Ikuti Kami

Ibadah

Manfaat Jaga Lisan, Kunci Keselamatan Hidup

Manfaat Jaga Lisan

BincangMuslimah.Com – Salah satu larangan Allah kepada setiap hamba-Nya adalah perilaku menyakiti sesama. Dewasa ini, manfaat jaga lisan bahkan mampu menjadi salah satu kunci keselamatan hidup.

Perlu dipahami pula bahwa manusia tidak akan lepas dari berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini pula yang melandasi alasan manusia disebut sebagai “makhluk sosial”. Namun, di tengah interaksi yang dilakukan, tentunya tidak luput dari kesalahan yang kemungkinan akan melahirkan rasa sakit hati dalam diri sendiri atau pun pada lawan bicara.

Sejatinya, hal itu merupakan fitrah semua manusia yang tidak luput dari salah dan lupa. Berkenaan dengan ini, sebagaimana perkataan  populer dari sebagian ulama yaitu:

الإنسان محل الخطأ والنسيان

Artinya: “Manusia adalah tempat salah dan lupa”.

Kendati demikian, perkataan di atas, tidak bisa dijadikan landasan untuk selalu memaklumi diri apabila larut dalam kubangan hawa nafsu untuk melakukan kesalahan. Setiap manusia harus tetap berusaha untuk menghindari kesalahan, sekurang-kurangnya meminimalisir kesalahan yang diperbuat.

Umumnya, kesalahan yang terjadi di antara manusia disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menjaga ucapan. Lisan yang kerap berbicara sembarangan tak jarang menimbulkan pertengkaran dan perpecahan sebab kekeliruan dari ucapan tersebut.

Secara kasat mata, untuk menilai baik atau buruknya hati seseorang dapat terlihat dari bagaimana ia bertutur kata. Sebab, biasanya apa yang diucapkan merupakan cerminan dari apa yang ada dalam hati. Seberapa sering seseorang berkata kotor, umumnya selaras dengan seberapa keruh isi hatinya.

Imam At-Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir menyebutkan bahwa Rasulullah pernah bersabda dalam hadisnya mengenai perihal pentingnya menjaga lisan. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam hadis berikut:

أن رجلا سأل رسول الله أي المسلمين خير ؟ قال : من سلم المسلمون من لسانه ويده

Baca Juga:  Apakah Perempuan yang Mimpi Basah Juga Wajib Mandi Besar?

Artinya:  Rasulullah pernah ditanya oleh seseorang, “Siapakah muslim yang paling baik (mulia)? Beliau menjawab, adalah seorang muslim yang selamat dari gangguan lisan dan tangannya. (HR. At-Thabrani)

Hadis di atas secara implisit menjelaskan bahwa orang yang paling baik adalah orang yang dapat menjaga lisan dan tangannya agar tidak mengganggu muslim yang ada di sekitarnya. Dari penjelasan itu terdapat pelajaran betapa pentingnya manfaat jaga lisan juga tangan dalam mengangkat derajat seorang muslim di mata Allah Swt.

Imam Bukhari dalam kitabnya Adabu Al-Mufrad, menyebutkan hadis Nabi bahwa, suatu ketika ada sorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad tentang seorang wanita ahli ibadah tapi suka menyakiti tetangganya. Berikut redaksinya:

وعن أبي هريرة ، رضي الله عنه ، قال : قيل للنبي صَلى الله عَلَيه وسَلَّم : إن فلانة تقوم الليل وتصوم النهار ، وتصدق وتفعل ، وتؤذي جيرانها بلسانها. فقال رسول الله صَلى الله عَلَيه وسَلَّم : لا خير فيها ، هي من أهل النار. قالوا : وفلانة تصلي المكتوبة وتصدوا بأثوار ولا تؤذي أحدًا. فقال رسول الله صَلى الله عَلَيه وسَلَّم : هي من أهل الجنة

Artinya: Dari abu hurairah berkata, rasulullah pernah ditanya, “Wahai rasulullah, ada seorang wanita yang rajin shalat malam, gemar berpuasa di siang hari, giat melakukan amal kebaikan dan banyak bersedekah, namun ia sering menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Mendengar laporan ini rasulullah pun menjawab, “Tidak ada kebaikan padanya dan ia termasuk penghuni neraka.” Kemudian seorang sahabat menimpali jawaban rasulullah seraya berkata, “Wahai rasulullah, ada seorang wanita yang hanya melaksanakan shalat wajib saja dan hanya bersedekah dengan sepotong keju, namun dia tidak pernah menyakiti saudaranya.” Rasulullah pun langsung menjawab, “Dia termasuk penghuni surga.  (HR. Bukhari)

Baca Juga:  Keistimewaan Bersabar atas Lisan Perempuan

Melalui hadis tersebut dapat diketahui bahwa seluruh amal ibadah seorang hamba bisa menjadi hilang dan tidak ada artinya di hadapan Rabbul ‘Alamin. Hal tersebut salah satunya berasal dari ketidakmampuan dalam menjaga ucapan yang berakhir menyakiti orang lain.

Dengan demikian, terdapat beberapa poin yang perlu menjadi perhatian dan pedoman bersama dalam menjalani hidup, khususnya dari perkataan yang menyakiti. Upaya ini merupakah usaha meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Pertama, muslim yang baik adalah muslim yang tidak mengganggu muslim yang lain baik dengan perbuatan atau perkataan.

Kedua, segala amal kebaikan yang telah kita lakukan akan menjadi sia-sia jika kita tidak bisa menjaga lisan dari menyakiti orang lain.

Ketiga, ibadah bukan hanya hubungan antara manusia dengan Tuhannya melainkan juga hubungan antara sesama manusia.

Demikian penjelasan tentang manfaat jaga lisan yang mampu menyelamatkan seseorang dari malapetaka. Semoga bermanfaat. Wallahua’lam.

 

Rekomendasi

lisan perempuan lisan perempuan

Keistimewaan Bersabar atas Lisan Perempuan

Problematika Perempuan Puasa Ramadan Problematika Perempuan Puasa Ramadan

Ini Dua Cara Bagi Perempuan agar Terhindar dari Siksa Neraka

Ditulis oleh

Aktivis IKSASS (Ikatan Santri Salafiyah Syafi'iyah) Surabaya

Komentari

Komentari

Terbaru

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025 Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Berita

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Khazanah

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Khazanah

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Muslimah Talk

Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset

Bicara Pola Pikir Berkembang Bersama Prof. Maila Dinia Husni Rahiem

Muslimah Talk

Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan

Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan

Muslimah Talk

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Parenting Islami : Ini Empat Cara Mendidik Anak yang Over Aktif

Keluarga

Connect