BincangMuslimah.Com – Shafiyyah binti Huyay bin Akhthab merupakan perempuan Yahudi yang berasal dari bani Nadhir. Ayahnya merupakan tokoh dari kalangan Bani Nadhir. Ibunya bernama Barrah bin Samaw-al berasal dari Bani Quraizah.
Sebelumnya, Shafiyyah pernah menikah dengan tokoh besar Yahudi. Suami pertamanya ialah Salam bin Misykam al-Qurazhi al-Yahudi. Namun Salam menceraikannya. Kemudian Shafiyyah menikah lagi dengan Kinanah bin Rabi’. Nasib buruk kembali menimpanya, kali ini suami keduanya terbunuh dalam perang Khaibar.
Suami Shafiyyah, Kinanah bin Rabi’ sering dibicarakan oleh kaum muslimin sebagai orang yang menyembunyikan harta kekayaan Yahudi Bani Nadhir. Suatu hari, Kinanah berperilaku mencurigakan, ia berjalan mondar-mandir mendekati reruntuhan. Sahabat Nabi yang melihat kejadian itu, melapor ke Rasulullah Saw dan memerintahkan untuk menggali tempat persembunyian itu.
Ternyata benar, dari dalam galian itu ditemukan banyak harta kekayaan dari Bani Nadhir. Kinanah dijatuhi hukuman mati atas kebohongannya dan sumpah palsunya dalam menyembunyikan harta. (Membangun peradaban sejarah muhammad saw: Al-Hamid al-Husaini: 2000).
Saat perang Khaibar bergejolak, kaum Yahudi dapat dipukul mundur dan Shafiyyah pun menjadi tawanan perang. Namun Rasulullah Saw memerdekakannya bahkan kemudian menikahinya.
Melalui pernikahan ini, Rasulullah Saw mengharapkan kesediaan kaum Yahudi untuk menghentikan permusuhan terhadap Islam dan membuang dendam kesumat terhadap kaum muslimin.
Shafiyyah terkenal akan kedermawanannya. Ia juga selalu menjalin silaturrahim dengan karib kerabatnya yang masih beragama Yahudi. Salah satu buktinya, ia meninggalkan wasiat untuk saudaranya yang Yahudi dari sepertiga harta peninggalannya.
Shafiyyah dikarunia umur panjang hingga mengalami masa kekuasaan daulah Bani Umayyah (Mu’awiyah bin Abi Sufyan). Pada masa inilah ia wafat dan jenazahnya dimakamkan di Baqi’, tepatnya pada Ramadhan 50 H. Ketika wafat, putri Huyay bin Akhtab ini meninggalkan harta sekitar 100.000 dirham dalam bentuk tanah dan barang lainnya.
