Ikuti Kami

Muslimah Talk

Kisah Patah Hati Sayyidah Khadijah

Ummu Kultsum binti Ali, Ibu Negara Bersahaja yang Peduli Terhadap Rakyatnya
foto: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com- Hidup memang tidak pernah ideal bagi siapa pun, bahkan untuk Nabi Muhammad dan keluarganya. Sekalipun Sayyidah Khadijah, sebagai perempuan utama dan sosok yang sangat dihormati dalam Islam.

Meskipun memiliki status yang tinggi dan menjadi salah satu sayyidah nisa’ lil ‘alam, beliau Sayyidah Khadijah juga mengalami derita dan patah hati yang begitu pahit. Namun, penderitaan itu hanyalah menjadi selingan dari kebahagiaan hakiki beliau peroleh sebagai buah kesabaran.

Tetap Kuat Tatkala Patah Hati

Sebagaimana pernah diceritakan Ustadzah Halimah Alaydrus tentang keteguhan hati Sayyidah Khadijah, istri dan pendamping setia Nabi Muhammad, terutama saat putra-putranya meninggal. Beliau adalah sosok yang sangat kuat dan sabar. Ummu al-mukminin tersebut mengalami patah hati yang sangat mendalam ketika kedua putranya Qasim dan Abdullah, meninggal dunia dalam usia yang masih kecil.

Qasim merupakan putra kedua Nabi dan Sayyidah Khadijah, yang meninggal dunia tepatnya ketika berumur dua tahun. Namun, beberapa riwayat mengatakan bahwa usianya lebih dari atau kurang dari itu. Qasim lahir sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi utusan Allah.

Sayyidah Khadijah juga memiliki putra yang lain, yaitu Abdullah. Putranya tersebut meninggal bahkan di saat air susunya masih mengalir deras. Beliau sangat bersedih dengan kepergian putra kecilnya yang menjadi penyejuk hatinya ini. Sebab saat itu usia beliau sudah mencapai 53 tahun yang tidak memungkinkan untuk memiliki putra kembali setelah kian lama tidak hamil.

Abdullah juga menjadi satu-satunya putra yang lahir setelah risalah Islam turun. Padahal saat itu, Sayyidah Khadijah sangat senang karena seorang putra akan menjaganya. Di mana beliau tidak muda lagi dan di tengah ketegangan serta kebencian orang-orang kafir Quraisy yang ingin mencelakai Nabi dan keluarganya.

Baca Juga:  Jiwa Kartini Ada di Setiap Diri Perempuan

Abdullah adalah putra yang paling mirip dengan Nabi, dengan ketampanan wajahnya, bersih, dan wangi hingga orang-orang jatuh hati kepadanya dan menjulukinya Thahir dan Thayyib. Selama 3-4 bulan, Abdullah menjadi hiburan bagi Sayyidah Khadijah dan Nabi Muhammad di masa-masa paling berat. Di mana Nabi kadang keluar rumah, namun ketika pulang tidak selamat sebab kaum musyrikin Makkah menyakiti beliau di awal-awal Islam. Apalagi saat itu putri-putrinya sudah menikah, kecuali Sayyidah Fatimah yang kala itu masih usia anak-anak.

Kesedihan Sayyidah Khadijah

Satu waktu Nabi Muhammad pernah mendapati Sayyidah Khadijah sedang menangis sesenggukan. Perempuan kuat dan mandiri itu, yang keyakinan dan keimanannya sangat tinggi, tetapi sebagai seorang ibu tentu beliau boleh merasakan kesedihan mendalam sebab kehilangan putranya. Melihat istri tercinta yang selalu ceria dan membahagiakannya sedang sedih, membuat Nabi ikut sedih, hancur, dan nelangsa.

Nabi Muhammad kemudian menghampiri dan menghibur Sayyidah Khadijah. Beliau saw kemudian berkata kepadanya dengan suara yang penuh kasih,

لا تحزني، لقد أراد الله بك الخير

“Jangan sedih, sungguh benar-benar Allah menginginkan untukmu kebaikan.”

Beliau juga mengabarkan kepada Ibunda Khadijah bahwa Allah telah memilih Sayyidah Khadijah sebagai ummu al-mukminin (ibunya seluruh kaum mukmin). Mendengar kabar dari Nabi, beliau pun meneteskan air mata yang membuat Nabi Muhammad menyeka air mata istrinya dengan tangannya. Beliau saw berkata pada Ibunda Khadijah dengan penuh lemah lembut:

الآخرة يا خديجة الآخرة خير وأبقى والآخرة خير لك يا خديجة من الأولى، ولسوف يعطيك ربك يا خديجة عطاء ترضين به نفسًا وترضين به خاطرك

“Akhirat, ya Khadijah, akhirat itu lebih baik dan tidak ada penghabisannya, dan akhirat itu lebih baik bagimu, dan Tuhanmu akan memberikanmu wahai Khadijah, apa yang jiwamu sukai dan perasaanmu inginkan.”

Kata-kata Nabi Muhammad ini akhirnya membuat hati Sayyidah Khadijah tenang. Beliau menerima ketetapan yang telah digariskan dan senantiasa mengulang-ulang rasa syukur kepada Allah. Kisah ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap ujian hidup, ada hikmah dan kebaikan yang menanti di balik derita dan patah hati. Sayyidah Khadijah menginspirasi untuk selalu bersyukur dan tetap optimis, meskipun hidup tidak berjalan sesuai harapan.[]

Baca Juga:  Peran Perempuan sebagai Penyelamat Bumi yang Sekarat 

 

Rekomendasi

Lima Teladan yang Dapat Kita Pelajari dari Sayyidah Khadijah Istri Rasul Lima Teladan yang Dapat Kita Pelajari dari Sayyidah Khadijah Istri Rasul

Lima Teladan yang Dapat Kita Pelajari dari Sayyidah Khadijah Istri Rasul

Kisah Ummu Syuraik; Pebisnis Perempuan yang Sukses di Zaman Nabi

Apakah Nabi Juga Berijtihad? Apakah Nabi Juga Berijtihad?

Resensi Kitab: Al-Busyro fi Manaqib Al-Sayyidah Khadijah Al-Kubro

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

4 Komentar

4 Comments

Komentari

Terbaru

Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban

Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban

Muslimah Talk

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama? Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama?

Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama?

Kajian

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari

Kajian

GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

Berita

Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan

Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan

Berita

Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah

Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah

Berita

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Trending

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect