Ikuti Kami

Diari

Ihsan dalam Memberi Nasehat ala Ahmad Ibn Hanbal

memberi hukuman pada anak

BincangMuslimah.Com – Al-Khatib al-Baghdadi dalam kitabnya al-Jami’ li Akhlaq ar-Raqi menceritakan bahwasanya seorang alim besar ahli hadits di kota Baghdad, Harun ibn ‘Abdillah berkisah tentang betapa ihsannya seorang Ahmad ibn Hanbal memberinya sebuah nasehat.

“Pada saat itu,” kata Harun, “Ahmad ibn Hanbal mengunjungiku di tengah malam. Kudengar pintu diketuk, maka aku bertanya; ‘Siapakah?’ dia mejawab: ‘Aku, Ahmad’.

“Ahmad yang mana?” Kataku memastikan

“Ahmad ibn Hanbal” Jawabnya lirih

Subhanallah, itu guruku.! Segera kubuka pintu dan menyambutnya. Aku mengucapkan salam kepadanya dan dia pun melakukan yang sama sehingga kami saling menjawab berbarengan dan tersenyum.

“Keperluan apakah gerangan yang membawamu kemari selarut ini wahai guruku?” kataku membuka percakapan.

“Maafkan aku wahai Harun,” ujarnya pelan “Aku terkenang bahwa biasanya, di malam hari seperti ini engkau masih terjaga meneliti hadis Nabi. Kuberanikan untuk datang sebab siang tadi, ada sikapmu yang mengusik hatiku.”

Aku terkaget. Mengingat-ngingat apakah ada yang salah dengan sikapku sepanjang hari tadi.
Tak ada. Aku tak mengingat apa-apa.

“Masalah apakah yang membuatmu terusik? Jangan ragu! Sampaikanlah wahai guruku, aku mendengarmu”

Dengan sangat hati-hati dia melanjutkan pembicaraan, “Siang tadi aku melewati halaqahmu. Kulihat engkau sedang mengajar murid-muridmu. Kulihat engkau duduk di bawah bayang-bayang pohon sedang murid-muridmu secara langsung terpapar terik matahari padahal mereka sedang menulis hadis”

Deg! Tadi siang memang aku mengajarkan hadis pada beberapa muridku, teriknya siang dan panasnya matahari membuatku berlindung di bawah rindangnya pohon.

Dia berhenti sejenak dan tersenyum. “Kumohon jangan kau ulangi lagi hal semacam itu di kemudian hari. Jika engkau mengajar wahai Harun, maka duduklah dalam keadaan sebagaimana murid-muridmu duduk.”

Baca Juga:  Peringatan Hari Buruh Sedunia: Bagaimana Nasib Buruh Perempuan di Tengah Pandemi Covid-19?

Aku tercekat, tak sanggup untuk sekedar meluruskan kata-kata. Tak lama setelah itu, beliau berbisik lagi, buru-buru pamit untuk undur diri kemudian melangkah berjingkat, ditutupnya pintu rumahku hati-hati.

Subhanallah, inilah guruku yang mulia, Ahmad ibn Hanbal sang Imam para Muhaddits. Padahal, bisa saja beliau menegurku langsung saat di majelis, atau bisa saja beliau datang sore hari, selepas maghrib atau setelah Isya. Itupun tak dilakukannya. Beliau sangat hafal kebiasaanku terjaga hingga larut malam. Beliau datang mengendap berjingkat: bicaranya lirih dan nyaris berbisik. Semuanya beliau lakukan agar anak istriku tak mendengar. Agar aku yang seorang ayah dan suami tetap terjaga wibawanya sebagaimana imam dan teladan di hati mereka. Maka termuliakanlah guruku sang pemberi nasehat, yang tinggi adabnya dalam menasehati membuat hatiku menerimanya dengan ridha dan cinta.

Begitulah Harun ibn Abdillah menceritakan betapa mulianya adab sang guru, Ahmad ibn Hanbal yang begitu sangat hati-hati menjaga wibawa dan muru’ah sang murid di hadapan khalayak dan keluarganya.

Maka benarlah syair yang pernah digubah Imam Syafi’i: ‘Nasihati aku di kala sunyi dan sendiri, jangan dikala ramai dan banyak saksi. Sebab nasihat di tengah khalayak terasa hinaan yang membuat hatiku pedih dan koyak, maka maafkan jika aku berontak. Nasehat empat mata adalah sebenar-benarnya nasehat. Sedangkan nasehat di depan khalayak adalah mempermalukan”. Wallahu A’lam bis shawab.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Penulis adalah alumni Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat dan mahasiswa Pasca Sarjana UIN Jakarta Minat Kajian Tafsir dan Hadis Nabawi

Komentari

Komentari

Terbaru

pekerja migran dilarang jilbab pekerja migran dilarang jilbab

Ketika Pekerja Migran Dilarang Majikannya untuk Memakai Jilbab, Apa yang Harus Dilakukan?

Kajian

Menjawab Salam Agama Lain Menjawab Salam Agama Lain

Haruskah Menjawab Salam dari Pemeluk Agama Lain?

Kajian

pewarna karmin halal dikonsumsi pewarna karmin halal dikonsumsi

Apakah Makanan dari Pewarna Karmin Halal Dikonsumsi? Berikut Fatwa para Ulama Dunia

Video

Pembangunan Ibadah Agama Lain Pembangunan Ibadah Agama Lain

Nabi Pernah Memerintahkan Sahabat untuk Membantu Pembangunan Rumah Ibadah Agama Lain

Khazanah

Kenaikan Suhu Udara Ekstrem Kenaikan Suhu Udara Ekstrem

Waspada Dampak Kenaikan Suhu Udara Ekstrem bagi Perempuan

Muslimah Daily

Nyai Nafiqah ulama perempuan Nyai Nafiqah ulama perempuan

Nyai Nafiqah: Sosok Ulama Perempuan dan Istri Kyai Hasyim

Khazanah

fatimah ahli fikih uzbekistan fatimah ahli fikih uzbekistan

Fatimah as-Samarqandi, Sang Ahli Fikih Perempuan dari Uzbekistan

Khazanah

Raden Dewi Sartika Penggagas Sekolah Perempuan di Tanah Sunda

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Connect