BincangMuslimah.Com – Taubat diibaratkan seperti proses mencuci pakaian yang akan dikenakan untuk acara penting, bertemu dengan orang penting. Setelah dibersihkan lantas disemproti wewangian dan dijaga kebersihannya sampai selesai pertemuan itu. Begitu juga taubat, proses mencucinya sama dengan memohon ampun kepada Allah, pemberian wewangian sama dengan menghiasi dengan perbuatan baik, sampai selesai hidup di dunia. Hingga kita mengerti bahwa taubat adalah kunci dari setiap ibadah.
Meski setiap hari kita tak mampu menghindari diri dari dosa, tapi kesempatan memohon ampun selalu ada. Sebab kita hanyalah manusia, hambaNya, makkhluk Allah yang tidak sempurna. Sebagaimana sabda Nabi dari Ibnu Abbas:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَال: (إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِي عَنْ أُمَّتِي الْخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوْا عَلَيْهِ) حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَاْلبَيْهَقِيّ وَغَيْرُهُمَا
Artinya: Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah membiarkan(mengampuni) kesalahan dari umatku akibat kekeliruan dan lupa serta keterpaksaan.” (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al Baihaqi serta selain keduanya)
Allah Tuhan Maha Pengampun memaklumi hambaNya yang bersalah akibat lupa dan terpaksa. Sebab manusia memang diciptakan tidak sempurna agar tidak ada kesombongan dalam dirinya. Tapi, menyadari kesalahan, rendah diri mengakuinya di hadapan Allah terlebih jika yang dilakukan adalah kesalahan besar, dosa besar. Taubat menjadi kunci untuk meneruskan ibadah lainnya.
Dalam Kifayatul Atqiya’ sebuah kitab tasawuf yang disusun oleh Sayyid Abu Bakkar al-Makky, beliau mensyarahi syiir yang digubah oleh Syekh Zainuddin bin Ali al-Ma’bary al-Malibary:
فالتوبة مفتاح لكلّ عبادة # وأساس كلّ الخير أجمع أشملا
Taubat adalah kunci dari setiap ibadah
Dan pondasi dari segala kebaikan yang mencakup secara keseluruhan
Sayyid Abu Bakar menyebutkan bahwa taubat adalah kembali kepada Allah, Dzat Yang Maha Menutupi Aib hambaNya. Menjadi kunci untuk istiqomah dalam kebaikan sebab ini menjadi langkah awal untuk senantiasa mengingat Allah dalam setiap perbuatannya.
Pada syiir selanjutnya, Syekh Zainuddin menyebutkan:
فان ابتليت بغفلة أو بصحبة # في مجلس فتداركن مهرولا
Jika kalian melakukan kesalahan sebab lalai atau dipengaruhi teman
Dalam suatu kesempatan, maka segeralah perbaiki
Sayyid Abu Bakkar mengatakan, jika taubat dijadikan kunci dari segala ibadah, maka tiap kali melakukan kesalahan ia akan segera memperbaiki kesalahan yang dilakukan. Muhasabah menjadi laku hidupnya sehari-hari agar tidak tenggelam dalam kesalahan.
Begitulah jika kita menjadikan taubat sebagai kunci dan pegangan dalam hidup, maka perbuatan yang kita lakukan setiap harinya akan senantiasa melibatkan Allah, mengingat Allah, dan melakukan muhasabah. Wallahu a’lam bisshowab.