam dengan cara damai dan lembut, serta tantangan untuk tetap menjaga identitas dan ibadah di tengah lingkungan yang berbeda. Saya percaya bahwa dengan menjadi pribadi yang baik, jujur, disiplin, dan santun, kita bisa menjadi duta kecil Islam di negara manapun kita berada. Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‏إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, no. 273) Hadis ini menjadi motivasi bagi saya untuk tetap memancarkan akhlak Islam dalam kehidupan lintas budaya.

Baca Juga:  Raden Ajeng Sutartinah dan Perannya dalam Perjuangkan Hak Pendidikan Perempuan

 

Jembatan Dua Dunia

Belajar Jepang tidak membuat saya menjadi kurang Islami. Sebaliknya, hal itu memperkuat saya untuk melihat keindahan Islam dalam kacamata global. Dalam hidup lintas budaya, kita tidak perlu kehilangan identitas—justru kita bisa menjadi jembatan antara dua dunia: dunia Islam dan dunia modern yang terbuka.

 

Referensi

  1. Tanada, Hirofumi. “An Overview of Muslim Communities in Japan.” Waseda University Islamic Area Studies, 2020.
  2. Kojima, Hiroshi. “Muslim Population in Japan: Demographic and Social Aspects.” Journal of the Institute of Muslim Minority Affairs, 2006.
  3. Japan Muslim Guide. “List of Mosques in Japan.” Japan Halal Association, 2021. https://www.japan-muslim-guide.com/
  4. Hadis: al-Bukhari, al-Adab al-Mufrad, no. 273.
  5. Japan Halal Association. “Muslim-Friendly Universities in Japan.” 2022. https://www.halal.or.jp

 

 

 

Rekomendasi

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang

Komentari

Komentari

Terbaru

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Amalan yang Dianjurkan Ulama Saleh di Bulan Maulid Nabi

Ibadah

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Connect