Ikuti Kami

Keluarga

Keakraban Rasulullah dengan Anak-anak

Kehidupan Muhammad Sebelum Nabi

BincangMuslimah.Com – Rasulullah saw. merupakan sosok panutan untuk semua umat Muslim. Terlebih jika berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti yang baik. Salah satu akhlak yang perlu diteladani adalah tentang kekraban Rasulullah saw. dengan anak-anak. Terkait hal ini, Dr. Nurul Huda Maarif di dalam bukunya Samudera Keteladanan Muhammad telah memaparkan beberapa kisah menarik seputar keakraban beliau bersama anak-anak sebagaimana berikut.

Bermain bersama Anak-Anak

Rasulullah saw. pernah menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan anak-anak sebaya lainnya untuk berbaris. “Siapa yang lebih dahulu sampai padaku, maka akan aku beri hadiah,” kata beliau. Beliau ingin mengajak anak-anak belia ini untuk belajar berkompetisi atau berlomba lari. Siapa yang sampai terlebih dahulu padanya akan diberikan hadiah ala kadarnya sebagai kegembiraan.

Mereka menurut dan berlari-larian ke arah beliau. Lalu yang duluan duduk di pangkuannya dan Rasulullah saw. menciuminya seraya memeluknya. Pemenangnya mendapat hadiah dan beliau tidak pernah ingkar atas janjinya. Ini membuat anak-anak kecil begitu akrab dan nyaman padanya.

Kisah lain dialami Umamah. Ia putri Abu Ash bin Rabigh bin Abd As-Syams dan Zainab binti Muhammad. Salah satu cucu beliau ini seringkali digendongnya bahkan ketika beliau sedang menunaikan shalat sekalipun. Ketika beliau berdiri, Umamah digendongnya. Ketika beliau ruku’ dan sujud, Umamah didudukkan di samping bagian depan. Ketika berdiri dari rukuk, Umamah digendong lagi. Terkadang juga cucu beliau diajak main kuda-kudaan. Mereka menaiki punggung Rasulullah saw. Atas kasih sayang ini, ada sahabat yang berkomentar bahwa sebaik-baik “kendaraan” adalah Rasulullah saw.

Mencium Anak-anak

Dalam riwayat Al-Bukhari, Anas bin Malik pernah menyatakan, ‘Rasulullah saw. pernah membawa putranya, Ibrahim lalu mengecup dan menciumnya.” Keakraban beliau pada anak-anak tidak hanya berlaku bagi anaknya sendiri. Anak-anak tetangga atau para sahabatnya juga sangat disayanginya. Asma’ binti Umais; istri Ja’far bin Abi Thalib menuturkan ketika Rasulullah saw. menjenguknya, beliau lalu memanggil putra-putri pasangan Asma’ dan Ja’far. Beliau menciumi putra-putri Ja’far hingga meneteskan air mata.

Baca Juga:  Maulid Nabi sebagai Momentum Mewujudkan Warisan Keadilan

“Wahai Rasul, apakah telah sampai kepadamu kabar tentang Ja’far”, tanya Asma’.

“Sudah, dia telah gugur pada hari ini,” jawabnya.

Semuanya menangis. Sambil melangkah pergi, beliau bersabda pada para sahabatnya, “Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far, karena telah datang berita musibah yang memberatkan mereka.” (H.R. Ibnu Sa’ad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Suatu ketika, Al-Aqra’ bin Harits melihat Rasulullah saw. menciumi cucunya, Al-Hasan putra pasangan Ali dan Fatimah. “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” kata al-Aqra’ merespons perilaku beliau.

“Aku tidak akan mengangkatmu sebagai pemimpin, bila Allah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Man lam yarham la yurham (Siapa tidak menyayangi, dia tidak disayangi),” katanya.

Menghormati dan Bersabar ketika Menghadapi Anak-anak

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, ketika Anas bin Malik melewati anak-anak, tak lupa ia senantiasa menyampaikan salam pada mereka. “Demikianlah yang dilakukan Rasulullah saw.” katanya beralasan.

Diceritakan Aisyah r.a., suatu ketika anak-anak dihadapkan pada beliau untuk minta didoakan. Pernah juga dibawa pada beliau seorang anak, lantas anak itu mengencingi pakaiannya. Beliau lalu meminta air dan memercikkan ke bajunya yang terkena kencing tanpa mencucinya. (H.R. Al-Bukhari)

Abu Hurairah r.a. pernah melihat beliau menjulurkan lidahnya bercanda dengan Al-Hasan bin Ali, sehingga terlihat lidah itu kemerah-merahan. Lalu al-Hasan segera menghambur menuju beliau (HR. Abu Syeikh)

Ketika Ummu Khalid binti Khalid bin Sa’ad Al-Amawiyah masih kecil, ayahnya sering mengajaknya bertamu ke rumah Rasulullah saw. Terkadang Ummu Khalid, sebagai anak kecil memain-mainkan cincin beliau. Namun ayahnya tidak nyaman dengan situasi ini. Ummu Khalid dimarahinya, karena dinilai berlaku tidak sopan pada junjungan umat Islam itu. Apa reaksi Rasulullah saw. atas kemarahan ayah Ummu Khalid? “Biarkanlah! Bermainlah sepuas hatimu, nak!” kata beliau.

Baca Juga:  Parenting Islami: Peran Keluarga untuk Menyemai Nilai Agama pada Anak

Kisah-kisah tersebut menggambarkan betapa mulianya akhlak Rasulullah saw. kepada anak-anak. Bahkan para ibu dan ayah yang terdiri dari para sahabat beliau selalu senang bila anak-anak mereka dekat dengan Rasulullah saw. Seandainya beliau galak atau kasar, pastilah anak-anak itu tidak nyaman dengan beliau. Namun, buktinya mereka gembira dan bahagia dekat dengan beliau. Beliau pun tidak marah saat dikencingi pakaiannya. Dan beliau sangat gemar menunjukkan rasa cintanya dengan menciumi cucu dan anak-anak para sahabatnya.  Wa Allahu a’lam bis shawab.

Rekomendasi

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Cara Mempersiapkan Pendidikan Seks Untuk Anak Sesuai dengan Ketentuan Islam  

15 Sunnah Haiat Shalat https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ibadah/quraish-shihab-tidak-ada-perintah-memukul-anak-yang-tidak-shalat/ 15 Sunnah Haiat Shalat https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ibadah/quraish-shihab-tidak-ada-perintah-memukul-anak-yang-tidak-shalat/

Parenting Islami : Cara Membiasakan Anak Shalat Lima Waktu

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Ditulis oleh

Redaktur Pelaksana BincangMuslimah.Com, Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah

Komentari

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect