Ikuti Kami

Muslimah Talk

Susianah Affandy; Kekerasan pada Perempuan dan Anak Meningkat Saat Pandemi

kekerasan pada perempuan dan anak

BincangMuslimah.Com – Di Indonesia, kekerasan pada perempuan dan anak adalah hal yang sudah tidak asing untuk didengar, dimana tingkat kekerasannya mengalami kenaikan tiap tahunnya. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan yang terekam dalam catatan tahunan 2020, dalam kurun waktu 12 tahun kekerasan terhadap perempuan meningkat sebanyak 79 persen, artinya meningkat hampir delapan kali lipat.

Sedangkan kekerasan terhadap anak melonjak sebanyak 2.341 kasus, dimana tahun 2019 sebanyak 1417 kasus, kenaikan dari tahun sebelumnya terjadi sebanyak 65 persen. Hal tersebut membuktikan bahwa kondisi perempuan dan anak di Indonesia saat ini masih mengalami kehidupan yang tidak aman dari kekerasan.

masa pandemic kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Tercatat kenaikan kasus kekerasan  sebesar 75 persen sejak masa pandemic covid. Data tersebut didapatkan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama Komnas Perempuan.

Dari banyaknya berita yang beredar terkait kasus kekerasan, lantas bagaimana sebenarnya kasus kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak di masa pandemi? Dan faktor-faktor apa yang mendasarinya? Berikut penjelasan Susianah Affandy, selaku Ketua Korps Wanita Indonesia (Kowani) dan Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam kegiatan wawancara secara daring dengan salah satu contributor BincangMuslimah.Com, Putri Febyan Sari, Sabtu (10/10).

Bagaimana tanggapan anda mengenai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang meningkat saat pandemic?

Kekerasan terhadap perempuan dan anak saat pandemic covid-19 terjadi saat pemerintah melakukan Pembatasan Social Berskala Besar (PSBB). Dari data Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) menunjukan bahwa pada rentan waktu tanggal Maret 2020 hingga April 2020 terdapat peningkatan jumlah kasus. Dalam rentan sebulan, LBH APIK menerima laporan sebanyak 97 kasus kekerasan, dimana terjadi peningkatan 50 persen selama pandemi.

Baca Juga:  5 Pendakwah Perempuan di Kalangan Milenial

Namun, dari data yang diadukan hingga saat ini masih menjadi fenomena gunung es. Artinya, nampak hanya sebagian kecil namun sebenarnya sangat besar. Dimana realitanya masih banyak masyarakat yang tidak mengadukan atau melaporkan kasus yang dialami, terlebih disebagian masyarakat desa.

Karena mereka menganggap bahwa kasus yang dialami itu adalah sebuah aib atau bisa membuka aib keluarga, kenapa? Karena sebagian besar pelaku adalah orang terdekat dengan korban. Karena ketika kita membaca data aduan dan data kasus itu merupakan sesuatu yang berbeda, dimana yang berani mengadu itu hanya sebagian kecil dari masyarakat. Artinya, kasus sesungguhnya yang terjadi tentu lebih besar dari yang diadukan.

Hal tersebut yang sangat disayangkan, dimana kebanyakan masyarakat masih menganggap bahwa korban kekerasan adalah sejelek-jeleknya manusia, sehingga membuat korban kekerasan tidak memiliki keberanian speak up karena takut akan stigma yang dibangun oleh masyarakat.

Berdasarkan data dari Komnas Perempuan, selama pandemic KDRT menjadi kekerasan yang paling banyak di laporkan dan sebagian besar korban KDRT adalah perempuan, mengapa hal tersebut bisa terjadi dan apa faktor yang mendasari hal tersebut?

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan kasus kekerasan terbanyak di masa pandemic, hal tersebut dikarenakan covid bukan hanya berbicara tentang permasalahan kesehatan saja melainkan berimplikasi atau berdampak terhadap masalah ekonomi, khususnya ekonomi keluarga, di masa lockdown yakni di bulan maret sampai juli itu ekonomi keluarga di Indonesia hampir semuanya ambruk. Dimana masalah ekonomi menjadi pemicu bagi kekerasan dalam rumah tangga.

Selain faktor ekonomi, faktor ketidakseimbangan psikologi didalam menghadapi pandemic covid ini juga mengakibatkan anggota keluarga yang menganggap bahwa dirinya kuat akan melampiaskannya kepada para ibu dan anak yang notabenya adalah kaum yang dianggap lemah, dimana anak dan perempuan dinilai sulit untuk membela dan melawan.

Baca Juga:  Mengenal Femisida, Kekerasan Paling Ekstrim pada Perempuan

Apa jenis kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak saat pandemic?

Jenis kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak dimasa pandemic berdasarkan data dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama Komnas Perempuan adalah kekerasan fisik yang jumlahnya mencapai 5.548 kasus, kemudian kekerasan psikis sebanyak 2.123 kasus, dan kekerasan seksual 4.898 kasus, dan kekerasan ekonomi ekploitasi mencapai 1528 kasus.

Kenapa perempuan dan anak rentan terhadap kasus kekerasan? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Perempuan dan anak menjadi kelompok yang paling rentan mengalami kekerasan, karna streotype di masyarakat mengatakan bahwa perempuan dan anak adalah kelompok yang lemah, keduanya dianggap tidak memiliki kekuatan dalam membela dirinya apalagi untuk melawan kekerasan. Sehingga keduanya menjadi objek terbesar dalam kasus kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa bahwa struktur otaknya dominan dan hegemonic.

Untuk mengatasinya, masyarakat harus merubah minset, bahwa kekerasan adalah pidana, tidak ada satu alasanpun yang membenarkan kekerasan, dimana dalam UUD 1945 disebutkan bahwa ketika pelaku kekerasan itu berasal dari keluarga dekat (orang tua) maka hukumannya adalah pemberatan hukuman 1/3 dari tuntutan jaksa.

Namun, problematika di Indonesia, bahwa banyak masyarakat yang menanggap permasalahan kekerasan dalam KDRT pada perempuan dan anak sebagai permasalahan domestic, menganggap masalah KDRT adalah masalah privat. Sehingga untuk mengatasi hal itu dibutuhkannya advokasi kepada masyarakat bahwa permasalahan apapun itu tentang kekerasan adalah pidana. Demikian untuk memutus rantai kekerasan yaitu dengan berani melaporkan kepihak berwajib.

Rekomendasi

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Mengenali Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Bagaimana Solusinya?

Pelaku Pemerkosaan Dibela Ayahnya Pelaku Pemerkosaan Dibela Ayahnya

Sulitnya Menjegal Pelaku Pelecehan Seksual

layanan aborsi korban pemerkosaan Pemaksaan Aborsi dalam Islam layanan aborsi korban pemerkosaan Pemaksaan Aborsi dalam Islam

Pemaksaan Aborsi dalam Pandangan Islam

pendampingan pemulihan korban kekerasan seksual pendampingan pemulihan korban kekerasan seksual

Yuk Kenali Ragam Kekerasan Seksual Perempuan

Ditulis oleh

Mahasiswa semester 7 program studi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah.

Komentari

Komentari

Terbaru

Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual

Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual

Muslimah Talk

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Kajian

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Kajian

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Muslimah Talk

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Khazanah

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26 Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Kajian

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Muslimah Talk

Trending

Melihat Spirit Keislaman melalui Shalawat yang Dibawakan Gus Azmi dan Syubbanul Muslimin

Muslimah Daily

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral? Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Muslimah Talk

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Konsep Kesetaraan Gender Menurut Amina Wadud Muhsin

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Berita

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Muslimah Talk

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26 Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Kajian

Connect