Ikuti Kami

Ibadah

Pengantar Surah An-Nisa: Kandungan dan Keutamaannya

BincangMuslimah.Com – Surah an-Nisa adalah surah keempat dalam mushaf al-Qur’an. Dinamakan surah an-Nisa karena banyak membahas tentang hukum-hukum islam terkait perempuan lebih banyak daripada surah lainnya. Imam al-Shabuin dalam Shafwatu al-Tafasir menuliskan, surah ini disebut sebagai surah an-Nisa al-Kubra pada pembukaan surah al-Thalaq yang sering disebut sebagai surah an-Nisa al-Sughra yang juga memuat penjelasan tentang perempuan meski tidak sebanyak surah an-Nisa.

Menurut Ibnu ‘Asyur dalam al-Tahrir wa al-Tanwir, surah ini dinamakan surah an-Nisa sebab pada awal dan akhir surah menjelaskan tentang perkara terkait perempuan, yaitu haid. Selain itu juga memuat banyak hukum islam yang menjelaskan perempuan baik sebagai istri atau anak.

Ibnu ‘Asyur menjelaskan bahwa surah an-Nisa merupakan surah madaniyah atau surah yang diturunkan setelah nabi hijrah ke Madinah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra.;

عن عائشة قالت: ما نزلت سورة البقرة والنساء إلا وأنا عنده.

Dari Aisyah ra., berkata, “Surah al-Baqarah dan al-Nisa diturunkan ketika aku sedang bersama Rasulullah.”

Sebagaimana diketahui dalam riwayat Imam Muslim, bahwa Aisyah menikah dengan Rasulullah pada saat Aisyah tiba di Madinah pada bulan Syawal, 8 bulan setelah hijrah. Mayoritas ulama menyatakan bahwa surah An-Nisa diturunkan setelah surah al-Baqarah dan Ali Imran, sehingga bisa dipastikan bahwa ia diturunkan di akhir, lama setelah masa hijrah.

Namun terdapat perdebatan dalam penggolongan surah an-Nisa ke dalam surah makiyah atau madaniyah, sebab surah tersebut diawali dengan prolog Yaa Ayyuhannas yang merupakan ciri-ciri surah Makiyah. Sehingga sebagian berpendapat bagian awal surah turun di Makkah dan selebihnya turun di Madinah. Yang mendekati benar, jelas Ibnu Asyur, penggunaan prolog Yaa Ayyuhannas hanya menunjukkan bahwa dialog Tuhan ditujukan pada penduduk Makkah tidak berarti turun pada saat Nabi berada di Makkah atau sebelum hijrah. sebab banyak juga surah yang menurut ijma ulama termasuk golongan surah madaniyah tapi diawali dengan prolog Yaa Ayyuhannas

Dari segi susunannya, Imam al-Fairuzabadi dalam kitab Bashair Dzawit Tamyiz fi Lathaifil mengatakan bahwa Surah an-Nisa terdiri dari 175 ayat menurut riwayat kufah, 176 menurut riwayat orang bashrah, 177 menurut riwayat orang syam. Dan, terdiri dari 3745 kalimat dan 16.030 huruf.

Baca Juga:  Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah untuk Meredam Amarah

secara ringkas dari segi isinya, surah an-Nisa menjelaskan tentang terciptanya Adam dan Hawa, perintah menyambung silaturahim, larangan memakan harta anak yatim, pernikahan, permasalahan haid, serat hukum terkait perempuan lainnya seperti mahar, waris, mahram, hak-hak istri, poligami, cerai, rujuk, mabuk, dan lain sebagainya.

Keutamaan Surah an-Nisa

Tentang keutamaan surah an-Nisa, telah banyak disebutkan oleh Rasulullah dalam beberapa riwayat hadis. Seperti dalam riwayat Bukhari, suatu ketika Rasulullah meminta Abdullah ibn Mas’ud membacakan Alquran. Lalu sahabat itu membacakan surat an-Nisa lalu ketika beliau sampai ayat 41, Rasul menyuruhnya berhenti. Sahabat itu menengok dan mendapati kedua mata Rasulullah berlinang air mata.

Juga pada riwayat at-Thabrani, Abdullah ibn Mas’ud mengatakan bahwasanya terdapat lima ayat yang membuatnya merasa dunia itu menyenangkan yaitu An-Nisa ayat 31, An-Nisa ayat 40, An-Nisa ayat 48, An-Nisa 64, An-Nisa 110. Terkait hadis ini, al-Haitsam menyatakan bahwa para periwayat hadis tersebut adalah orang-orang yang saleh. Sehingga ia menghukumi derajat hadis tersebut shahih.

Kandungan Surah an-Nisa

Setidaknya terdapat sepuluh kandungan yang terkadung dalam surat an-Nisa, yaitu;

Pertama, intisari yang paling utama dalam surat an-Nisa adalah tentang pengesaan Allah. Ini merupakan pondasi utama yang harus dimiliki setiap keluarga muslim yang mesti tercermin dalam kehidupan sehari-hari sebagai pijakan hidup.

Kedua, surat an-Nisa banyak membicarakan tentang bagaimana membangun keluarga yang benar sebagai pondasi utama membangun masyarakat yang bertakwa. Sebab keluarga merupakan poin penting dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara ruhaniyah.

Ketiga, menjelaskan tentang pentingnya membentuk negara di atas pondasi yang kuat dengan jalan menegakkan sifat amanat dan adil sejak dari lingkup keluarga. Yaitu dengan berlaku adil dan bijak dalam mengambil keputusan berdasarkan yang diajarkan dalam syariat Islam. Sebagaimana disebutkan dalam ayat 65.

Baca Juga:  Benarkah Wudhu Dapat Menggugurkan Dosa?

Keempat, bertujuan agar para perempuan muda berhati-hati agar tidak tergoda sesuatu pergaulan yang dapat merusak.

kelima, bertujuan untuk memperingatkan para orang beriman agar tidak meremehkan hal yang menjadi hak para perempuan dan anak-anak yatim baik perempuan atau laki-laki. Juga agar berhati-hati untuk tidak menyalahgunakan harta umat dengan batil dan agar berlaku adil terhadap sesama manusia.

Keenam, menjelaskan bahwasanya syariat yang ditetapkan oleh Allah bukan bermaksud mempersulit umat-Nya. Akan tetapi tujuannya adalah untuk menetapkan hidup yang lebih baik dan benar. Sebenarnya, syariat tersebut lebih diringankan dari syariat umat-umat terdahulu.

Ketujuh, surat ini menyoroti pentingnya tujuan jihad di jalan Allah. Dengan mempertahankan unsur-unsur agama di satu sisi dan menyampaikan ajaran bagi manusia seluruhnya di sisi lain.

Delapan, surat ini dimaksudkan agar seluruh umat manusia memperbaiki iman kepada Allah dan menyelamatkan mereka dari setiap penyimpangan yang melampau batas dan kelalaian. Yaitu dengan menjelaskan kebenaran tentang Isa putra Maryam. Bahwa Ia adalah hamba Allah dan utusan-Nya yang diutus kepada kaumnya. Untuk membatalkan doktrin trinitarianisme dan membuktikan keesaaan Allah.

Sembilan, menjelaskan bahwa keselamatan di akhirat kelak tergantung dengan iman dan amal shaleh. Bukan dengan angan-angan dan nasab.

Sepuluh, membuktikan kebenaran Kenabian seorang Muhammad dan bahwa Ia merupakan utusan terakhir yang dikirim kepada semua umat manusia. Bahwa Alquran yang diturunkan padanya itu benar sebagai petunjuk yang membimbing ke jalan yang lurus untuk mencapai kebahagiaan akhirat.

Wallahu’alam

Rekomendasi

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Peneliti el-Bukhari Institute

Komentari

Komentari

Terbaru

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Nyi Hadjar Dewantara pendidikan Nyi Hadjar Dewantara pendidikan

Perjuangan Nyi Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Khazanah

isu perempuan najwa shihab isu perempuan najwa shihab

Kekerasan, Kesenjangan, dan Krisis Percaya Diri: Isu Penting Perempuan Menurut Najwa Shihab

Kajian

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect