BincangMuslimah.Com – Bagaimana perempuan abad 21 bergerak untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan berjuang untuk mengatasi ketidakadilan terhadap perempuan? Ekspresi gerak feminis pada abad ini tentu berbeda dengan abad 19 dimana media sosial, teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan tidak seperti saat ini.
Perbedaan yang signifikan antar pergerakan yang dilakukan oleh para pejuang feminis tidak lantas menjadikan tujuan yang dcapai adalah berbeda. Akan tetapi, salah satu media yang masih dan terus digunakan oleh para feminis sejak abad ke-19 yakni ekspresi gerakan yang dilakukan melalui karya sastra, baik berupa lagu ataupun yang lain.
Salah satu kajian yang dihasilkan oleh oleh Fennia Nur Ainiyang berjudul “You’re the Feminist Type? Hell Yeah, I am!”: Feminisme Posmodern dalam lagu pop”. Berdasarkan hasil kajian yang ditulisnya, menarik sekali untuk kita jelajah bahwa beranekaragam cara untuk bergerak menyuarakan perempuan yang seharusnya menjadi gambaran kepada kita bahwa gerakan perempuan tidak terbatas pada ikut aksi demo, berkoar-koar di depan publik.
Lebih dari itu, kecenderungan atas apapun yang dimiliki perempuan, dalam hal ini adalah passion, kesukaan serta kemampuan yang dimiliki. Bisa dijadikan referensi untuk perempuan dalam melakukan gerakan perlawanan atas ketidakadilan perempuan.
Salah satu gurp band perempuan yang disoroti oleh Fennia yakni Little Mix. Lagu tersebut ditulis dan dinyanyikan sendiri. Little Mix sendiri adalah sebuah grup band wanita berasal dari Inggris yang berisikan empat orang personil, yaitu Perrie Edwards, Jade Thirlwall, Jesy Nelson, dan Leigh-Anne Pinnock. Grup band ini terbentuk sejak tahun 2011 dalam sebuahajang pencarian bakat internasional dan mereka adalah grup band wanita pertama yang memenangkan ajang tersebut.
Dalam delapan tahun berkarir, Little Mix banyak memenangkan penghargaan atas karya musik mereka, seperti BBC Radio 1 Teen Awards untuk kategoriBest British Group tahun 2016 dan 2018, Brit Awards untuk kategori British Single of the Year tahun 2017, Global Awards untuk kategori Best Group, Best British Artist or Group, dan Best Song tahun 2018, Nickelodeon Kids’ Choice Awards untuk kategoriFavorite Global Music Star tahun 2017, dan masih banyak lagi yang lainnya (Wikipedia, 2019).Little Mix juga mendapatkan suatu penghargan yang disebut The Cosmopolitan Ultimate Women of the Year Awards pada tahun 2013 dan 2015 yang diselenggarakan oleh majalah Cosmopolitan UK (Wikipedia, 2019).
Seperti yang kita ketahui, Cosmopolitan adalah salah satu majalah internasional yang aktif bergerak dalam konsep feminisme dan majalah ini memberikan penghargaan tersebut kepada Little Mix untuk menghargai pencapaian Little Mix dalam menginspirasi wanita-wanita lain melalui lagu-lagu yang merekatulis.Bukanlah sesuatu yang mudah untuk mencapai hal tersebut. Sebab little mix mengalami berbagai macam fase yang membuat mereka terus bertahan untuk perempuan-perempuan lain agar terus semangat.
Ada beberapa hal yang bisa kita dapatkan dari berbagai karya yang ditulis oleh little mix bahwa berdasarkan latar belakang pengalaman diremehkan, mendapatkan hinaan bahkan kritik yang justru membuat mereka down serta dianggap terlalu jujur dalam menyuarakan masalah perempuan. Hal tersebut sama sekali tidak menjadi masalah atas apa yang akan dilakukan oleh Little mix. Mereka terus berkarya, menunjukkan keangkuhannya melalui karya, serta menginspirasi perempuan lain melalui karyanya.
Hal yang bisa kita lihat untuk disoroti para perempuan dalam lagu yang dibawakan oleh Little Mix yakni kecintaan atas diri sendiri/ self love. Setidaknya ada 5 lagu yang mewakili sebagai ajakan untuk mencintai diri sendiri dari little mix, yakni: Wings, I Won’t, Down and Dirty, Strip, dan Joan of Arc. Little Mix percaya bahwa kesuksesan seorang wanita dimulai darirasa percaya diri dan cinta terhadap diri sendiri apa adanya.
Melalui lagu Wings dan I Won’t, wanita digambarkanmemiliki ‘sayap’ yang apabila dikembangkan dengan cara mencintai diri sendiri dan meningkatkan rasa kepercayaan diri akan mampu membawa wanita ‘terbang’ melewati semua cobaan dan rintangan yang dihadapi. Permasalahan semacam ini kerap menjadi permasalahan perempuan yang terlalu kaku untuk mengekspresikan dirinya serta cenderung berfikir panjang untuk melakukan sesuatu.
Padahal ketika kecintaan atas dirinya mulai tumbuh, mengenal dirinya sendiri, kekurangan serta kekuatan yang dimiliki dalam dirinya bisa menjadikan dirinya tumbuh dan berkembang atas potensi yang dimiliki.
Melalui lagu Down and Dirty, Strip dan Joan of Arc. Ketiga lagu ini menyuarakan tentang kepercayaan dalam mencintai diri sendiri dari sudut pandang seksual, pola pikir, estetis dan penampilan sebagai seorang perempuan. Apapun yang diberikan Tuhan atas kita, mulai dari tubuh hingga apapun yang tercermin dalam diri. Tidak seharusnya kita berhenti untuk membanggakan bahkan mengabaikan potensi yang kita miliki. Sebab setiap perempuan memiliki kecantikan masing-masing jika kita mampu bersyukur atas apa yang kita miliki.