Ikuti Kami

Kajian

Konsep Kesetaraan dalam Alquran dan Hadis

Konsep Kesetaraan Alquran Hadis
Sumber: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Agama Islam datang kepada umat manusia dengan segala dobrakan dari masa-masa sebelumnya. Ajaran yang mengusung Islam rahmatan lil-alamin atau Islam hadir di tengah hiruk-pikuk kehidupan umat manusia, yang mana mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam. Salah satu bentuknya adalah konsep musawah atau kesetaraan, keadilan dalam Islam yang dijelaskan dalam Alquran dan hadis.

Kata ‘kesetaraan’ dalam bahasa Arab, yang menjadi bahasa Alquran adalah musawah. Dalam konsep tauhid, seorang muslim wajib mempercayai bahwa Allah adalah satu-satunya, sebagai Tuhan pencipta, tidak ada selain-Nya. Maka dari itu, seluruh umat manusia memiliki kedudukan yang sama, karena diciptakan oleh satu Dzat Yang Adil tanpa membeda-bedakan dengan tujuan yang sama; beribadah kepada Allah. Artinya, semua manusia di hadapan Allah adalah sama, ini merupakan poin dari musawah

Dalam teks-teks agama, selalu dijelaskan bahwasannya manusia tercipta dari unsur yang sama.

Pemahaman ‘kesetaraan’ dalam Alquran

Sebagaimana dalam al-Hujurat ayat 13, 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 

Dari ayat di atas, mengandung sighat khobar/informasi dan mengandung amr/perintah. Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang berbeda-beda dan tempat yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan tersebut, Allah memerintahkan manusia untuk saling menghormati perbedaan.  

Baca Juga:  Tidak Hanya Perempuan, Lelaki Juga Bisa Jadi Korban KDRT

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S an-Nisa: 1/4). 

Dalam tafsir Imam Thabrani, mengenai surah an-Nisa di atas, bahwasannya salah satu sifat Allah adalah Esa. Yang menciptakan manusia pertama bagi umat manusia; Adam dan Hawa. Karena itulah, manusia saling mempunyai hubungan darah antar sesama. Di mana hubungan darah tersebut yang mewajibkan untuk sesama saling menyayangi, berbuat adil dan tidak adanya perbedaan di antara sesama. 

Pemahaman ‘kesetaraan’ dalam hadis

Layaknya Alquran, hadis Nabi juga memberi gambaran bahwasannya semua orang berasal dari asal yang sama, maka dari itu, Nabi terus menggaungkan untuk selalu berlaku adil antar sesama, berikut adalah contoh-contohnya, 

عن عقبة بن عامر رضي الله عنه, أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “إن أنسابكم هذه ليست بسباب على أحد, وإنما أنتم ولد آدم, طف الصاع لم تملؤوه, ليس لأحد فضل إلا بالدين أو عمل صالح, حسب الرجل أن يكون فاحشا بذيا بخيلا جبانا”.

Artinya: Dari Uqbah bin Amir R.A, dari Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya nasab kalian semua tidak bisa dijadikan sebab atas sesuatu, dan sesungguhnya kalian semua anak Adam. Bahwa (nasab) tidak bisa dijadikan acuan, semua orang akan sama kecuali amal sholih. 

Baca Juga:  Ajarkan Kesetaraan Pada Anak Laki-Laki dan Perempuan

Makna ‘طف الصاع’ dalam hadis tersebut adalah ukuran atau takaran. Dengan kata lain, makna hadis di atas adalah bahwa umat manusia berasal dari satu nasab; Nabi Adam dan Sayyidah Hawa. Yang artinya, nasab seseorang itu tidak bisa dijadikan acuan untuk menjelekkan atau merendahkan orang lain. 

Dari dua teks agama di atas, bahwasannya Allah memiliki sifat al-adl atau Yang Maha Adil. Di mana sifat tersebut tergambar dalam konsep musawah. Dengan tujuan tidak adanya hal-hal yang membedakan antar manusia, kecuali keimanannya.

Rekomendasi

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Ajarkan Kesetaraan Pada Anak Laki-Laki dan Perempuan

lelaki juga korban kdrt lelaki juga korban kdrt

Tidak Hanya Perempuan, Lelaki Juga Bisa Jadi Korban KDRT

Perbedaan lelaki perempuan shalat, Membangunkan Shalat malam Perbedaan lelaki perempuan shalat, Membangunkan Shalat malam

Arti Tauhid dalam Kesetaraan Perempuan

Murtadha Muthahhari: Perempuan Butuh Kesetaraan, Bukan Keseragaman

Ditulis oleh

Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Kairo jurusan Akidah dan Filsafat.

Komentari

Komentari

Terbaru

sikap rasulullah perempuan yahudi sikap rasulullah perempuan yahudi

Sikap Rasulullah terhadap Perempuan Yahudi yang Meracuninya

Kajian

Yoga gerakan ibadah hindu Yoga gerakan ibadah hindu

Yoga Dianggap Menyerupai Gerakan Ibadah Hindu, Haramkah Menurut Islam?

Kajian

Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

Tafsir Al-Baqarah 187: Kiat Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga menurut Islam

Kajian

rasulullah melarang tindakan kdrt rasulullah melarang tindakan kdrt

Ayat yang Sering Menjadi Legitimasi Pemukulan Terhadap Istri  

Kajian

Diskriminatif Pembagian Harta Waris Diskriminatif Pembagian Harta Waris

Ummu Kujjah Al-Anshariyah: Sebab Turunnya Ayat mengenai Waris

Kajian

kasus pembunuhan perempuan femisida kasus pembunuhan perempuan femisida

Marak Kasus Pembunuhan pada Perempuan Menunjukkan Femisida Meningkat

Muslimah Talk

alasan diwajibkannya membasuh wudhu alasan diwajibkannya membasuh wudhu

Alasan Filosofis Diwajibkannya Membasuh Wajah, Tangan, Kepala, dan Kaki saat Wudhu

Kajian

Pembubaran Ibadah Katolik Pamulang Pembubaran Ibadah Katolik Pamulang

Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Pamulang: Islam Melarang Menyakiti Umat Beda Agama

Kajian

Trending

Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

Tafsir Al-Baqarah 187: Kiat Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga menurut Islam

Kajian

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Yoga gerakan ibadah hindu Yoga gerakan ibadah hindu

Yoga Dianggap Menyerupai Gerakan Ibadah Hindu, Haramkah Menurut Islam?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Connect